Mendekati Hari Kemerdekaan Indonesia, para pecinta alam banyak yang merencanakan untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia di puncak gunung. Mengibarkan Sang Saka Merah Putih di puncak gunung memang mempunyai sensasi tersendiri.
Kawan GNFI bisa membayangkan, matahari pagi menyinari kabut tipis, udara segar menusuk hidung membawa wangi pepohonan, dan Sang Saka Merah Putih berkibar di antara awan dan matahari.
Tak heran, banyak pendaki memilih 17 Agustus sebagai momen spesial untuk “Merdeka di atas awan”.
Mengapa Gunung Jadi Tempat Spesial untuk Merayakan 17 Agustus?
Perayaan hari kemerdekaan di puncak gunung dapat menjadi momen penting yang tidak mudah di lupakan. Di alam bebas, kita bisa menikmati pemandangan alam Indonesia yang megah sambil mengenang perjuangan para pahlawan.
Perjalanan penuh tantangan menuju puncak dapat menggambarkan perjuangan pahlawan yang penuh tantangan dalam meraih kemerdekaan. Perjalanan menuju puncak dilakukan bersama-sama saling membantu dan memberi semangat, menumbuhkan rasa kebersamaan dan nasionalisme semakin kuat.
Setiap langkah menuju puncak untuk melihat kemegahan alam menjadi pengingat bahwa kemerdekaan diraih melalui kerja keras dan pengorbanan.
Tentunya kawan GNFI ingin mencoba merasakan sensasi merdeka di atas awan tersebut. Akan tetapi, untuk pendaki pemula, euforia ini harus tetap dibarengi dengan persiapan yang matang.
Jika terjadi kesalahan sedikit saja, maka liburan bisa berubah jadi pengalaman yang merepotkan. Nah, berikut tips lengkap supaya perayaan 17 Agustus di puncak gunung tetap aman dan berkesan.
Riset Gunung yang Sesuai
Bagi pendaki pemula, pemilihan gunung merupakan hal krusial yang harus dipertimbangkan dengan matang. Jangan langsung mengincar gunung dengan ketinggian fantastis dan trek jalur yang ekstrem.
Pilih gunung jang jalurnya relatif aman, trek nya masih terbilang landai, mempunyai fasilitas basecamp yang memadai, dan yang pasti harus sesuai dengan kemampuan fisik dan mental Kawan GNFI.
Beberapa gunung yang cocok bagi pendaki pemula untuk menikmati 17 agustus yaitu Gunung Prau, Gunung Papandayan, Gunung Andong, Gunung Bromo, Gunung Gede, dan Gunung Ijen.
Persiapan Fisik dengan Matang
Pendakian gunung merupakan kegiatan yang menguras tenaga bukan kegiatan leha-leha dan hanya asyik-asyikan saja. Bayangkan Kawan GNFI harus jalan berkilo-kilo meter dengan jalur yang tidak hanya lurus seperti jalan tol, tetapi ada juga yang harus menanjak dan memanjat serta beban logistik yang juga tidak ringan.
Untuk itu Kawan GNFI perlu memperiapkan fisik sebaik mungkin dengan berolahraga, bisa dilakukan dengan berjalan kaki 10.000 langkah atau lari pagi 3—5 km dilakukan rutin dalam satu bulan sebelum pendakian.
Riset Jalur, Cuaca, dan Persiapan Mental
Melakukan riset jalur pendakian harus dilakukan supaya Kawan GNFI yang akan melakukan pendakian mengerti gambaran jalur sebelum hari pendakian nanti. Cara ini dapat dilakukan untuk mempersiapkan mental dan fisik.
Riset jalur bisa dilakukan dengan membaca artikel di internet, bertanya kepada teman yang sudah berpengalaman, dan dapat juga riset melalui media sosial kawan pendaki online maupun sosial media basecamp pendakian.
Selain riset jalur, riset cuaca juga wajib dilakukan supaya Kawan dapat bersiap menghadapi cuaca lebih awal sebelum pendakian di mulai.
Listing Perlengkapan Wajib Pendakian
Melansir dari papandayantrip.com, perlengkapan wajib pendakian yang perlu Kawan GNFI siapkan sebelum tujuhbelasan di gunung bisa dibagi menjadi dua, yaitu perlengkapan kelompok dan pribadi.
Untuk perlengkapan kelompok yaitu tenda, fly sheet, cooking set, kompor, gas, perbekalan kelompok (bahan masakan).
Sementara itu, perlengkapan pribadi yaitu tas carrier, pakaian trekking, pakaian ganti, sleeping bag, matras, jaket gunung (cold proof/water proof/wind proof), sepatu gunung, sandal, jas hujan, headlamp, baterai cadangan, sarung tangan beserta cadangannya, kaos kaki beserta cadangannya, topi/kupluk/slayer, alat bersih-bersih (tissue, dll), obat pribadi, masker, treking pole (opsional), kartu identitas, emergency blanket, air mineral, snacke, coklat/gula merah/madu, dan buah (opsional).
Pelajari Akses Transportasi Menuju dan Pulang dari Basecamp
Kawan GNFI harus thau lebih dulu di mana lokasi basecamp pendakian, kemudian pelajari akses transportasi menuju lokasi dan pulang dari lokasi.
Hal ini dapat memudahkan Kawan GNFI dalam menentukan kendaraan jika ingin berkendara pribadi maupun pemesanan kendaraan jika akan menggunakan kendaraan umum, selain itu riset transportasi juga dapat meminimalisir dana bocor, jika sudah direncanakan sebelumnya persiapan dana akan lebih aman.
Persiapan Dana
Selain fisik dan mental, dana juga penting untuk dipersiapkan. Tanpa dana merayakan kemerdekaan di gunung yang sudah direncanakan mungkin hanya akan menjadi rencana angan angan saja alias wacana.
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu listing dengan terperinci rencana pengeluaran dari biaya perjalanan, administrasi, pembelian atau sewa perlengkapan, pembelian logistik, dan lainnya. Jika semua terperinci dengan baik, maka Kawan tidak akan pusing lagi kekurangan dana saat pendakian nanti.
Tips Keselamatan Pendaki Pemula
Kawan GNFI tentu tidak hanya ingin mengejar keindahan alam dan pengibaran bendera saat mendaki bukan? Namun, selamat sampai tujuan hingga turun juga pasti menjadi prioritas seluruh Kawan pendakian.
Untuk memastikan keselamatan dalam mendaki Kawan GNFI harus memastikan bahwa perlengkapan yang dibawa sudah lengkap dan sesuai standar, hindari memangkas perlengkapan hanya untuk keringanan beban.
Pahami tanda bahaya di gunung. Hal ini dapat dilihat dengan memahami cuaca ekstrem di gunung, kabut tebal, hujan deras tanpa henti, jalur licin, dan yang pasti harus mematuhi aturan yang sudah di berikan oleh pihak pengelola.
Jaga asupan makan dan hidrasi, konsumsi air dan makan yang cukup serta bergizi selama pendakian untuk menunjang kekuatan dan mental. Yang terpenting, jangan mendaki sendirian bagi pemula, selalu ajak teman ke manapun dalam pendakian atau gabung dengan kelompok lain.
Etika dan Kebersihan di Gunung
Ingat prinsip “leave no trace”, jangan meninggalkan sampah di atas gunung termasuk sisa makanan dan plastik, “Bawa turun sampahmu sendiri”. Hormati sesama pendaki dan alam, jangan merusak vegetasi dan alam pegunungan.
Abadikan Momen Merdeka di Atas Awanmu
Tiba di momen paling seru dalam pendakian, momen pengbaran bendera di atas gunung tak lengkap tanpa adanya dokumentasi sebagai kenang-kenangan. Kawan GNFi bisa membawa kamera baik yang digital sampai kamera profesional untuk menangkap gambar dan video momen seru tersebut.
Jika tidak mau menambah bawaan, Kawan GNFI juga dapat mengabadikan momen dengan kamera ponsel untuk mengabadikan bendera merah putih berkibar gagah di puncak dengan latar sinar matahari di celah kabut tipis serta landskap alam pegunungan.
Pastikan Kawan GNFI menggunakan pengaman kamera atau ponsel seperti casing dan tali pengaman terutama saat berada di area berangin atau tepi jurang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News