Hai, Kawan GNFI!
Pada hari Selasa, 22 Juli 2025, tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi IPB University 2025 melaksanakan kegiatan Digitalisasi UMKM di Balai Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Kegiatan ini dirancang untuk memberdayakan para pelaku usaha mikro lokal yang sebagian besar belum memiliki pengalaman dan keterampilan memadai dalam memasarkan produk secara digital.
Inisiatif tersebut lahir dari hasil observasi lapangan, di mana banyak pelaku UMKM menghadapi kendala seperti gagap teknologi, kebingungan menentukan strategi promosi, keterbatasan modal, hingga kurangnya pengetahuan tentang platform penjualan online.
Pelatihan digitalisasi UMKM di Desa Ngrogung | Foto: (Dionisius Ariel Elazaro Ersaputra)
Tim KKN-T melihat bahwa perkembangan teknologi saat ini membuka peluang besar bagi UMKM desa untuk memperluas jangkauan pasar. Oleh karena itu, pelatihan diarahkan untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis memanfaatkan WhatsApp Business dan Shopee Affiliate sebagai media pemasaran.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM di Desa Ngrogung, baik yang baru merintis usaha maupun yang sudah lama menjalankannya, tetapi belum terjun ke pemasaran digital.
Pelatihan berlangsung dalam suasana aktif dan interaktif. Sesi pertama difokuskan pada penggunaan WhatsApp Business untuk membuat katalog produk yang menarik.
Peserta dibimbing langkah demi langkah mulai dari membuat profil bisnis, menambahkan foto dan deskripsi produk, mengatur harga, hingga mengaktifkan fitur quick replies untuk mempercepat respons kepada pembeli.
Mereka juga diajarkan memanfaatkan fitur label pelanggan agar komunikasi lebih terorganisir dan profesional.
Sesi kedua membahas pembuatan akun Shopee Affiliate, sebuah platform yang memungkinkan pelaku usaha mendapatkan penghasilan tambahan dengan membagikan tautan produk ke media sosial.
Peserta dipandu mulai dari proses pendaftaran, verifikasi, memilih produk dengan komisi tinggi, hingga cara membagikan tautan afiliasi.
Semua peserta diminta langsung mempraktikkan materi menggunakan gawai pribadi masing-masing, sehingga pembelajaran bersifat aplikatif dan hasilnya dapat terlihat di tempat.
Pembagian booklet panduan digitalisasi UMKM | Foto: (Dionisius Ariel Elazaro Ersaputra)
Untuk memastikan materi dapat diulang kembali secara mandiri oleh peserta, Tim KKN-T IPB menyusun Booklet Panduan Digitalisasi UMKM Desa Ngrogung. Booklet ini berisi panduan praktis pembuatan akun WhatsApp Business dan Shopee Affiliate, tips membuat konten promosi yang menarik, strategi menjaga konsistensi posting, hingga cara membangun hubungan baik dengan pelanggan.
Panduan ini dilengkapi ilustrasi langkah-langkah yang mudah dipahami, sehingga dapat digunakan tidak hanya oleh peserta pelatihan tetapi juga oleh pelaku usaha lain di desa.
Booklet dibagikan dalam bentuk cetak kepada peserta dan juga tersedia dalam versi digital untuk memudahkan akses di kemudian hari.
Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam literasi pemasaran digital para peserta. Berdasarkan pre-test dan post-test, pemahaman peserta meningkat rata-rata 45% setelah mengikuti pelatihan.
Sebanyak 90% peserta berhasil membuat katalog produk di WhatsApp Business yang siap digunakan untuk promosi, sementara 75% peserta sukses membuat akun Shopee Affiliate dan mulai membagikan tautan produk di media sosial mereka.
Dengan pendekatan pembelajaran yang bertahap, praktis, dan disertai media pendukung, kegiatan Digitalisasi UMKM ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat memberikan solusi atas tantangan lokal.
Tim KKN-T IPB berharap program ini dapat terus berlanjut, dengan pendampingan rutin agar pelaku UMKM tidak hanya mahir menggunakan teknologi, tetapi juga mampu berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan pasar.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News