Kemeriahan menyelimuti perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025). Apalagi saat suasana khidmat Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan berganti penuh tawa dan kegembiraan ketika lagu Tabola Bale.
Tabola Bale yang dibawakan oleh Silet Open Up dan Diva Aurel berhasil mengajak seluruh hadirin untuk bernyanyi dan bergoyang bersama, termasuk Presiden Prabowo Subianto yang tampak ikut bergoyang dari mimbar kehormatan.
Lagu Tabola Bale langsung mencuri perhatian sejak bait pertama. Tak hanya tamu undangan, para peserta upacara pun larut dalam irama lagu. Bahkan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya turut bergabung di lapangan, berjoged bersama pasukan upacara, mengubah suasana khidmat menjadi layaknya pesta rakyat.
Puncak kemeriahan terjadi ketika Presiden Prabowo bangkit dari tempat duduknya dan turun ke lapangan. Dengan wajah sumringah, Prabowo pun berjoget bersama hadirin.
Di balik kesuksesan Tabola Bale membuat suasana Istana Merdeka semakin pecah, ada pula hal menarik dari lagu tersebut. Siapa sangka, lagu tersebut ternyata adalah kombinasi antara unsur kebudayaan Indonesia Timur dan Minangkabau.
Lagu Tabola Bale, Kombinasi Kebudayaan Indonesia Timur dan Minangkabau
Tabola Bale adalah lagu yang dinyanyikan Silet Open Up featuring Jacson Zeran, Juan Reza, dan Diva Aurel. Adapun Silet Open Up sendiri merupakan penyanyi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Siprianus Bhuka.
Siprianus lahir di Ngada, 22 November 1993. Ia menempuh pendidikan di SMP Seminari Maria Bunda Segala Bangsa Maumere pada 2009, lalu masuk SMAS Katolik Thomas Aquino Mataloko.
Setelah lulus SMA pada 2012, Siprianus merantau ke Yogyakarta untuk kuliah Universitas Atma Jaya. Saat tinggal di Yogyakarta inilah anak bungsu dari pasangan Thomas Woda dan Dolfina Tiza itu melahirkan lagu Tabola Bale.
Sebenarnya, Siprianus sudah menunjukkan ketertarikan terhadap musik sejak kecil. Di Yogyakarta pun, ia biasa menulis lirik lagu meski tidak pernah mengunggahnya ke dunia maya.
Bisa dibilang, kombinasi antara lirik berdialek Indonesia Timur dengan Bahasa Minangkabau adalah hal yang membuat Tabola Bale jadi begitu unik. Dalam sebuah wawancara dengan RRI, Siprianus bercerita bahwa pembuatan lagu itu dilakukan sejak awal 2024. Saat lagu tengah dibuat, barulah muncul ide untuk memasukkan unsur Bahasa Minangkabau.
"Tiba-tiba Kiki (Acoustic) bilang, cobalah isi Minang sedikit, yang part Diva itu. Baru dipikirkan di Jogja." ujar Siprianus.
Lagu Tabola Bale bercerita tentang kisah seorang pria yang jatuh cinta pada seorang perempuan yang telah dikenalnya sejak lama. Perempuan tersebut dulunya bersaja dan sederhana, dan kini telah tumbuh menjadi sosok cantik dan mempesona. Karena itu, sang pria tak sanggup menyembunyikan perasaannya cintanya.
Istilah “Tabola-bale” sendiri sering digunakan orang-orang di Indonesia timur untuk mengekspresikan perasaan yang dilanda gelisah dan galau. Nah, perasaan seperti itu akibat melihat perempuan pujaan yang begitu cantik itulah yang digambarkan dalam lagu ini
Itulah sekelumit kisah lagu Tabola Bale. Lagu tersebut sukses membuat perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia di Istana Merdeka jadi lebih berwarna. Pada akhirnya, kemerdekaan bukan hanya hal yang penting untuk dikenang tetapi juga perlu dirayakan dengan sukacita dan kebersamaan, termasuk dengan cara berjoged bersama dalam satu irama.
"Untuk teman-teman yang menikmati lagu Tabola Bale semoga selalu terhibur, selalu diberkati. Pokoknya selalu banyak rezeki." kata Siprianus.
Lirik Lagu Tabola Bale
LirikKaka tabola-bale lia Ade Nona eSu makin manyala e, kaka hati susah eDulu denai lah suko mancaliak Uda bakawanRaso-raso ko ado, tapi denai diamkan (hei!)Lia Ade Nona makin gaga, bikin kaka jadi sukaDulu Ade rambu kepang dua, sekarang rambu merah-merahKaka lia Ade tambah manis, pulang rantau dari mana?Aduh, Ade Nona, jang talalu pasang gaya depan kakaKaka jadi jatoh eKaka tabola-bale lia Ade Nona eSu makin manyala e, kaka hati susah eAde bikin kaka mete, tidur malam bola-baleSejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun eAde lewat lorong depan rumahKaka jadi salting sampe mood berubahSemangat tiba-tiba gara-gara Ade NonaIni bidadari Timur siapa yang punya?Kaka lacak ko pu namaBarang itu tra pake lamaLangsung tanya di ko pu MamaTernyata Ade Nona, ko pu nama MaimunaEh, Maimuna, eh, lucunyaKaka harap bisa satu rumahKalau terima sa pu cintaKaka janji kita langsung nikahOndeh, Uda, janlah baitu banaDenai ko indaklah nan sarupo ituDek hanyo takuik mancaliak UdaAcok mabuak-mabuakanDulu denai lah suko mancaliak Uda bakawanRaso-raso ko ado, tapi denai diamkanAh, wadaw-wadaw, ini anak gaga laiSu bale Jawa, tambah bening aja laiGaya semakin beda, bibir merah-merahAduh, Mama, Mama, ini siapa punya anak?Dulu masih kici, kici, kici (Nona)Sekarang bale Jawa makin cantik (Nona)Ko perfect sekali, asli bidadari jatuh dari langitKalau jadi deng Ade, kaka stop bamabo toSu pasti kaka ni Ade pu jodohSumpah ni ja'o sodho, iwa mbodhoLia Ade Nona makin gaga, bikin kaka jadi sukaDulu Ade rambu kepang dua, sekarang rambu merah-merahKaka lia Ade tambah manis, pulang rantau dari mana?Aduh, Ade Nona, jang talalu pasang gaya depan kakaKaka jadi jatoh eKaka tabola-bale lia Ade Nona eSu makin manyala e, kaka hati susah eAde bikin kaka mete, tidur malam bola-baleSejak kaka lia Ade, aduh, Tuhan, ampun eAde bikin kaka mete, tidur malam bola-bale
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News