Indra Suroinggeno adalah seorang spiritualis, pengamat budaya, dan pemikir yang dikenal karena pandangannya yang unik dalam menjembatani kearifan lokal nusantara dengan ilmu pengetahuan modern. Ia berpendapat bahwa banyak fenomena yang dianggap mistis atau klenik sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah, terutama melalui konsep energi.
Pandangan mendalam tentang warisan tradisi dan budaya dipegang teguh oleh pendiri Museum Wayang Beber Sekartaji itu. Ia meyakini bahwa benda-benda ini bukan hanya karya seni, melainkan juga memiliki energi yang bermanfaat.
Dari mendalami nilai-nilai tradisi dan budaya Indonesia membuat Indra berkesempatan keliling dunia. Menurut pengakuannya, ia sudah pernah bekerja di 18 negara Eropa salah satunya Swiss. Di sana, ia mengaku Indonesia begitu disanjung karena keindahannya.
Beda Pandangan
Negeri barat maju akan segala hal termasuk teknologi. Faktor itu pun membuat semua hal seperti urusan kerjaan menjadi serba cepat yang berdampak kepada pertumbuhan ekonomi yang juga signifikan.
Lain halnya dengan Indonesia. Ekonomi berjalan pelan di sini karena berbagai masalah yang terjadi di dalam sistem pemerintahan. Alhasil dari situ orang-orang Indonesia beberapa “kabur” keluar negeri untuk mencari penghidupan.
Bedanya pandangan itu tak jadi soal, tetapi Indra mengingatkan hal yang tidak didapat di luar tapi ada di Indonesia. Semisal keramahtamahan antarsesama, ia mengaku tidak mendapatkan itu saat mengunjungi Eropa.
“Saya pernah bekerja di 18 negara di Eropa dan pasti merindukan bisa bertegur sapa dengan orang lain, saling nyapa. Itu sesuatu yang langka di sana,” ucap Indra kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Jejaring Indra luas sekarang. Ia mengaku memiliki teman dari Swiss mengagumi banyak hal soal Indonesia. Oleh karena itu, Indra merasa orang-orang Indonesia patut percaya diri dengan negaranya sendiri yang dipandang bagus oleh orang negara lain.
“Begitu semuanya mumet pada tempatnya masing-masing dan kita perlu percaya diri. Jadi ini bukan main-main. Ini statement bukan kaleng-kaleng. Teman-teman saya dari Swiss dianggap Indonesia surganya dunia. Padahal kalau kita bicara soal Swiss wow!” ungkapnya.
Gamelan di Mata Orang Luar
Adapun sebelumnya Indra membahas soal gamelan. Menurutnya, alat musik ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib yang konteksnya negatif.
Indra sendiri menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, di luar negeri gamelan justru berada di ruang penelitian bagi orang asing yang jatuh cinta kepadanya, seperti dianggap instrumen untuk relaksasi sampai meditasi.
“Di luar seperti Jerman bahkan Amerika Serikat mendatangkan gamelan untuk diteliti. Gelombang (suaranya) bisa bermanfaat untuk penyembuhan, relaksasi, metta bhavana, dan yang lain-lain. Nah, hal semacam ini kita sudah banyak kehilangan arah dan itu bukan salah generasi saat ini, ada suatu kejadian yang membikin kita lupa,” kata Indra.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
