AIESEC in BINUS dengan bangga mengumumkan keberhasilan penyelenggaraan AIESEC Future Leaders (AFL) "Capacity Building" 1, sebuah sesi pengembangan kapasitas yang berfokus pada penguasaan komunikasi persuasif.
Acara yang diselenggarakan secara daring melalui platform "Zoom Cloud Meeting" ini dihadiri oleh puluhan pesertadan "coach" AFL "Summer Peak" 2025, menandai langkah awal yang signifikan dalam mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin yang efektif dan berpengaruh.
Sesi "Capacity Building" 1 ini merupakan salah satu rangkaiandari program AFL "Summer Peak" 2025, yang dirancang untuk membekali para pemimpin masa depan dengan keterampilan esensial yang dibutuhkan di dunia profesional.
Dengan tema "Komunikasi Persuasif," acara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan delegasi dalam menyampaikan ide, mempengaruhi audiens, dan membangun hubungan yang kuat melalui komunikasi yang strategis.
Acara dimulai tepat waktu pada pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB, dipandu dengan apik oleh dua "Master of Ceremony" (MC) berbakat, Michael Vincentius Ginting dan Lutfiyah Zahirah. Mereka membuka sesi dengan perkenalan yang hangat dan menjelaskan aturan dasar untuk memastikan kelancaran dan efektivitas jalannya acara.
Sesi pembuka juga diwarnai dengan pertanyaan check-in yang interaktif, "Jika minggu Anda adalah judul film, apa judulnya?" Pertanyaan ini berhasil memecah kebekuan dan mendorong delegasi untuk berbagi jawaban di kolom chat dan melalui mikrofon, menciptakan suasana yang dinamis dan partisipatif.
Puncak acara adalah sesi utama yang disampaikan oleh Bapak Freddy Raisan, seorang pakar di bidangnya yang menjabat sebagai "Learning Design Section Head" di PT Lion Super Indo. Bapak Freddy memulai sesinya dengan berbagi kisah pribadi yang menginspirasi tentang pengalaman pertamanya berbicara di forum besar.
Meskipun merasa gugup karena audiensnya sebagian besar adalah profesional berpengalaman, ia menggunakan teknik positive self-talk dengan mengatakan pada dirinya sendiri, "Saya memiliki perspektif unik. Saya pantas didengar." Kisah ini dengan cepat menarik perhatian audiens dan menjadi pengantar yang kuat untuk materi yang akan disampaikan.
Dari pengalamannya tersebut, Bapak Freddy menekankan pelajaran kunci yang mendalam. Beliau mengajarkan bahwa kekuatan persuasi dimulai dari dalam diri, di mana cara kita berbicara pada diri sendiri secara fundamental membentuk cara kita berbicara pada orang lain. Dalam komunikasi persuasif, membangun pola pikir bahwa kita mampu membuat dampak adalah hal yang krusial.
Sesi ini ditutup dengan tantangan reflektif bagi peserta untuk mulai menerapkan komunikasi persuasif dengan dua langkah sederhana: kenali audiens Anda dan sesuaikan pesan Anda, serta ubah cara Anda berbicara pada diri sendiri, karena suara yang paling berpengaruh adalah suara dari dalam.
Setelah sesi utama, dilanjutkan dengan sesi Tanya Jawab ("QnA") yang dipandu oleh MC dan Bapak Freddy. Sesi "QnA" ini memungkinkan pesertauntuk berinteraksi aktif dengan konten, mengklarifikasi poin-poin penting, dan memperoleh wawasan lebih dalam.
Sesi praktik menjadi bagian yang sangat dinanti, di mana pesertamenerapkan teori yang telah dipelajari. Bapak Freddy menjelaskan latar belakang study case tentang empat mahasiswa universitas yang harus menyelesaikan proyek kelompok komunikasi dalam dua minggu.
Tantangannya adalah bagaimana mereka dapat menyelesaikan perbedaan dan menyepakati pendekatan terpadu untuk proyek mereka, dengan berkomunikasi secara asertif sambil mempraktikkan active listening. Delegasi kemudian dibagi ke dalam breakout room untuk berdiskusi dan mengembangkan strategi.
Sesi presentasi dan umpan balik dipimpin oleh Michael dan Fia, di mana beberapa kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi roleplay mereka. Kelompok lain kemudian memberikan umpan balik yang konstruktif, dengan fokus pada strategi komunikasi, praktik active listening, tantangan yang dihadapi, dan solusi yang memuaskan semua pihak.
Bapak Freddy juga memberikan umpan balik keseluruhan untuk kelompok yang telah mempresentasikan, memberikan panduan berharga untuk perbaikan.
Acara ditutup dengan sesi pemberian sertifikat dan ucapan terima kasih. Michael dan Fia menyerahkan sertifikat sebagai bentuk apresiasi kepada Bapak Freddy atas kesediaannya menjadi pembicara di program AFL.
Bapak Freddy juga menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Sesi dokumentasi dipimpin oleh Kirey, mengabadikan momen-momen penting bersama pembicara dan delegasi.
Secara keseluruhan, AIESEC Future Leaders "Capacity Building" 1 berhasil mencapai tujuannya. Sebagian besar pesertadan coach hadir, dan mereka memperoleh wawasan baru yang berharga dari pembicara, menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi.
Keberhasilan acara ini menegaskan komitmen AIESEC in BINUS dalam mengembangkan potensi kepemimpinan generasi muda dan membekali mereka dengan keterampilan komunikasi yang krusial untuk masa depan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News