kknt ipb beri edukasi warga desa krandon - News | Good News From Indonesia 2025

Lahan Sempit Bukan Halangan: KKNT IPB Ajak Warga Desa Krandon Berkebun dengan Garden Tower

Lahan Sempit Bukan Halangan: KKNT IPB Ajak Warga Desa Krandon Berkebun dengan Garden Tower
images info

Lahan Sempit Bukan Halangan: KKNT IPB Ajak Warga Desa Krandon Berkebun dengan Garden Tower


Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menunjukkan komitmen mereka dalam mengabdi kepada masyarakat melalui program edukasi pertanian.

Di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, para mahasiswa memperkenalkan teknologi pertanian vertikal sederhana bernama Garden Tower. Program ini dilaksanakan di Balai Desa Krandon sebagai bentuk pengabdian sekaligus upaya memperkuat ketahanan pangan lokal melalui pemanfaatan lahan sempit di pekarangan rumah warga.

Koordinator KKNT IPB untuk Desa Krandon, Nathaniel Alvaro Walujo, menjelaskan bahwa kegiatan ini muncul dari kebutuhan warga yang memiliki keterbatasan lahan namun ingin memproduksi pangan sendiri.

Menurutnya, Garden Tower menjadi solusi yang tepat karena metode ini tidak hanya murah dan mudah diterapkan, tetapi juga ramah lingkungan. “Kami ingin memberikan metode pertanian yang sederhana namun berdampak besar. Garden Tower ini bisa menjadi alternatif inovatif bagi warga untuk membudidayakan sayuran di lahan terbatas,” ujarnya.

Garden Tower yang diperkenalkan menggunakan kantong terpal berdiameter 50 cm dengan tinggi 100 cm. Media tanamnya disusun dari campuran arang sekam, pupuk organik, dan tanah humus agar tanaman mendapatkan nutrisi yang seimbang.

Sistem irigasi yang digunakan pun dirancang sederhana namun efisien, dengan pipa paralon sebagai saluran utama untuk irigasi tetes. Sistem ini membuat air dan nutrisi dapat terdistribusi merata ke setiap tanaman, sekaligus membantu warga menghemat air.

“Walaupun terlihat sederhana, sistem ini efektif dan bisa dibuat dengan biaya rendah. Warga tidak perlu membeli alat khusus untuk menerapkannya,” jelas Nathaniel.

Pelatihan dimulai dengan sosialisasi konsep Garden Tower kepada warga. Para mahasiswa menjelaskan manfaat teknologi ini serta bagaimana penerapannya dapat membantu pemanfaatan pekarangan rumah yang sempit.

Setelah memahami konsep dasar, warga diajak mengikuti pelatihan teknis mulai dari menyusun media tanam, memasang sistem irigasi, hingga membuat unit Garden Tower secara langsung.

Tidak hanya berhenti pada teori, mahasiswa KKNT IPB juga mengajak warga mempraktikkan pembuatan Garden Tower di halaman rumah mereka. Panduan lengkap perawatan tanaman juga dibagikan agar warga dapat mengelola menara tanaman tersebut secara berkelanjutan.

Antusiasme warga Desa Krandon terlihat sejak awal kegiatan. Meskipun sebagian besar peserta belum pernah mencoba pertanian vertikal, mereka aktif bertanya, berdiskusi, bahkan ikut membantu menyusun media tanam bersama mahasiswa.

Sasaran kegiatan ini adalah seluruh warga desa, terutama keluarga dengan keterbatasan lahan pekarangan. Salah satu peserta menyampaikan bahwa konsep ini membuatnya optimis bisa memenuhi kebutuhan sayuran sehari-hari tanpa harus membeli.

“Halaman saya kecil, jadi sebelumnya tidak terpikir bisa menanam sendiri. Dengan cara ini ternyata bisa menghasilkan sayuran segar dari rumah sendiri,” ungkapnya.

Kegiatan ini tentunya dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pertanian vertikal. Banyak warga yang mengaku ingin melanjutkan praktik ini di rumah masing-masing setelah melihat kemudahannya. Selain membantu ketahanan pangan keluarga, kehadiran Garden Tower juga membuat lingkungan desa terlihat lebih hijau dan asri.

Nathaniel menjelaskan bahwa indikator keberhasilan program ini bukan hanya pada jumlah Garden Tower yang terpasang, tetapi juga pada kemampuan warga untuk membuat dan mengelolanya sendiri.

“Kami berharap setelah pelatihan ini, warga bisa menyusun media tanam tanpa bantuan, mengatur sistem irigasi, dan mulai terbiasa mengonsumsi sayuran hasil panen sendiri. Jika itu tercapai, artinya program ini benar-benar memberi dampak,” tuturnya.

Program Garden Tower di Desa Krandon ini menjadi contoh bagaimana inovasi sederhana dapat memberikan perubahan besar ketika diterapkan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan bahan yang murah dan teknik yang mudah dipelajari, warga kini memiliki kesempatan lebih besar untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Lebih jauh lagi, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah awal membangun kemandirian pangan desa serta mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.

Mahasiswa KKNT IPB juga berharap kegiatan ini tidak berhenti pada satu kali pelatihan. Mereka mendorong warga untuk mengembangkan konsep ini lebih luas, berbagi pengetahuan dengan tetangga, dan mereplikasi teknologi Garden Tower di pekarangan-pekarangan lain di Desa Krandon.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi pemantik agar warga bisa melanjutkan sendiri, saling berbagi ilmu, dan memperluas manfaatnya untuk seluruh masyarakat desa,” tutup Nathaniel.

Program ini tidak hanya memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat desa. Kolaborasi ini membuktikan bahwa pengabdian perguruan tinggi dapat membawa dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari warga, terutama dalam upaya membangun ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan.

Garden Tower hadir bukan hanya sebagai metode bertani, tetapi sebagai simbol kerja sama dan inovasi sederhana yang bisa membawa perubahan besar.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.