meski pasar sedang tak pasti ekonomi indonesia punya peluang untuk bangkit - News | Good News From Indonesia 2025

Meski Pasar Sedang Tak Pasti, Ekonomi Indonesia Punya Peluang untuk Bangkit

Meski Pasar Sedang Tak Pasti, Ekonomi Indonesia Punya Peluang untuk Bangkit
images info

Meski Pasar Sedang Tak Pasti, Ekonomi Indonesia Punya Peluang untuk Bangkit


Fluktuasi yang melanda pasar keuangan Indonesia dalam beberapa hari terakhir memang menimbulkan kekhawatiran.

Situasi ini, alih-alih menjadi krisis, justru bisa menjadi momentum bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan kalibrasi ulang dan membangun kembali kepercayaan publik.

Fakhrul Fulvian, Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia, menyatakan keprihatinannya atas apa yang terjadi, namun ia melihatnya sebagai "panggilan untuk bertindak" bagi semua pihak.

Menurutnya, koreksi yang terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 7.700 dan pelemahan nilai tukar rupiah ke 16.400, harus menjadi dorongan untuk mempercepat perbaikan. Pasar hanya akan bisa berjalan normal ketika peran negara kuat dan ketertiban masyarakat tercapai.

Fakhrul menekankan bahwa kunci pemulihan pasar adalah kepercayaan masyarakat. Ia mengatakan, kepercayaan hanya bisa dibangun melalui proses pengambilan kebijakan yang baik, komunikasi yang efektif, dan empati.

"Rasa keadilan juga penting untuk diutamakan, karena akan meningkatkan kohesi sosial dan berdampak positif pada aktivitas ekonomi,” kata Fakhrul.



Kekuatan Fundamental Ekonomi di Tengah Guncangan

Meskipun pasar saham dan nilai tukar tertekan, Fakhrul optimistis bahwa fondasi ekonomi Indonesia masih sangat kuat. Ia menyebutkan indikator penting yang menunjukkan ketahanan sistem keuangan, yaitu likuiditas yang tinggi. 

Hal ini tercermin dari tingginya permintaan pada lelang Surat Berharga Negara (SBN). Fakhrul menilai kondisi ini menunjukkan bahwa sistem keuangan kita sedang dalam posisi yang sangat kuat.

"Ini menunjukkan bahwa market meyakini, di tengah adanya ketidakpastian, pemerintah memiliki komitmen untuk keamanan dan ketertiban," ujarnya.

Fakhrul juga menekankan bahwa uang beredar di sektor keuangan dalam kondisi sangat tinggi, yang berarti tidak ada kekhawatiran mengenai ketersediaan dana.

"Tidak perlu takut," tegasnya.

Oleh karena itu, pelemahan pasar saham saat ini cenderung terbatas, dengan level saat ini di 7.700.

Mengenai nilai tukar rupiah, Fakhrul memandang bahwa dalam jangka pendek, potensi pelemahan rupiah bisa terjadi menuju level 16.500 karena kondisi risk off. Namun, dalam jangka menengah, ia melihat ruang penguatan yang kuat menuju di bawah 16.000.

Keyakinan ini didasari oleh dua faktor utama, yaitu posisi likuiditas domestik yang kuat dan potensi Bank Sentral AS (The Fed) untuk menurunkan suku bunga di masa depan.

Namun, Fakhrul mengingatkan bahwa untuk kembali ke jalur pertumbuhan yang kuat, butuh waktu, dan follow up dari pemerintah atas isu-isu yang terjadi akan sangat diperhatikan oleh pasar.

 

Upaya dan Peluang Investasi di Masa Depan

Untuk memastikan pemulihan yang berkelanjutan, Fakhrul menyarankan beberapa hal krusial bagi pemerintah. 

Pertama, ia merekomendasikan percepatan pembenahan keamanan masyarakat dan memberikan rasa keadilan melalui tindakan yang tepat atas apa yang terjadi dalam seminggu terakhir.

Kedua, percepatan realisasi APBN 2025 harus menjadi prioritas, karena hal ini akan sangat menentukan daya beli masyarakat.

Ketiga, empati harus diutamakan dalam setiap komunikasi lembaga negara, baik untuk legislatif maupun yudikatif.

Ia juga mengatakan bila komunikasi yang efektif dan tindakan nyata menjadi kunci untuk mengembalikan kepercayaan dan menstabilkan pasar.

Terkait sektor ekonomi, ia memberikan panduan bagi investor. Fakhrul memandang sektor terkait energi terbarukan dan konsumer di IHSG sebagai sektor yang memiliki potensi untuk diperhatikan.

“Semoga kondisi terus membaik ke depannya”, ujar Fakhrul.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.