lebah vs tawon mana yang sengatannya mematikan - News | Good News From Indonesia 2025

Lebah vs Tawon, Mana yang Sengatannya Mematikan?

Lebah vs Tawon, Mana yang Sengatannya Mematikan?
images info

Lebah vs Tawon, Mana yang Sengatannya Mematikan?


Di dunia serangga, tawon dan lebah sering kali disamakan oleh banyak orang. Keduanya bisa terbang, memiliki sengat, dan terkadang membuat sarang di sekitar pemukiman manusia.

Namun, secara biologis, perilaku, dan tingkat bahayanya, kedua serangga ini memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Memahami perbedaan ini tidak hanya penting untuk pengetahuan umum, tetapi juga untuk keselamatan saat berinteraksi dengan alam.

Dua serangga dari subordo berbeda

Secara taksonomi, lebah dan tawon termasuk dalam ordo Hymenoptera, yang juga mencakup semut. Namun, mereka berpisah di tingkat subordo atau famili.

Lebah, atau bees dalam bahasa Inggris, dikelompokkan dalam klade Anthophila. Nama ilmiah untuk lebah madu yang umum dikenal adalah Apis cerana (lebah madu Asia) dan Apis mellifera (lebah madu Eropa).

Sementara itu, tawon (wasps) merupakan serangga dari subordo Apocrita yang tidak termasuk dalam klade Anthophila. Contoh tawon yang terkenal dan berbahaya adalah dari genus Vespa, seperti Vespa affinis (tawon ndas) dan Vespa velutina.

Perbedaan Fisik yang Mencolok

Perbedaan fisik antara lebah dan tawon sebenarnya cukup mudah dikenali bila diamati dengan saksama. Seorang pakar dari Departemen Biologi IPB University, Prof. Tri Atmowidi, menjelaskan, 

“Secara morfologi, keduanya mudah dibedakan. Lebah mempunyai tubuh yang sangat berambut, termasuk tungkainya, sedangkan tawon cenderung lebih sedikit rambut.” 

Rambut-rambut halus pada tubuh lebah ini berfungsi untuk membantu mengumpulkan serbuk sari. Dari segi warna, lebah biasanya berwarna coklat atau hitam dengan variasi belang kekuningan yang tidak terlalu mencolok. 

Sebaliknya, penampilan tawon lebih ramping, licin, dan mengilap dengan pola belang hitam dan kuning yang sangat kontras dan tegas, memberikan sinyal visual akan bahayanya.

baca juga

Tawon: Predator dengan Sengat yang Lebih Mematikan

Menurut penjelasan Prof. Tri Atmowidi, tawon jauh lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan lebah. Perbedaan mendasar terletak pada mekanisme dan potensi sengatannya. “Dalam keadaan terganggu, tawon dan lebah akan menyengat sebagai bentuk pertahanan diri,” jelasnya. 

Namun, “Sengatan tawon lebih berbahaya karena tawon mampu menyengat berkali-kali. Sengat tidak lepas dari tubuhnya setelah menyengat.”

Hal ini sangat berbeda dengan lebah. “Setelah menyengat, sengat lebah akan menempel pada bagian yang disengat dan lepas dari tubuh lebah. Dengan demikian, satu individu lebah hanya bisa menyengat satu kali,” tambah Prof. Tri. 

Meski volume racun (venom) lebah dilaporkan lebih banyak, venom tawon lebih kuat dan dapat disuntikkan berulang kali dalam satu serangan. “Sengatan tawon Vespa dapat menyebabkan reaksi toksik yang serius pada manusia, bahkan dapat menyebabkan kematian,” tegasnya.

Inilah mengapa serangan sekawanan tawon sering berakibat fatal, karena setiap individu dapat menyuntikkan racun kuat berkali-kali.

Herbivora vs Karnivora

Perbedaan lain yang sangat mencolok adalah pola makan mereka, yang memengaruhi perilakunya. Lebah adalah herbivora yang sepenuhnya bergantung pada produk tumbuhan. Mereka adalah pemakan nektar dan serbuk sari (polen).

“Hal ini sesuai dengan tipe alat mulutnya yang dapat mengisap cairan dan mengunyah dengan menggunakan mandibulanya,” ujar Prof. Tri.

Lebah adalah pencari makanan yang aktif dan menyimpan hasilnya—berupa madu dan polen—di dalam sarang sebagai cadangan makanan untuk koloni dan musim dingin.

Sebaliknya, tawon adalah predator karnivora. Mereka adalah pemburu yang ganas dan memakan serangga lain, ulat, bahkan daging. “Aktivitas perburuan mangsa oleh tawon juga cukup aktif, karena tawon juga termasuk serangga sosial yang memberi makan larvanya di dalam sarang,” papar Prof. Tri. 

Beberapa spesies tawon juga bersifat omnivora dan tertarik pada makanan manusia, seperti daging olahan dan minuman manis, yang menjelaskan mengapa mereka sering terbang di sekitar tempat piknik atau sampah.

Manfaat Ekonomi dan Koeksistensi

Dari sudut pandang manusia, lebah memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dibandingkan tawon. Lebah menghasilkan berbagai produk yang bernilai komersial seperti madu, propolis (sebagai antibakteri), royal jelly, lilin, dan bahkan racunnya (bee venom) untuk terapi pengobatan.

Peran terbesarnya adalah sebagai polinator yang sangat penting bagi kelangsungan ekosistem dan pertanian.

Sementara itu, tawon cenderung tidak menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan manusia secara langsung, meskipun venom beberapa spesies seperti Polistes juga diteliti untuk pengobatan. Peran ekologis terbesar tawon justru sebagai pengendali populasi serangga hama karena sifat predatornya.

Keduanya adalah serangga sosial dengan sistem kasta (ratu, pejantan, pekerja) dan membangun sarang untuk berkembang biak. Mereka hidup di habitat yang sering tumpang tindih, seperti daerah perkampungan dan kebun. Meski sering dianggap mengganggu, keduanya adalah bagian penting dari rantai kehidupan.

Kunci untuk berinteraksi dengan aman adalah dengan memahami perbedaannya, menghormati keberadaan mereka, dan tidak mengganggu sarangnya, terutama sarang tawon yang memiliki potensi bahaya yang lebih besar.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.