edufarm langkah kecil untuk membangun generasi bangsa cinta lingkungan di sd negeri 1 dapurno - News | Good News From Indonesia 2025

Edufarm: Langkah Kecil untuk Membangun Generasi Bangsa Cinta Lingkungan di SD Negeri 1 Dapurno

Edufarm: Langkah Kecil untuk Membangun Generasi Bangsa Cinta Lingkungan di SD Negeri 1 Dapurno
images info

Edufarm: Langkah Kecil untuk Membangun Generasi Bangsa Cinta Lingkungan di SD Negeri 1 Dapurno


Dalam membentuk generasi bangsa yang cinta lingkungan, mahasiswa KKNT IPB University 2025 dari Kelompok GROBOGANKAB03 melaksanakan program berjudul Edufarm di SD Negeri 1 Dapurno, Kecamatan Wirosari, Grobogan pada 17 Juli 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta lingkungan sekaligus melakukan edukasi terkait penanaman bibit kepada anak-anak desa.

Desa Dapurno merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan yang memiliki potensi besar di bidang pertanian. Lahan yang luas dan kondisi tanah yang subur menjadikan desa ini kaya akan hasil pertanian.

Potensi tersebut tentu harus dijaga dan dikembangkan agar terus mendukung swasembada pangan di Indonesia. Menyadari hal ini, mahasiswa KKN hadir dengan pendekatan edukasi interaktif, terutama untuk menanamkan rasa cinta lingkungan sejak dini kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari BPP Kecamatan Wirosari yang memberikan bantuan 200 bibit cabai untuk pelaksanaan Edufarm.

Rangkaian kegiatan KKN dilaksanakan dengan suasana penuh semangat. Sejak pagi, siswa-siswi SD Negeri 1 Dapurno sudah berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti kegiatan. Agenda diawali dengan senam bersama guru dan siswa kelas 1 hingga 6 SD.

Senam pagi ini bukan sekadar aktivitas olahraga, melainkan juga cara untuk menumbuhkan semangat belajar dan kebersamaan sebelum mengikuti rangkaian kegiatan inti. Anak-anak terlihat antusias, tertawa, dan bersemangat mengikuti gerakan senam yang dipandu mahasiswa KKN.

Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan edukasi pola hidup sehat. Mahasiswa memberikan materi tentang cara mencuci tangan yang benar melalui metode interaktif, yakni dengan lagu dan peragaan sederhana.

Anak-anak tidak hanya mendengarkan, tetapi juga ikut mempraktikkan gerakan mencuci tangan. Aktivitas ini menjadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus memberi bekal penting bagi kesehatan mereka sehari-hari.

Kegiatan ketiga adalah pembuatan pohon cita-cita dan kreasi coretan tangan berwarna. Anak-anak diajak menuliskan impian mereka di kertas berbentuk daun, lalu menempelkannya di pohon cita-cita yang sudah disiapkan.

Selain itu, mereka juga membuat coretan tangan dengan spidol warna di banner besar. Aktivitas ini bukan hanya sekadar seni, tetapi juga sarana mengekspresikan diri dan mengembangkan kreativitas. Suasana penuh canda tawa mewarnai kegiatan ini, menunjukkan betapa anak-anak menikmati proses belajar sambil bermain.

Puncak acara Edufarm adalah edukasi interaktif mengenai cara menanam bibit yang baik. Mahasiswa menjelaskan tahapan menanam mulai dari menyiapkan tanah, memasukkan bibit cabai, hingga cara merawatnya. Setelah itu, siswa kelas 5 dan 6 diajak langsung untuk mempraktikkan penanaman bibit cabai di polybag.

Sebagian bibit ditanam di area sekitar sekolah, sedangkan sebagian lainnya dibagikan kepada warga desa agar manfaat program dapat dirasakan lebih luas. Melihat anak-anak memegang tanah dan bibit dengan penuh antusias menjadi bukti nyata bahwa edukasi lingkungan dapat diterima dengan gembira.

Program ini memberikan dampak nyata, baik secara langsung maupun jangka panjang. Secara langsung, siswa-siswi SD Negeri 1 Dapurno mendapatkan pengetahuan dasar tentang lingkungan, pola hidup sehat, dan keterampilan bercocok tanam. Mereka juga terbiasa melakukan aksi sederhana pelestarian lingkungan melalui praktik mencuci tangan, menanam bibit, dan menjaga kebersihan sekitar.

Dalam jangka panjang, kegiatan ini diharapkan memberikan bekal berharga bagi anak-anak. Mereka tidak hanya belajar mengenai pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga mengasah kreativitas, meningkatkan rasa percaya diri, serta menumbuhkan kesadaran akan peran mereka dalam mendukung ketahanan pangan.

Guru dan orang tua yang terlibat dalam kegiatan ini juga dapat melanjutkan praktik sederhana di rumah maupun sekolah, sehingga program ini tidak berhenti hanya di satu hari pelaksanaan.

Mahasiswa berharap program Edufarm ini dapat menjadi langkah kecil yang berlanjut menjadi gerakan besar. Kolaborasi antara mahasiswa, guru, orang tua, dan masyarakat Desa Dapurno diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang sehat, kreatif, peduli lingkungan, serta memiliki semangat tinggi dalam meraih cita-cita.

Dengan begitu, Desa Dapurno tidak hanya dikenal sebagai desa dengan potensi pertanian, tetapi juga sebagai desa yang berhasil membangun kesadaran lingkungan sejak usia dini.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KG
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.