Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang tidak bisa dihindari karena dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Namun, bencana alam tidak terjadi begitu saja karena terdapat penyebab hingga proses terjadinya bencana sebelum menimbulkan dampak yang cenderung merugikan. Salah satunya yakni seperti tsunami. Namun, apa itu tsunami dan apa penyebab serta bagaimana proses terjadinya tsunami?
Apa itu Tsunami
Tsunami adalah sebuah bencana alam yang berupa gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut. Gelombang air besar ini dapat bergerak cepat dengan kecepatan yang tinggi dan menjalar hingga ribuan kilometer menghantam daratan dan dapat menyebabkan kerusakan yang parah saat mencapai pantai.
Istilah tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari kata “tsu” dan “nami”. Kata “tsu” memiliki arti pelabuhan sedangkan “nami” memiliki arti gelombang, kedua kata ini dapat diartikan secara harfiah sebagai gelombang pelabuhan. Diketahui tsunami dapat bergerak dengan kecepatan hingga 900 km/jam di laut dalam dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang yang signifikan.
Penyebab Terjadinya Tsunami
Penyebab utama terjadinya tsunami adalah karena adanya gangguan di dasar laut yang menyebabkan terjadinya perpindahan air dalam jumlah yang besar. Namun, penyebab terjadinya tsunami dapat bermacam-macam.
Disebutkan bahwa sebanyak 90% faktor penyebab terjadinya tsunami adalah akibat adanya gempa bumi bawah laut. Gempa yang terjadi ini merupakan sebuah gempa yang juga diikuti dengan dislokasi/perpindahan masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air.
Sementara itu, 10% faktor penyebab terjadinya tsunami yang lainnya adalah karena letusan gunung berapi, longsor di bawah laut, hingga meteor yang jatuh ke laut dan menyebabkan keseimbangan air menjadi terganggu.
Meskipun dapat terjadi secara tiba-tiba, namun tetap terdapat jeda atau selang waktu antara waktu terjadinya gempa bumi sebagai penyebab tsunami dengan waktu tiba tsunami di pantai. Umumnya, jeda ini dapat berkisar lebih kurang 40 menit sejak terjadi gempa bumi besar di bawah laut.
Proses Terjadinya Tsunami
Proses terjadinya tsunami pun berjalan secara bertahap dimulai jauh dari pantai yang berada di kedalaman laut. Menurut National Center for Environmental Information, tsunami bisa tercipta oleh gempa bumi besar berkekuatan lebih dari 8,0 skala richter dengan gerakan vertikal dasar laut yang signifikan.
Usai dipicu oleh gangguan dasar laut yang menjadi penyebab, gelombang tsunami yang terbentuk dapat menyebar dengan cepat di lautan terbuka. Jarak gelombang tsunami ini berbeda dengan gelombang laut biasa karena bisa mencapai 200 km dengan ketinggian mulai dari 30 cm dan kecepatan mencapai 800 km/jam.
Sebelum tsunami mencapai daratan, akan terjadi fenomena air surut secara tiba-tiba hingga ratusan meter dari garis pantai biasa. Fenomena ini merupakan sebuah tanda bahwa gelombang tsunami yang besar akan segera datang dan menghantam pantai. Adapun, gelombang tsunami terdiri dari puncak dan palung.
Semakin gelombang tsunami mendekat ke pantai atau daratan, maka kecepatan gelombang tersebut akan semakin melambat. Namun, gelombang air ini justru menjadi semakin tinggi dan padat hingga menyerupai dinding raksasa karena didorong oleh air yang berada di belakangnya.
Apabila gelombang ini mencapai daratan, maka dapat menyapu bersih seluruh kota pesisir hanya dalam hitungan menit. Gelombang ini pun tidak serta merta hilang usai menghantam daratan. Sebab, sebagian energi gelombang akan dipantulkan kembali ke laut yang bisa menimbulkan gelombang tambahan atau gelombang tepi.
Dampak Tsunami di Daratan
Dampak yang ditimbulkan oleh tsunami dapat sangat merugikan karena bisa menyebabkan berbagai kerusakan dalam skala yang besar. Adapun, beberapa dampak dari terjadinya tsunami yakni banjir, abrasi, hilangnya nyawa atau menelan korban jiwa, cedera hingga kerusakan infrastruktur, serta kerusakan lingkungan.
Lebih dari itu, tsunami juga dapat mempengaruhi kehidupan flora dan fauna. Misalnya saat air tsunami memasuki lahan pertanian, maka air asin tersebut akan mencemari sumber air tawar yang ada. Selain menyebabkan kerusakan, tsunami juga membawa dampak pada ekonomi dan sosial. Kerusakan yang timbul pada bangunan tempat tinggal maupun usaha, akan mengalami proses pemulihan yang cukup lama sehingga akan mengganggu perekonomian lokal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News