Tahukah Kawan GNFI jika Bandara Hang Nadim adalah bandara yang memiliki landasan pacu atau runway terpanjang di Indonesia? Terletak di Batam, Kepulauan Riau, panjang landasan pacu Bandara Hang Nadim bahkan mengalahkan Bandara Soekarno Hatta, loh!
Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, panjang landasan pacu di Bandara Hang Nadim mencapai 4.025 m x 45 m. Sementara itu, Bandara Soekarno Hatta dicatatkan memiliki runway sepanjang 3.660 m x 60 m.
Bandara Hang Nadim berdiri di area seluas 1.762 hektare. Luas terminalnya mencapai 30.000 meter persegi.
Kerennya, selain didaulat sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia, Bandara Hang Nadim juga berada di peringkat ke-2 sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Asia Tenggara. Posisi pertamanya diduduki oleh Bandara Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia—4.124 meter.
Bandara Hang Nadim dan Batam yang Terus Berkembang
Batam masuk ke dalam Wilayah Pertumbuhan Segitiga SIJORI (Singapura, Johor, dan Kepulauan Riau). SIJORI merupakan inisiatif yang dibuat untuk mendukung pengembangan infrastruktur, transportasi, dan komunikasi.
Kawasan SIJORI sangat strategis. Salah satu tujuannya adalah menarik investasi dari dalam dan luar negeri ke kawasan ini. Agar dapat bersaing secara global, Batam mulai berbenah.
Bandara Hang Nadim menjadi salah satu infrastruktur yang dibangun untuk mendukung kemajuan Batam. Bandara ini diresmikan pada 1973. Namun, saat itu statusnya masih sebagai bandara khusus yang menunjang operasional Pertamina.
Saat itu landasan pacunya masih pendek, hanya sekitar 700 meter saja. Pesawat yang beroperasi pun hanya tipe Skyfan, Britain Norman, dan Casa.
Menukil dari laman resmi Badan Pengusaha Batam, tahun 1995, Bandara Hang Nadim bertransformasi menjadi bandara internasional yang melayani penerbangan domestik dan luar negeri.
Kemudian, pada 1999, bandara ini ditetapkan sebagai Bandara Kelas Satu Utama. Bandara Hang Nadim juga menjadi Hub Airport dan Entry Pot untuk penerbangan internasional yang masuk dan keluar Indonesia.
Kawan GNFI, Batam merupakan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ), sehingga Bandara Hang Nadim dikembangkan dengan konsep pusat logistik atau hub. Konsep ini merujuk pada kegiatan logistik, kargo ekspor-impor yang sudah dimulai sejak tahun 2000-an.
Sebagai tambahan, nama ‘Hang Nadim’ diambil dari seorang laksamana sekaligus pejuang yang berjuang di masa pendudukan Portugis di Kerajaan Melayu Malaka di masa lalu. Namanya diabadikan sebagai bentuk penghormatan atas jasa besarnya.
Satu-satunya Bandara yang Gunakan Bahasa Korea di Indonesia
Selain menjadi bandara dengan runway terpanjang, ada hal unik lain yang dimiliki Bandara Hang Nadim. Bandara ini menjadi satu-satunya bandara yang menggunakan bahasa Korea di Indonesia pada papan petunjuk informasinya.
Mengapa demikian?
Melansir dari berbagai sumber, ternyata Bandara Hang Nadim menjalin kerja sama dengan Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan. Renovasi besar yang dilakukan di bandara ini didukung oleh Bandara Incheon sebagai salah satu pemegang saham.
Uniknya, terdapat beberapa orang Korea Selatan yang masuk dalam jajaran direksi Bandara Hang Nadim, seperti Choi Doo-sun sebagai Direktur Pemasaran dan Lee Dong-hyeok selaku Direktur Teknik merangkap Wakil Direktur Utama.
Kawan GNFI, reformasi besar di Bandara Hang Nadim diharapkan dapat semakin membawa Batam dikenal dunia sebagai salah satu pusat logistik terkemuka di dunia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News