Tol di darat sudah biasa. Tol di laut pun sudah direalisasikan di Indonesia. Lalu, bagaimana dengan tol di langit?
Adalah Palapa Ring, proyek infrastruktur telekomunikasi yang menghubungkan seluruh Indonesia dengan jaringan serat optik super canggih. Palapa Ring disebut sebagai tol langit karena menghubungkan jaringan telekomunikasi tanah air, termasuk di daerah-daerah terpencil.
Melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, tol langit ini menjamin akses internet yang cepat di seluruh wilayah Indonesia, utamanya daerah pelosok. Palapa Ring memiliki 12.000 km kabel fiber optik dan memberikan akses internet cepat di 149.400 titik layanan di seluruh pelosok Indonesia—termasuk daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Selain itu, total panjang kabel lautnya mencapai 35.280 kilometer. Di sisi lain, kabel daratnya memiliki panjang 21.807 kilometer. Jaringan ini menggunakan serat optik pita lebar yang berbentuk cicin dan mengitari tujuh pulau, yakni Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Proyek ini dibangun lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan dukungan Fiscal Tools Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yakni penjaminan pemerintah lewat PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Nilai proyeknya mencapai Rp7 triliun.
Setidaknya 514 kota/kabupaten sudah terhubung dengan proyek Palapa Ring melalui tiga paket, yakni Barat, Tengah, dan Timur.
Sejarah Palapa Ring
Apa yang Kawan pikirkan saat mendengar ‘Palapa Ring’? Apakah merujuk pada sumpah terkenal yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada?
Memang tak salah. Istilah Palapa Ring ini sejatinya diambil dari Sumpah Palapa Gajah Mada yang ingin menyatukan Nusantara. Sementara itu ‘Ring’ bermakna lingkaran, di mana diharapkan bahwa jaringan komunikasi di seluruh Nusantara dapat saling terhubung.
Sementara itu, melalui Bakti Komdigi, istilah ‘Tol Langit’ sengaja diberikan sebagai perumpaan dari sinyal yang ada di langit dan Palapa Ring agar dapat menjadi lalu lintas sinyal internet tanpa hambatan di Indonesia, seperti halnya jalan tol.
Kawan, wacana untuk menghubungkan seluruh wilayah di Indonesia dengan jaringan komunikasi yang mumpuni ternyata sudah ada sejak lama. Pada 2005, pemerintah pernah menginisiasi pembangunan infrastruktur ini.
Sayangnya, wacana ini buyar dan dibubarkan konsorsiumnya pada 2009. Saat itu, tidak ada perkembangan sama sekali terkait Palapa Ring di tahun-tahun berikutnya.
Proyek Palapa Ring baru kembali berjalan di tahun 2015 dan masuk dalam proyek strategis nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksana Proyek Strategis Nasional.
Apa Manfaat Palapa Ring?
Palapa Ring dapat mendorong adanya efisiensi investasi yang akan membuat tarif komunikasi semakin terjangkau. Tak hanya itu, dengan semakin lancarnya komunikasi di berbagai daerah di Indonesia, percepatan pembangunan komunikasi akan terus berkembang, terutama di daerah timur Nusantara.
Kawan, Palapa Ring juga bisa menggerakkan ekonomi. Hal ini dikarenakan, koneksi internet yang cepat dan merata bisa memperlancar transaksi digital, mempermudah distribusi barang, dan membuka peluang bisnis lokal untuk menjangkau pasar global melalui e-commerce.
Palapa Ring juga mendukung sektor kesehatan dan pendidikan Indonesia. Berbagai aplikasi, seperti e-government, distance learning, telemedicine, dan aplikasi lain dapat mencapai kota/kabupaten terpencil, sehingga membantu mewujudkan pemerataan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
