songket deli percut sei tuan - News | Good News From Indonesia 2025

Songket Deli: Jejak Budaya Melayu yang Hidup Kembali lewat Program Desa Sejahtera Astra di Percut Sei Tuan

Songket Deli: Jejak Budaya Melayu yang Hidup Kembali lewat Program Desa Sejahtera Astra di Percut Sei Tuan
images info

Songket Deli: Jejak Budaya Melayu yang Hidup Kembali lewat Program Desa Sejahtera Astra di Percut Sei Tuan


Kain Songket Deli bukan hanya tenunan indah berhiaskan benang emas, tetapi juga warisan budaya Melayu yang menyimpan jejak sejarah, identitas, dan filosofi kehidupan masyarakat Deli Serdang.

Keindahan songket ini pernah hampir pudar karena derasnya arus modernisasi, hingga akhirnya hidup kembali berkat dukungan Desa Sejahtera Astra (DSA).

Melalui program tersebut, pengrajin lokal kembali berdaya, tradisi tenun terjaga, dan songket Deli menemukan ruang baru di pasar nasional hingga internasional.

Sejarah dan Asal Usul Songket Deli

Warisan budaya Melayu di Sumatera Utara tak lepas dari keberadaan songket Deli yang telah dikenal sejak masa kejayaan Kesultanan Deli.

Dahulu, kain istimewa ini hanya dikenakan oleh sultan, bangsawan, dan tokoh adat dalam upacara resmi sebagai lambang status sosial, kemuliaan, dan penghormatan terhadap adat Melayu.

Hingga kini, songket Deli tetap menjadi simbol keanggunan dan wibawa masyarakat Melayu, khususnya yang hidup di kawasan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Peran songket Deli terus berlanjut dalam berbagai tradisi adat dan sosial, mulai dari pernikahan, khitanan, hingga penyambutan tamu kehormatan. Lebih dari sekadar kain indah, setiap helai songket memuat pesan moral, doa, serta filosofi kehidupan yang mencerminkan kebersamaan dan ikatan sosial.

Dalam tradisi Melayu, kehadiran songket bukan hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya nilai gotong royong dan kebersahajaan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

baca juga

Keunikan Songket Deli Percut Sei Tuan

Motif songket Deli dari Percut Sei Tuan memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari songket daerah lain. Setiap pola mengandung filosofi mendalam, seperti motif bunga cengkeh yang melambangkan kemakmuran, pucuk rebung sebagai simbol harapan dan pertumbuhan, serta awan berarak yang bermakna kebersamaan.

Filosofi ini mencerminkan pandangan hidup masyarakat Melayu yang erat dengan alam dan spiritualitas. Keunikan motif tersebut dipadukan dengan warna-warna lembut serta sentuhan benang emas yang elegan, menjadikan songket Deli memiliki identitas khas.

Berbeda dengan songket Palembang yang cenderung cerah dan penuh hiasan emas atau songket Minangkabau yang kaya motif geometris, songket Deli tampil lebih halus namun sarat makna budaya Melayu Deli.

Di balik keindahan itu, terdapat proses panjang dan rumit yang dilakukan dengan teknik tenun ikat menggunakan alat tradisional.

Pembuatan satu helai songket bisa memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, tergantung tingkat kerumitan motif. Setiap tahap dikerjakan dengan penuh ketelitian, mulai dari menyiapkan benang, menyusun pola, hingga menenun dengan sabar.

Proses ini bukan hanya menghasilkan kain indah bernilai tinggi, tetapi juga menghadirkan karya seni yang mencerminkan ketekunan, keterampilan, dan dedikasi perempuan-perempuan pengrajin di Percut Sei Tuan yang menjaga warisan leluhur tetap hidup.

baca juga

Desa Sejahtera Astra dan Pemberdayaan Pengrajin Songket

Salah satu sosok penting dalam kebangkitan songket Deli adalah Irfania Ramadhani Lubis, seorang perempuan muda yang gigih menjaga tradisi menenun dari kepunahan. Ia menyadari bahwa minimnya regenerasi dan tantangan pasar membuat tradisi ini hampir hilang.

Dengan semangat dan kerja keras, Irfania mengajak generasi muda untuk ikut menenun, membangun jaringan UMKM, serta memperkenalkan songket Deli ke tingkat nasional.

Atas kontribusinya, ia meraih penghargaan Astra Satu Indonesia Awards, yang menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara anak muda, komunitas lokal, dan dukungan Desa Sejahtera Astra mampu melahirkan kebangkitan baru bagi warisan budaya Melayu.

Melalui program Desa Sejahtera Astra, para pengrajin songket Percut Sei Tuan mendapat pelatihan, pendampingan, dan akses pemasaran. Astra membantu meningkatkan kualitas produk, memperkenalkan inovasi desain, hingga membuka jalan menuju pameran besar seperti Inacraft.

Kehadiran program ini membuat songket Deli tidak hanya lestari, tetapi juga mampu bersaing di pasar modern yang semakin dinamis.

Program DSA turut mendorong lahirnya UMKM songket Deli yang berfokus pada produksi, promosi, dan distribusi kain tradisional khas Melayu. Dampaknya sangat terasa bagi masyarakat, terutama perempuan desa yang kini lebih mandiri secara ekonomi.

Songket tidak lagi hanya menjadi simbol warisan budaya, melainkan juga sumber penghidupan yang menopang kesejahteraan keluarga di Percut Sei Tuan dan sekitarnya.

baca juga

Inovasi dan Peluang Pasar Songket Deli

Transformasi songket Deli kini tidak hanya berhenti pada kain tradisional, tetapi juga berkembang menjadi beragam produk modern seperti tas, dompet, sepatu, hingga busana kontemporer.

Inovasi ini membuat songket semakin relevan bagi generasi muda sekaligus menarik perhatian pasar fashion internasional.

Kolaborasi dengan desainer lokal maupun nasional turut membuka jalan baru bagi pengembangan produk berbasis songket agar memiliki nilai tambah yang tinggi.

Perkembangan ini sejalan dengan potensi pasar nasional dan global yang semakin terbuka terhadap produk handmade dan sustainable fashion. Dengan strategi branding yang tepat, songket Deli berpeluang besar menjadi ikon wastra Sumatera Utara yang mendunia.

Dukungan dari ekonomi kreatif Indonesia pun semakin memperkuat posisi songket sebagai warisan budaya yang tidak hanya lestari, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.

Keterlibatan generasi muda juga menjadi bagian penting dalam keberlangsungan tradisi ini. Banyak dari mereka yang mulai tertarik mempelajari teknik menenun, memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan karya, hingga menciptakan desain yang lebih modern agar songket tetap relevan dengan zaman.

Dengan semangat ini, tumbuh harapan besar bahwa tradisi songket di Percut Sei Tuan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga terus berkembang di tangan generasi penerus.

Dukung, Sebarkan, dan Gunakan Songket Deli!

Songket Deli Percut Sei Tuan bukan sekadar kain indah, tetapi simbol identitas Melayu yang sarat nilai sejarah, filosofi, dan kebersamaan. Dengan hadirnya program Desa Sejahtera Astra, songket kembali hidup, pengrajin berdaya, dan UMKM lokal tumbuh.

Harmoni antara pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi menjadikan songket Deli pilar penting dalam ekonomi kreatif Indonesia.

Kini saatnya kita ikut berperan menjaga kelestarian songket Deli. Dukung pengrajin lokal dengan membeli produk songket, kunjungi DSA Percut Sei Tuan, atau sebarkan kisah inspiratif ini agar lebih banyak orang mencintai warisan budaya Nusantara.

Dengan begitu, songket Deli akan terus menjadi kebanggaan, identitas, dan sumber kesejahteraan masyarakat Melayu untuk generasi mendatang.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MF
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.