Gen Z adalah generasi yang selalu menjadi hot trending di tongkrongan lintas generasi, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Gaya hidupnya yang santuy dan kepribadiannya yang mendobrak sistem selalu menjadi topik pembicaraan hangat.
Namun, diskusi seputar Gen Z tidak terlepas dari kenyataan bahwa generasi ini lahir dan tumbuh bersama teknologi. Hal ini membuat Gen Z menikmati kemudahan komunikasi yang membuatnya terlihat lantang dalam menyuarakan apa yang ada di dalam kepalanya.
Kedekatannya dengan informasi yang melimpah menjadikan Gen Z begitu aware dan giat memperjuangkan isu-isu terkini, seperti lingkungan, pendidikan, hingga hal-hal seputar kesenjangan yang terjadi di sekitar mereka.
Hal ini menjadi fakta bahwa seberapa banyak pun Gen Z diperbincangkan, mereka selalu punya cara-cara untuk tetap menjadi diri mereka sendiri.
Namun, ada satu fakta baru yang seharusnya menjadi perhatian kita, bukan persoalan gaya hidup maupun kepribadian Gen Z, melainkan rekornya sebagai generasi dengan jumlah populasi terbesar di Indonesia.
Populasi Gen Z yang Paling Besar, Diikuti Milenial
Ipsos, sebuah perusahaan layanan data untuk riset pasar, telah mengeluarkan laporan yang berjudul "Ipsos Marketing Summit 2024". Salah satu bagian dalam laporan tersebut memetakan jumlah populasi Indonesia berdasarkan generasi, sebagai berikut:
1. Gen Z
Generasi yang khas dengan sikapnya yang santuy ini menjadi generasi dengan populasi terbesar di Indonesia. Jumlahnya tidak main-main, mencapai 28% dari total populasi.
Jika mengukur tahun lahir Gen Z antara tahun 1997-2012, maka generasi ini menyumbang jumlah usia produktif yang besar dan berpotensi positif bagi perekonomian di Indonesia.
2. Milenial
Selanjutnya, Milenial memegang posisi kedua sebagai generasi dengan populasi terbesar di Indonesia. Generasi yang lahir tahun 1981-1996 ini memiliki jumlah populasi yang setara dengan 26% dari total penduduk Indonesia. Sama dengan Gen Z, Milenial saat ini sedang berada di usia produktif dan telah berkontribusi besar dalam perekonomian di Indonesia.
3. Gen X
Gen X atau generasi yang lahir di antara Boomers dan Milenial (1965-1980) ini menjadi generasi berikutnya, dengan persentase 20% dari total populasi Indonesia.
Jika melihat rentang kelahirannya, Gen X dikenal sebagai salah satu generasi yang tangguh karena berhasil menghadapi berbagai krisis ekonomi dan politik pada masa tersebut.
4. Post Gen Z
Post Gen Z atau sering dikenal sebagai generasi Alpha adalah generasi yang terlahir antara tahun 2012-2024. Generasi yang masih berusia belia ini memiliki persentase sekitar 11% dari total populasi dan memiliki potensi pertumbuhan yang besar pada masa yang akan datang.
Generasi yang lahir bersama perkembangan teknologi ini memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya, seperti cenderung menyukai visual dan terhubung sepenuhnya dengan internet dalam berbagai lini kehidupan.
5. Boomer
Generasi yang lahir pascaperang ini adalah generasi yang menjadi fondasi ledakan jumlah penduduk di era modern. Hal ini terjadi karena adanya perbaikan akses hidup yang layak secara besar-besaran. Generasi ini memiliki total populasi cukup besar di Indonesia, yaitu 11%.
6. Pre-Boomer
Generasi terakhir yang memiliki jumlah populasi terkecil adalah Pre-Boomer atau generasi yang lahir sebelum tahun 1945 (Silent Generation). Dengan persentase populasi sebesar 2%, diperkirakan rata-rata usianya lebih dari 70 tahun.
Generasi ini juga dikenal sebagai generasi yang tangguh karena lahir dan hidup pada masa perang dan The Great Depression. Sehingga kemampuan dan keterampilan hidup Pre-Boomer diakui, terkhusus persoalan finansial.
Perbincangan Hangat tentang Gen Z dan Eksistensinya yang Perlu Diperhitungkan
Setelah mengetahui fakta bahwa populasinya yang terbesar di Indonesia, maka tidak heran jika segala tindak tanduk Gen Z menjadi pusat perhatian setiap generasi. Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan Gen Z selalu menjadi perbincangan hangat hingga trending di sosial media?
Jawabannya sederhana, karena ada gap yang besar antara Gen Z dan generasi-generasi sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang pesat seiring lahir dan tumbuhnya Gen Z.
Maka dari itu, tidak heran jika Gen Z memiliki gaya komunikasi dan kepribadian yang berbeda dari generasi lainnya.
Gaya hidup mereka terkesan santai dengan komunikasi yang penuh slang, dan tentunya lebih banyak mempertanyakan sistem karena adanya akses informasi tak terbatas mengenai lingkungan mereka.
Hal ini menjadi alasan mengapa Gen Z begitu terbuka dan lantang dalam menyuarakan isu-isu keberlanjutan karena kedekatannya dengan informasi seputar isu-isu tersebut.
Selain itu, Gen Z juga cenderung memiliki pola pikir yang unik, kreatif, inovatif, dan efisien dalam menyelesaikan permasalahan yang kompleks.
Hal ini membuat mereka dicap sebagai generasi yang terlalu santai bahkan terkesan malas, apalagi jika berkaitan dengan dunia kerja. Tidak seperti generasi sebelumnya yang sangat giat dalam memperjuangkan karier hingga mengedepankan pekerjaan. Gen Z dengan slogan fenomenalnya, yaitu work-life balance, menuntut keseimbangan antara pekerjaan dan real-life.
Namun, seiring tingkah laku Gen Z yang selalu menjadi diskusi lintas generasi, kita perlu melihat potensi-potensi yang dimilikinya, termasuk perihal penguasaan teknologi, kreativitas, dan efektivitas yang selalu dikedepankan dalam kerja-kerja yang mereka lakukan.
Sikap skeptis yang mereka miliki bisa menjadi jalan bagi kita untuk mempertanyakan kembali sistem yang telah dibangun. Apakah telah sesuai dengan cita-cita yang kita rintis sejak kemerdekaan?
Jadi, selain memperbincangkan kepribadiannya, mengapa tidak memperhatikan segala potensi yang dimiliki Gen Z dan memberinya ruang untuk berkreasi terhadap sistem-sistem yang kita anggap absolut ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News