Turnamen FIBA 3x3 baru saja digelar di Jakarta. Lebih dari sekadar ajang basket, dari sana tercipta sejarah serta harapan baru bagi dunia basket Indonesia.
Area terbuka di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, berubah wujud pada Kamis (24/7/2025) hingga Minggu (25/7/2025). Di tempat yang biasanya berupa lapangan yang menjadi parkiran kendaraan itu, berdiri sebuah arena bola basket 3x3, lengkap dengan tribune penonton serta atap yang menaungi hanpir seluruh bagian arena.
Di sana, digelar Turnamen FIBA 3x3 yang terdiri dari FIBA 3x3 Jakarta Women’s Series 2025 dan FIBA 3x3 Challenger 2025. Ajang tersebut merupakan turnamen resmi dari Federasi Bola Basket Internasional (FIBA) yang diselenggarakan lewat kolaborasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK)/Inaspro selaku pemegang lisensi resmi penyelenggaraan turnamen, dengan Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi).
Tim-tim terbaik dari berbagai belahan dunia pun datang untuk uji kebolehan dan memperebutkan gelar juara dalam turnamen FIBA 3x3 di Jakarta. Di FIBA 3x3 Women's Series Jakarta 2025, tim Jakarta selaku wakil Indonesia bersaing dengan 15 tim lain yang berasal dari negara-negara seperti Spanyol, Australia, Mongolia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Filipina, hingga Jepang. Sementara untuk FIBA 3x3 Challenger Jakarta 2025, Indonesia menurunkan tiga tim yakni Jakarta Mandiri, Batavia Mandiri, dan South Jakarta Inaspro untuk bersaing dengan 13 tim internasional.
Sejarah Baru dari Turnamen FIBA 3x3 di Jakarta
Turnamen FIBA 3x3 di Jakarta merupakan momen spesial dan bersejarah. Seperti disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo, penyelenggaraan ajang ini bersejarah untuk pertama kalinya Indonesia khususnya Jakarta menjadi tuan rumah kejuaraan dunia bola basket 3x3 putri di samping adanya FIBA 3x3 Jakarta Challenger 2025 untuk sektor putra.
“Dan kejuaraan ini selama empat tahun ke depan akan terus diselenggarakan di Indonesia,” ujar Dito dalam acara pembukaan turnamen pada Kamis (24/7/2025).
Bukan tak mungkin, dalam penyelenggaraan berikutnya bakal ada sejarah baru lagi yang tercipta. Sebab, berikutnya kota yang menjadi tuan rumah bukan lagi Jakarta, melainkan Yogyakarta. Hal ini dibocorkan Dito di sela-sela partai final pada Minggu (27/7/2025).
"Jadi ini tahun depan 2026 Insya Allah akan lebih seru lagi karena akan digelar di pelataran candi di Yogyakarta," katanya.
Untuk diketahui, kejuaraan ini selama empat tahun ke depan akan terus diselenggarakan di Indonesia. Dengan demikian, Kawan yang belum sempat menonton di Jakarta tahun ini masih punya kesempatan pada tahun-tahun berikutnya.
Di Jakarta tahun ini, tim yang menjadi juara FIBA 3x3 Challenger adalah Lugano asal Swiss yang mengalahkan tim asal China, Hangzhou 21-14. Kemudian untuk FIBA 3x3 Women Series, juaranya adalah Jepang yang menang 21-13 atas Australia.
Lewat Turnamen FIBA 3x3 di Jakarta, Indonesia Menyambut Olimpiade
Indonesia punya harapan besar di Turnamen FIBA 3x3 kali ini. Tak tanggung-tanggung, harapan itu adalah mendapatkan talenta-talenta terbaik yang bisa membawa nama negara ke Olimpiade Los Angeles 2028.
“Ini merupakan salah satu langkah, strategi dan komitmen bagaimana kita mendorong 3x3 kita, Timnas Indonesia bisa lolos di Olimpiade,” ucap Dito.
Bola basket 3x3 memang akan dijadikan salah satu cabang olahraga (cabor) di Olimpiade. Ini pula yang membuat Kemenpora melalui LPDUK/Inaspro menggelar kejuaraan bola basket 3x3 berlisensi federasi bola basket internasional FIBA.
Dito meyakini Indonesia punya harapan untuk meloloskan tim basket 3x3 ke Olimpiade Los Angeles 2028. Sebab, tim basket 3x3 Indonesia pernah membuktikan diri mampu ke Youth Olympic Games 2018 di Argentina.
"Sudah ada tim analisis dari Kemenpora dan Perbasi, kemungkinannya kita lolos. Dan ini bukan hal yang mustahil karena di 2018 di Youth Olympic Games Basket 3x3 kita lolos ke Argentina," pungkas Dito.
