Patok lele merupakan permainan tradisional yang banyak dimainkan anak-anak di berbagai daerah di Indonesia. Permainan ini dapat melatih ketangkasan dan kebersamaan. Aturan bermainnya juga cukup sederhana dan alatnya mudah dicari.
Permainan ini sendiri memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah lho, kawan. Contohnya, di Jawa Barat patok lele dikenal dengan nama gatrik,di Jawa Tengah dan Yogyakarta disebut benthing, di Nusa Tenggara Timur (NTT) dikenal dengan kayu doi, dan Bangka Belitung disebut tek tek.
Meskipun memiliki nama yang berbeda-beda, secara umum aturan dan alat yang digunakan untuk bermain patok lele tetap sama. Lebih lanjut, kawan dapat menyimak informasi lengkapnya berikut ini.
Sejarah Permainan Patok Lele
Dikutip dari artikel ilmiah berjudul "Patil Lele, Sebuah Warisan Budaya Nusantara dalam Perspektif Etnomatematika", patok lele juga dikenal dengan istilah patil lele. Permainan tradisional ini mulai populer di tahun 1990an, namun belum diketahui tempat ditemukannya pertama kali. Meskipun begitu, patok lele sudah menyebar ke seluruh daerah di Indonesia.
Di Jawa Tengah, patok lele disebut sebagai Gatrik. Dilansir dari artikel "Pembentukan Karakter Siswa Melalui Permainan Tradisional Gatrik" oleh Asep dkk, gatrik adalah satu permainan tradisional yang dimainkan dengan dua tim bermain melawan satu sama lain. Pada umumnya, ada dua hingga lima pemain muda di setiap tim.
Permainan patok lele dibantu dengan alat berupa dua bilah kayu yang satu lebih panjang tiga atau bahkan lima kali lipat dari yang pendek. Tempat bermain patok lele dapat berupa lapangan atau alas tanah yang digali untuk dibuat lubang yang besarnya sama dengan kayu yang berukuran pendek. Jika di lapangan dengan ruang tertutup, permainan ini dapat dilakukan dengan meletakkan dua buah batu bata yang tengahnya diberi jarak.
Alat yang Digunakan dalam Permainan Patok Lele
Sebelum bermain patok lele, kawan harus menyiapkan peralatannya terlebih dahulu. Berikut alat yang digunakan dalam permainan patok lele:
- Satu kayu "anak" berukuran 10 cm;
- Satu kayu "induk" berukuran 30 cm;
- Sebuah lubang untuk memasang tongkat yang akan dilempar;
- Jika tidak ada lubang, dapat menyusun bilah kayu/batu bata.
Aturan dan Cara Bermain Patok Lele
Aturan dan tata cara bermain patok lele cukup sederhana. Berikut langkah-langkahnya:
1. Membentuk Kelompok
Sebelum mulai, kawan dapat membentuk dua kelompok. Kelompok pertama berperan sebagai pemukul kayu, sementara kelompok kedua bertugas menjaga dan menangkap kayu.
2. Membuat Area Bermain
Permainan patok lele membutuhkan area bermain yang cukup luas, namun kawan tetap dapat melakukannya di dalam maupun luar ruangan. Jika di luar ruangan yang terdapat tanah, kawan dapat membuat lubang dan meletakkan kayu anak di atasnya. Sementara jika di dalam ruangan yang cukup luas dan tidak terdapat tanah, maka dapat menggunakan batu bata sebagai tempat kayu anak.
Setelah itu, kawan dapat menarik garis 1 meter dari lubang sebagai batas perhitungan jarak jatuh anak kayu yang telah dipukul.
3. Cara Bermain Patok Lele
Berikut langkah-langkah bermain patok lele:
- Pemain yang bermain di giliran pertama bertugas mencungkil dan membuat kayu anak terbang sejauh 1 meter dengan kayu induk, lalu dipukul sejauh-jauhnya.
- Pemain kedua bertugas menangkap kayu yang telah dipukul. Jika gagal ditangkap, pemain pertama mendapatkan poin. Jika berhasil ditangkap, pemain kedua dapat bergantian memukul kayu.
- Permainan terus berlanjut sesuai dengan aturan pertama dan kedua hingga pada ronde yang telah ditentukan.
- Di akhir permainan, pemain yang kalah akan mendapatkan sanksi atau hukuman dari pemain yang menang.
Demikianlah rangkuman lengkap terkait permainan patok lele, mulai dari sejarah hingga aturan bermainnya. Bermain patok lele menjadi salah satu aksi nyata kita dalam melestarikan permainan tradisional. Bagaimana kawan, tertarik untuk mencoba permainan ini?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
