Terletak di kaki Gunung Patuha, tepatnya di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Kawah Rengganis adalah destinasi wisata alam yang menawarkan pengalaman unik. Kawan bisa berendam air panas alami di tengah kabut dan suasana hutan yang menyejukkan.
Suasana di Kawah Rengganis pun terasa berbeda. Asap putih yang muncul dari sela-sela tanah berpadu dengan aroma belerang yang khas, memberi sensasi “dunia lain” yang menenangkan.
Bukan hanya panorama kawah yang jadi andalan, kawasan ini juga sudah dilengkapi fasilitas dan wahana modern yang memanjakan pengunjung dari segala usia.
Selain menyuguhkan keindahan lanskap kawah, kawasan Rengganis juga dikelilingi hamparan kebun teh dan udara pegunungan yang segar. Perpaduan ini membuatnya ideal sebagai tujuan akhir pekan atau pelarian singkat dari padatnya rutinitas.
Sekilas Mengenai Kawah Rengganis
Kawan GNFI mungkin lebih mengenalnya sebagai Kawah Cibuni. Kawah Rengganis merupakan kawasan vulkanik aktif yang sudah ada sejak abad ke-18, hasil dari letusan Gunung Patuha.
Meskipun sudah lama terbentuk, kawasan ini baru mulai ramai dikunjungi sejak awal 2000-an setelah dikembangkan menjadi destinasi wisata alam.
Kawah ini adalah bagian dari kawasan Ciwidey, salah satu kantong wisata alam utama di Bandung Selatan. Berada di ketinggian sekitar 1.300 mdpl, membuat suhu udara di sini selalu sejuk dan segar.
Selain itu, Kawah Rengganis juga menjadi lokasi dari jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara, yang sekaligus menjadi ikon barunya.
Daya Tarik Utama Kawah Rengganis
Tak hanya pemandangan kawah, ada berbagai alasan kenapa Kawah Rengganis jadi destinasi favorit.
Begitu memasuki kawasan ini, Kawan GNFI akan disambut dengan kolam pemandian air panas alami. Air belerang dari kawah dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan kulit dan relaksasi. Suhu airnya pun bervariasi, mulai dari hangat hingga panas, cocok untuk berendam santai sambil menikmati lanskap sekitar.
Daya tarik lain yang tak kalah populer adalah Jembatan Rengganis. Jembatan gantung ini membentang sejauh 370 meter, menjadikannya yang terpanjang di Asia Tenggara. Sensasi berjalan di atas lembah, diiringi pemandangan hutan dan kawah di kejauhan, memberikan pengalaman tersendiri yang jarang ditemukan di tempat lain.
Masih ingin tantangan yang lebih unik? Coba wahana Keranjang Sultan, semacam gondola terbuka yang melintasi jalur sepanjang 250 meter di atas lembah. Wahana ini cocok untuk Kawan GNFI yang ingin menikmati pemandangan dari ketinggian tanpa harus berjalan kaki seperti di jembatan gantung.
Jika masih belum puas, Situ Patenggang yang jaraknya hanya sekitar 5 kilometer dari Kawah Rengganis juga bisa dikunjungi sekaligus. Danau tenang yang dikelilingi hutan pinus ini cocok untuk bersantai atau piknik keluarga.
Akses Menuju Kawah Rengganis
Kawah Rengganis mudah diakses dari berbagai arah populer di Bandung. Dari pusat Kota Bandung, arahkan kendaraan menuju Terminal Leuwipanjang, lalu lanjut ke arah Soreang dan Ciwidey.
Ikuti jalur menuju Glamping Lakeside Rancabali, dan dari sana tinggal mengikuti petunjuk arah ke Kawah Rengganis. Total perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 2 jam, tergantung kondisi lalu lintas.
Bagi Kawan GNFI yang datang dari luar kota, bisa mengakses Bandung lewat Tol Cipularang dan keluar di gerbang tol Kopo. Selanjutnya ikuti jalur yang sama menuju Ciwidey. Akses jalan sudah cukup mulus dan bisa dilalui kendaraan roda dua hingga bus pariwisata.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Kawah Rengganis buka setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Waktu terbaik untuk datang adalah pagi hari saat kabut masih menyelimuti kawasan dan suasana terasa lebih syahdu.
Untuk tiket masuk, tersedia dua pilihan:
- Tiket Reguler: Rp70.000 (termasuk akses ke Kawah Rengganis dan Jembatan Rengganis)
- Tiket VIP: Rp100.000 (sudah termasuk wahana tambahan seperti Keranjang Sultan, Situ Patenggang, Balcone Spider, dan welcome drink)
Jadi, kapan Kawan mau berkunjung ke Kawah Rengganis?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News