Di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, semangat literasi kini tumbuh lebih subur berkat rangkaian kegiatan yang dijalankan dalam program KKN Tematik Literasi IPB University 2025 yang bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.
Selama 40 hari, para mahasiswa telah melaksanakan beragam kegiatan literasi yang bertujuan meningkatkan kecakapan literasi, khususnya dalam menanamkan budaya membaca pada anak-anak.
Sebagai penutup yang berkesan, diselenggarakan Festival Apresiasi Literasi, yaitu sebuah ajang penghargaan bagi peserta yang telah aktif mengikuti kegiatan literasi selama program berlangsung.
Festival ini dipilih sebagai puncak kegiatan karena mampu memberikan ruang ekspresi sekaligus apresiasi atas antusiasme anak-anak. Lebih dari itu, kegiatan ini berhasil mengajak masyarakat untuk semakin peduli terhadap literasi.
Sebelumnya, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan literasi, terutama membaca, masih terbilang rendah. Minat literasi masyarakat yang rendah ini dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti aksesibilitas yang terbatas hingga penggunaan teknologi digital yang berlebihan.
Namun, melalui rangkaian kegiatan interaktif yang konsisten, antusiasme mulai meningkat, bahkan orang tua kini ikut mendukung anak-anaknya untuk terlibat aktif.
Kunjungan Sekolah sebagai Pemacu Antusiasme dan Minat Baca Siswa
Sebelum puncak acara, para mahasiswa KKN melaksanakan kunjungan selama enam hari ke dua sekolah di Desa Sukoharjo, yaitu tiga hari (17-18 dan 21 Juli 2025) di SDN 03 Sukoharjo dan tiga hari (23-25 Juli 2025) di SDN 01 Sukoharjo.
Kunjungan ini ditujukan untuk mengenalkan literasi kepada anak-anak, sekaligus melaksanakan beragam kegiatan literasi yang dirancang untuk menguatkan kecakapan literasi dan menumbuhkan kebiasaan membaca anak-anak sejak dini.
Selama kunjungan, mahasiswa KKN melaksanakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus mampu meningkatkan kreativitas dan rasa ingin tahu anak-anak, sehingga akan mendorong mereka menjadi lebih aktif melakukan eksplorasi pengetahuan di dalam buku bacaan atau sumber bacaan lainnya.
Kegiatan dilaksanakan di kelas 4 dan 5 dengan harapan materi terkait literasi dan aktivitas yang dilakukan di kelas dapat lebih sesuai dengan tingkatan pemahaman siswa, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih efektif.
Pada hari pertama, mahasiswa melakukan sosialisasi terkait literasi dan melaksanakan kegiatan storytelling. Mahasiswa menjelaskan pengertian storytelling, memberikan contoh cara bercerita yang menarik, serta mengajarkan teknik menyampaikan isi buku secara runtut dan kreatif.
Hari kedua dilakukan kegiatan pembuatan proyek berbasis isi buku bacaan, yaitu dilakukan dengan mewujudkan isi dari buku bacaan menjadi sebuah proyek nyata. Pada kegiatan ini, para siswa menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mendorong mereka untuk lebih banyak membaca buku untuk mengetahui suatu hal.
Selain itu, pada hari ketiga, siswa diajak untuk membuat ulasan buku yang dikemas secara lisan. Mahasiswa mengajarkan para siswa terkait langkah-langkah dalam mengulas buku, mulai dari mengenali tokoh, alur cerita, hingga pesan moral.
Beragam kegiatan yang dilakukan di kelas mendorong antusiasme dan meningkatkan rasa percaya diri para siswa, sehingga terdapat peningkatan partisipasi siswa dalam mengikuti lomba yang akan diadakan pada acara Festival Apresiasi Literasi.
Hari Puncak Festival Apresiasi Literasi
Pelaksanaan Festival Apresiasi Literasi berlangsung pada 27 Juli 2025 di Gedung Kesenian Desa Sukoharjo. Acara dikemas dalam dua perlombaan, yaitu lomba mengulas buku dan storytelling untuk siswa kelas 4 dan 5, serta lomba mewarnai untuk siswa kelas 2 dan 3.
Sebanyak 32 siswa berpartisipasi, yang terdiri dari 17 peserta lomba mengulas buku dan storytelling, serta 15 peserta lomba mewarnai. Peserta berasal dari SDN 01 Sukoharjo dan SDN 03 Sukoharjo, yang sebelumnya telah mengikuti pembekalan materi saat kunjungan literasi ke sekolah.
Pendekatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN berhasil membuahkan hasil yang baik. Para peserta mampu menampilkan yang terbaik dengan rasa percaya diri yang tinggi.
“Biasanya anak-anak malu untuk sekedar berbicara di depan umum, namun berkat kegiatan literasi yang telah dilaksanakan di sekolah maupun perpustakaan, anak-anak mampu menunjukkan perubahan yang signifikan. Mulai dari berbicara di depan umum hingga meningkatnya kesukaan mereka dalam kegiatan membaca,” ujar salah satu juri.
Dari 32 peserta, dipilih 6 peserta terbaik, yaitu 3 juara pada cabang lomba mengulas buku dan storytelling serta 3 juara pada cabang lomba mewarnai. Para pemenang diberikan apresiasi berupa piala, sertifikat, dan juga satu set hadiah.
Tidak hanya peserta yang menang, tetapi peserta yang berpartisipasi juga diberikan apresiasi sebagai bentuk penghargaan dan rasa terima kasih atas partisipasi, usaha, dan semangat mereka dalam mengikuti kegiatan ini.
Selain itu, Festival Apresiasi Literasi ini berhasil menjadi momentum penting dalam meningkatkan partisipasi anak-anak dan dukungan orang tua. Banyak warga yang awalnya kurang memahami arti penting literasi kini mulai terlibat aktif.
Bahkan, beberapa orang tua menyampaikan bahwa anak-anak mereka menjadi lebih rajin membaca dan bercerita di rumah setelah mengikuti pembekalan dan lomba.
Kegiatan ini, dan juga seluruh rangkaian literasi, mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Sukoharjo, pihak sekolah, serta masyarakat. Mereka memberikan pandangan positif atas perubahan signifikan yang dialami oleh anak-anak.
Salah satu akses masyarakat Desa Sukoharjo dalam meningkatkan kecakapan literasi, yaitu Perpustakaan Dwija Widya, juga menjadi lebih hidup dengan suasana yang menyenangkan dan pengunjung yang meningkat.
Selain itu, kegiatan ini juga dibantu oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang memberikan fasilitas berupa 1000 buku anak-anak untuk Perpustakaan Dwija Widya sebagai upaya dalam meningkatkan minat literasi. Dukungan ini menjadi motivasi tambahan bagi masyarakat untuk terus menguatkan budaya membaca.
Dengan adanya kegiatan ini, seluruh upaya literasi yang telah dibangun selama KKN mendapat apresiasi nyata. Lebih dari sekadar penutup program, Festival Apresiasi Literasi menjadi tonggak awal semangat baru bagi Desa Sukoharjo untuk menjaga budaya membaca dan belajar sepanjang hayat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News