siswa sdn jayakerta 1 belajar daur ulang dari mahasiswa kknt ipb ubah sampah galon jadi tempat sampah warna warni - News | Good News From Indonesia 2025

Siswa SDN Jayakerta 1 Belajar Daur Ulang dari Mahasiswa KKNT IPB: Ubah Sampah Galon Jadi Tempat Sampah Warna-Warni

Siswa SDN Jayakerta 1 Belajar Daur Ulang dari Mahasiswa KKNT IPB: Ubah Sampah Galon Jadi Tempat Sampah Warna-Warni
images info

Siswa SDN Jayakerta 1 Belajar Daur Ulang dari Mahasiswa KKNT IPB: Ubah Sampah Galon Jadi Tempat Sampah Warna-Warni


Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup perlu ditanamkan sejak dini. Hal inilah yang menjadi semangat utama kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) IPB University di SDN Jayakerta 1, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang. Melalui program edukatif dan aplikatif, para siswa kelas 6 diajak untuk mengenal serta mempraktikkan langsung cara mengelola sampah plastik dengan bijak.

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat pagi ini diawali sejak pukul 06.30 WIB dengan senam bersama seluruh siswa dan guru. Kegiatan fisik ini bertujuan untuk menyegarkan tubuh sekaligus membangun suasana yang semangat dan menyenangkan di awal hari. Suasana halaman sekolah yang ramai dan penuh energi menjadi pembuka yang baik bagi rangkaian kegiatan bertema lingkungan yang telah dirancang.

Setelah senam, para mahasiswa KKNT IPB mengarahkan fokus kegiatan kepada 18 siswa kelas 6 untuk mengikuti sesi edukasi bertema “Pentingnya Menjaga Kebersihan Lingkungan.” Dalam sesi ini, siswa diajak untuk memahami permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, yang semakin mengancam kelestarian lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.

Namun, pendekatan yang digunakan tidak bersifat menggurui—melainkan melalui diskusi interaktif, dan contoh nyata. Bagian paling menarik dan berkesan dari kegiatan ini adalah praktik langsung mengolah sampah galon plastik bekas menjadi tempat sampah.

Para siswa tampak antusias saat diberikan galon bekas yang telah dibersihkan dan diajak menghiasnya dengan cat warna-warni. Mereka bebas mengekspresikan kreativitasnya dengan menggambar, mewarnai, dan membuat desain yang unik pada setiap galon.

Setidaknya enam galon bekas berhasil disulap menjadi tempat sampah yang estetis dan siap digunakan. Masing-masing galon diberi label dan warna berbeda untuk mengedukasi siswa tentang pemilahan sampah organik dan anorganik. Beberapa galon bahkan dilengkapi gambar pelangi, simbol bumi, serta tangan-tangan kecil yang melambangkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan.

“Kegiatan ini sangat menyenangkan. Saya jadi tahu bahwa galon bekas bisa dijadikan tempat sampah yang bagus. Nanti di rumah saya mau coba juga,” ungkap salah satu siswa kelas 6 dengan wajah semangat.

Salah satu mahasiswa IPB yang menjadi fasilitator kegiatan mengatakan bahwa program ini dirancang agar siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga pengalaman yang membekas.

“Ketika mereka ikut langsung membuat sesuatu dari sampah, nilai yang ditanamkan akan jauh lebih kuat dibandingkan hanya melalui ceramah,” ujar ketua kelompok.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama, di mana seluruh siswa yang terlibat memamerkan hasil karya mereka sambil membawa paket alat tulis daur ulang yang diberikan oleh tim KKNT sebagai bentuk apresiasi.

Kegiatan ini menjadi salah satu program tematik bertema pelestarian lingkungan yang dilaksanakan pada minggu terakhir masa pengabdian mahasiswa di Desa Jayakerta.

Tak hanya sekadar mendaur ulang, para siswa juga diajak untuk menghias galon-galon bekas dengan cat warna-warni, motif ceria, dan pesan-pesan edukatif seperti “Buang Sampah pada Tempatnya” atau “Yuk Jaga Bumi!”. Hasil kreasi ini kemudian diletakkan di berbagai sudut sekolah sebagai fasilitas baru untuk mendukung budaya bersih dan tertib membuang sampah.

Program ini merupakan bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa IPB di Desa Jayakerta, yang bertujuan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat desa.

Melalui pendekatan yang menyenangkan dan partisipatif, KKNT IPB berharap bahwa kesadaran lingkungan dapat tumbuh secara alami di kalangan generasi muda.

Dengan langkah kecil seperti ini, para siswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan lingkungan di sekitarnya—baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Karena pada akhirnya, menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama, dan perubahan bisa dimulai dari tangan-tangan kecil yang peduli.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.