Apakah Kawan tahu bahwa pertanian bukanlah sekadar soal menanam dan memanen? Pertanian adalah urat nadi kehidupan pedesaan, penggerak ekonomi lokal, dan fondasi ketahanan pangan nasional. Di tengah tantangan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang terus mengintai lahan pertanian, upaya peningkatan kapasitas petani menjadi sangat krusial.
Sebagai upaya pemberdayaan petani padi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University yang melaksanakan program kerja di Desa Girimulyo, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, mengadakan kegiatan dengan tema PENTAS KOLANI (Peningkatan Kapasitas Kelompok Tani melalui Pengenalan Organisme Penggangu Tumbuhan pada Padi dan Konsultasi Lahan Pertanian).
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali yang terdiri dari sosialisasi HPT padi pada 10 Juli 2025 dan 16 Juli 2025, serta praktik pengendalian pada 28 Juli 2025.
Sosialisasi diadakan di balai desa dan di acara kelompok tani, sedangkan pelaksanaan praktik langsung dilakukan di sawah ketua kelompok tani yang berlokasi tidak jauh dari rumah ketua kelompok tani. Perangkat desa, badan penyuluh pertanian Jatipurno, dan warga setempat turut meramaikan kegiatan ini.
Melalui program ini, mahasiswa yang berkolaborasi dengan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Jatipurno memperkenalkan jenis-jenis penyakit hama pada padi, cara identifikasi, serta dampak serangan hama terhadap hasil panen.
Selain itu petani juga diberikan penyuluhan terkait penggunaan pestisida yang tepat, termasuk bahan aktif yang aman dan efektif, serta prinsip penggunaan pestisida secara bijak dan tidak merusak lingkungan.
BPP Jatipurno juga ikut bekerja sama dengan mahasiswa KKN-T IPB Girimulyo untuk mengajak para petani terjun langsung ke sawah untuk memberikan penanganan langsung terhadap padi yang bermasalah dan cara pengaplikasian pestisida pada padi.
Mahasiswa KKN-T yang terdiri dari lintas disiplin ilmu memberikan edukasi dan pelatihan langsung di lapangan kepada para petani melalui metode field school (sekolah lapang) yang interaktif dan aplikatif. Beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi sosialisasi dan fokus pada pengenalan dan pengendalian OPT, praktik langsung simulasi pengendalian, serta sinergi mahasiswa, penyuluh, dan petani.
Sosialisasi pengenalan dan pengendalian OPT dilatarbelakangi oleh minimnya pengetahuan petani lokal terhadap jenis-jenis OPT serta cara pengendaliannya yang ramah lingkungan. Selain itu, OPT, seperti wereng, penggerek batang, dan hama putih palsu, masih menjadi ancaman nyata bagi hasil panen petani di Desa Girimulyo.
Selama sosialisasi, mahasiswa KKN-T IPB bersama penyuluh dari BPP Jatipurno mendampingi petani melakukan identifikasi langsung di sawah. Para petani diperkenalkan pada ciri-ciri serangan OPT dan diberikan pelatihan mengenai teknik pengamatan secara rutin, penggunaan pestisida nabati, serta prinsip pengendalian hama terpadu atau Integrated Pest Management (IPM).
Selain pengenalan teori, praktik langsung simulasi pengendalian juga dilakukan. Para petani diajak melakukan secara langsung pemberian pestisida dan pengaplikasiannya pada padi. Praktik ini bertujuan memberikan pengendalian hama yang lebih efektif
“Melalui kegiatan ini, kami ingin para petani bisa lebih efektif dalam penggunaan pestisida dan dapat lebih cepat mengenai target hama yang merusak padi,” jelas Wanda, mahasiswi KKN-T IPB di Desa Girimulyo.
Kolaborasi antara mahasiswa, penyuluh, dan petani menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Kepala BPP Jatipurno menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan aktif mahasiswa IPB yang mampu menjembatani ilmu akademik dengan praktik lapangan.
“Kegiatan ini sangat positif karena memberikan dampak langsung bagi petani. Semoga ke depan kolaborasi seperti ini terus berlanjut,” tuturnya.
Antusiasme warga dalam mengikuti acara program kerja ini sangat tinggi dibuktikan dengan jumlah kehadiran masyarakat yang meningkat di setiap pertemuan. Tak hanya itu, masyarakat pun senantiasa aktif dalam sesi diskusi.
“Kami harap program ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat kepada para petani dan mampu mengurangi resiko gagal panen yang merugikan para petani didesa Girimulyo” ujar Aurel dan Wanda selaku penanggung jawab program pada saat sosialisasi.
sosialisasi kegiatan PENTAS KOLANI kepada kelompok petani padi Desa Girimulyo | Foto: Dok. Pribadi/Aurella Azzahra
Melalui kegiatan sosialisasi hingga praktik langsung di sawah, program ini tak hanya memberikan edukasi mengenai identifikasi dan pengendalian OPT, tetapi juga sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya penggunaan pestisida secara bijak dan ramah lingkungan.
Kehadiran para petani, perangkat desa, serta dukungan aktif dari BPP menunjukkan bahwa sinergi antarpihak mampu menciptakan perubahan nyata di lapangan. Semangat gotong royong, transfer ilmu, dan komitmen bersama dalam menjaga produktivitas pertanian juga tak luput selama jalannya kegiatan.
Harapannya, dengan dijalankannya program ini, masyarakat petani Desa Girimulyo dapat memproduksi hasil panen yang melimpah dan menjadi garda ketahanan pangan di desa tersebut. Lebih jauh lagi, semoga langkah kecil di Desa Girimulyo ini menjadi inspirasi besar bagi pengembangan pertanian berkelanjutan di berbagai penjuru negeri.
Sebagai informasi, output dari program ini berupa booklet yang tersedia dalam soft copy dan hard copy yang akan diserahkan ke pemerintah Desa Girimulyo.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News