Di tengah situasi politik yang belum kunjung mereda, ada kehangatan tak terkira yang dirasakan masyarakat Indonesia. Negara-negara tetangga Indonesia tampak kompak memberikan dukungan bagi para ojek online (ojol) dan mereka yang membutuhkan.
Berawal dari cuitan seorang netizen Malaysia di X (dulu Twitter) dengan nama pengguna @sighyam yang mengatakan jika warga ASEAN bisa ikut membantu pengemudi ojol di Indonesia. Ia juga memberikan tutorial lengkap cara untuk memesan makanan dan lokasinya.
Si pemilik akun bahkan menyarankan beberapa daftar barang selain makanan yang bisa diberikan, mulai dari oksigen, air mineral, masker, kacamata pelindung, sampai Paracetamol.
Solidaritas SEAblings untuk Indonesia
Dari tweet milik @sighyam itu, warganet Malaysia, Singapura, hingga Filipina berbondong-bondong membantu dengan membelikan makanan bagi pengemudi ojol. Kawan GNFI, para warga asing ini juga menyoroti keprihatinan mereka pada Affan, seorang pengemudi ojol yang gugur saat mengantar makanan di demo, Kamis, 28 Agustus 2025 di Jakarta.
Tak terbatas di Jakarta, bantuan juga menyasar pengemudi ojol di Pontianak. Seorang warganet Filipina dengan nama pengguna @hyaselyse ikut membelikan sejumlah makanan bagi pengemudi ojek daring di sana. Tak lupa, ia mengajak warga ASEAN lainnya untuk saling membantu.
“Teman-teman Filipina dan non-Filipina, jika kalian mampu, mohon bantu teman-teman kami di Asia Tenggara,” katanya.
Salah seorang netizen Malaysia di Thread juga menuliskan rasa harunya sesaat setelah membeli makanan untuk ojol. Ia menyebut, makanan yang ia beri itu justru dibagikan sang pengemudi ke anak-anak di panti asuhan, alih-alih dimakan sendiri olehnya.
“Sedih, dia dapat makanan terus dibagi ke tukang sampah dan anak-anak yatim,” cuit @wawahusna.
Kawan GNFI, bala bantuan dan dukungan tidak hanya datang dari saudara-saudara Indonesia di Asia Tenggara. Salah seorang netizen Korea Selatan di X dengan nama akun @__str8nochaser ikut mengajak lainnya untuk mendukung para pengemudi ojol.
“Sama seperti kita mendukung perjuangan di Namtaereyong di musim dingin lalu dengan mengirimkan makanan lewat apilasi pengiriman, sekarang kita juga bisa mendukung pengemudi ojol Indonesia yang sedang berjuang melalui aplikasi G*** (merujuk pada salah satu perusahaan ojol), yang digunakan luas di Asia Tenggara,” cuitnya.
Ia bahkan menjelaskan secara detail terkait demo besar yang terjadi pada 28 Agustus 2025 dan menewaskan seorang pengemudi ojol. Menariknya, dalam salah satu penjabarannya, ia menambahkan fakta bahwa salah satu perusahaan Korea Selatan adalah eksportir tabung gas air mata ke Indonesia.
“Indonesia merupakan tujuan ekspor tabung gas air mata terbesar ke-2 dari Korea Selatan setelah Irak. Antara tahun 2019 dan paruh pertama 2023, Korea Selatan mengekspor 649.000 tabung gas air mata ke Indonesia dalam periode empat setengah tahun. Jumlah ini sangat besar, setara dengan 395 peluru per hari,” imbuhnya.
Diaspora Indonesia yang Ikut Bersuara di Luar Negeri
Nasionalis, mungkin jadi kata yang tepat untuk menggambarkan diaspora-diaspora Indonesia di luar negeri. Mereka ikut menggelar aksi damai sebagai bentuk protes dan keprihatinan mendalam terkait apa yang sedang terjadi di tanah air.
Di New York, massa aksi melakukan long march dari Central Park ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia New York. Dengan pakaian serba hitam, mereka berkumpul dan berdoa bersama atas gugurnya saudara-saudara di tanah air.
Sementara itu, melalui @MelbBergerak, diaspora Indonesia di Melbourne, Australia juga diajak untuk menggelar aksi. Mereka diimbau untuk menggunakan atribut serba merah muda yang diasosiasikan sebagai simbol berani dan perjuangan.
Sebagai informasi, belakangan, warna pink menjadi trending setelah seorang ibu viral karena berani melawan aparat beberapa waktu lalu.
Aksi damai juga digelar oleh warga negara Indonesia (WNI) di Jerman. Mereka berunjuk rasa di Gerbang Brandenburg.
Solidaritas-solidaritas yang datang antara sesama WNI dan warga asing ini menunjukkan bagaimana kesedihan mereka atas peristiwa yang terjadi. Semoga Indonesia segera pulih dan bangkit kembali!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News