Halo Kawan GNFI, saat ini Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) sedang gencar dalam memberdayakan masyarakat Indonesia. Kota Bogor menjadi salah satu kota yang diperhatikan tepatnya di Kelurahan Sukasari.
Pada 22 April 2025, Muhaimin Iskandar sebagai Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), telah meresmikan Sentra Cipta Mandiri (SCM) di Kelurahan Sukasari, Kp. Sukamulya.
Tentunya dengan meresmikan SCM diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan, gangguan mental health, kecanduan non adiktif seperti judi online (judol) dan game online serta meningkatkan pemberdayaan serta kemandirian masyarakat.
Hal ini juga tidak terlepas dari kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk menguatkan serta mendukung kegiatan di SCM dari sisi akademik.
Satu kelompok mahasiswa KKNT Inovasi IPB University ditugaskan untuk turun lapang dan mengobservasi keadaan sekitar SCM serta menganalisis kebutuhan masyarakat untuk peningkatan pemberdayaan dan melakukan tindakan nyata untuk SCM. Observasi dilakukan dengan melakukan wawancara pada warga sekitar SCM serta pengamatan secara visual.
Berdasarkan hasil observasi, mahasiswa menemukan bahwa SCM memiliki sektor perikanan yang dapat dimanfaatkan menjadi sarana untuk mencapai tujuan Kemenko PM.
Kawan GNFI, saat ini di SCM sudah memiliki enam kit budidaya ikan dalam ember (budikdamber) yang digunakan untuk budidaya ikan lele dan kangkung. Tahukah Kawan! lele serta kangkung yang dihasilkan dari budikdamber di SCM telah menjadi sumber pangan untuk warga sekitar SCM.
Melihat potensi tersebut langkah awal yang dilakukan mahasiswa KKNT Inovasi adalah membuat program Rumah Budidaya Ikan (Rumikan) yang berisi sosialisasi budikdamber yang bekerja sama dengan Kemenko PM dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) untuk warga Sukasari.
Budikdamber merupakan teknik budidaya ikan paling sederhana karena tidak memerlukan lahan yang terlalu luas, sehingga cocok untuk dilakukan ditengah perkotaan. Budikdamber memiliki potensi menjadi sarana masyarakat untuk kemandirian pangan.
Hal ini karena pada proses budikdamber tidak hanya menghasilkan ikan tetapi juga dapat menghasilkan sayuran seperti kangkung yang dapat ditanam di tutup ember.
Sosialisasi budikdamber dilaksanakan pada 22 Juli 2025, dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari staf bidang perikanan DKPP. Iwan Herawan sebagai narasumber menjelaskan mengenai persiapan, panduan pembenihan hingga panen, dan penyakit yang seringkali muncul ketika proses budikdamber.
Selain itu, peserta yang hadir juga turun langsung ke lapangan untuk melihat budikdamber yang ada di SCM. Sosialisasi yang dilaksanakan di SCM ini dihadiri oleh 40 peserta yang menandakan antusiasme cukup tinggi dari warga sekitar.
Kegiatan Turun Lapang Peserta untuk Melihat Langsung Budikdamber
“Kegiatan ini bagus, harus terus berlanjut jangan hanya berhenti disosialisasi saja” ujar peserta sosialisasi budikdamber.
Kawan GNFI, kegiatan yang dilakukan Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University tidak berhenti sampai sosialisasi. Mahasiswa KKNT Inovasi IPB University juga melakukan pendataan pada peserta mengenai minat mereka untuk menjadi kader sektor perikanan di SCM.
Diharapkan kader ini dapat bersama membangun SCM dengan menyebarluaskan ilmu dan kompetensi yang didapatkan untuk diterapkan di lingkungan sekitar SCM, serta mendapatkan tindak lanjut oleh pihak mitra SCM untuk dijadikan sebagai opinion leader di SCM khususnya sektor perikanan bagi warga lainnya.
Adanya sosialisasi budidaya ikan dalam ember diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam membentuk kemandirian pangan hingga bisnis menjanjikan bagi warga, sehingga dapat beriringan dengan tujuan dari Kemenko PM dalam memberdayakan masyarakat yaitu dapat mengentaskan kemiskinan, gangguan mental health, kecanduan non adiktif seperti judi online (judol) dan game online melalui kegiatan yang bermanfaat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News