kkn t ipb 2025 perkenalkan tong sampah smokeless solusi cerdas atasi polusi pembakaran sampah - News | Good News From Indonesia 2025

KKN-T IPB 2025 Perkenalkan Tong Sampah Smokeless: Solusi Cerdas Atasi Polusi Pembakaran Sampah

KKN-T IPB 2025 Perkenalkan Tong Sampah Smokeless: Solusi Cerdas Atasi Polusi Pembakaran Sampah
images info

KKN-T IPB 2025 Perkenalkan Tong Sampah Smokeless: Solusi Cerdas Atasi Polusi Pembakaran Sampah


Pembakaran sampah secara terbuka masih sering dilakukan di desa karena dianggap praktis dan cepat. Cukup dengan menyalakan api, sampah dianggap selesai diurus tanpa harus repot memilah atau mengangkutnya. Namun, di balik kepraktisan tersebut, terdapat bahaya besar yang mengintai.

Asap yang dihasilkan dari pembakaran, terutama dari sampah plastik dan karet, mengandung berbagai zat beracun berbahaya seperti dioksin dan furan. Kedua zat ini bersifat karsinogenik dan bisa memicu penyakit serius, mulai dari gangguan pernapasan, iritasi mata, hingga penyakit kronis seperti kanker.

Selain itu, asap hasil pembakaran juga menurunkan kualitas udara dan berdampak langsung pada lingkungan, hewan, serta ekosistem sekitar.

Melihat keresahan ini, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University tahun 2025 berinisiatif menghadirkan solusi sederhana tapi aplikatif. Program kerja yang diberi nama SMOKELESS SOLUTION memperkenalkan inovasi alat pembakaran sampah minim asap, yakni Tong Sampah Smokeless.

Ide ini lahir dari keprihatinan mahasiswa melihat masih banyaknya masyarakat desa yang belum memiliki alternatif pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Pada Jumat (19/7/2025), tim KKN-T melaksanakan sosialisasi dan demonstrasi penggunaan tong smokeless ini di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Acara ini dihadiri oleh puluhan warga yang antusias ingin melihat langsung bagaimana alat tersebut bekerja.

Dalam kegiatan tersebut, tim menunjukkan proses pembakaran berbagai jenis sampah, mulai dari ranting kering, dedaunan, hingga plastik kemasan yang biasanya menjadi penyumbang asap paling tebal.

Kawan GNFI, tong smokeless ini dirancang dengan sistem sirkulasi udara tertutup dan panas berlapis sehingga proses pembakaran lebih sempurna. Alhasil, sampah habis terbakar tanpa menghasilkan kepulan asap hitam pekat. Asap yang muncul pun jauh lebih tipis dan tidak menyengat dibandingkan pembakaran terbuka biasa.

Dengan desain yang sederhana dan bahan yang relatif mudah didapat, tong ini cocok digunakan masyarakat desa yang masih bergantung pada metode pembakaran, tapi ingin menjaga udara tetap bersih dan tidak tercemar.

“Inovasi tong sampah smokeless ini kami bawa sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mengatasi permasalahan pembakaran sampah yang menghasilkan asap beracun. Harapannya, alat ini bisa menjadi solusi sederhana namun efektif untuk mendukung lingkungan yang lebih sehat di masyarakat desa. Kami juga ingin mendorong kesadaran warga tentang pentingnya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan,” ujar Ebi, Koordinator Desa KKN-T IPB University di Desa Ciasmara.

Tak hanya berhenti pada pengenalan alat, tim KKN-T juga mengajak warga berdiskusi lebih jauh tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah tangga, cara memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang berguna bagi pertanian, serta bahaya nyata dari dioksin yang timbul akibat pembakaran plastik. Melalui diskusi interaktif ini, warga semakin memahami bahwa pengelolaan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pembakaran semata, melainkan perlu perubahan pola pikir agar sampah dipandang sebagai sesuatu yang bisa dimanfaatkan kembali.

Sebagai bentuk tindak lanjut, satu unit tong smokeless diserahkan secara resmi kepada masyarakat Desa Ciasmara. Bersamaan dengan itu, tim juga memberikan panduan pembuatan dan tata cara penggunaan agar warga dapat membuatnya secara mandiri.

Dengan demikian, keberlanjutan program tidak hanya berhenti pada masa KKN-T, melainkan bisa terus berjalan dan diperbanyak oleh masyarakat setempat. Harapannya, tong smokeless ini akan menjadi langkah awal warga Desa Ciasmara untuk mengurangi kebiasaan membakar sampah secara terbuka.

Program ini juga diharapkan menjadi contoh nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah kecil. Sebelum meluas ke desa-desa lain, perubahan harus dimulai dari lingkungan terdekat.

Jika satu rumah tangga mulai menggunakan tong smokeless, lalu diikuti rumah tangga lain, maka lambat laun Desa Ciasmara bisa menjadi pionir desa bebas asap. Dari sana, inspirasi ini bisa menyebar ke desa tetangga, bahkan hingga tingkat kabupaten.

Dengan adanya inovasi sederhana ini, mahasiswa KKN-T IPB University membuktikan bahwa kontribusi nyata tidak selalu harus berupa teknologi canggih atau program berskala besar. Cukup dengan ide kreatif yang dekat dengan kebutuhan masyarakat, masalah lingkungan bisa diatasi secara bertahap. Mulai dari satu tong smokeless di halaman rumah, wacana desa bebas asap dapat diwujudkan bersama-sama.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KD
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.