rumah madu ala helena pelestari alam sekaligus penggerak ekonomi - News | Good News From Indonesia 2025

Rumah Madu Ala Helena, Pelestari Alam Sekaligus Penggerak Ekonomi

Rumah Madu Ala Helena, Pelestari Alam Sekaligus Penggerak Ekonomi
images info

Rumah Madu Ala Helena, Pelestari Alam Sekaligus Penggerak Ekonomi


Tahukah Kawan GNFI semua, bahwa di dalam hutan sana, ada hewan mungil yang sangat bermanfaat bagi ekosistem di bumi? Yap, hewan itu adalah lebah. Meski kecil, lebah memiliki banyak manfaat.

Cairan kental bernama madu yang dihasilkannya, mendatangkan banyak khasiat untuk kesehatan manusia. Ia dapat meningkatkan kekebalan tubuh melalui antioksidan, menambah energi, meredakan batuk, dan masih banyak lagi khasiat lainnya.

Tak hanya itu, hinggapnya lebah di bunga-bunga, ternyata juga merupakan tugasnya sebagai agen penyerbuk tanaman. Dengan itu, ia juga berkontribusi pada pertumbuhan serta reproduksi tanaman, sehingga mendukung keberlangsungan ekosistem alam.

Setidaknya, itulah yang disadari oleh Helena Hia Tukan. Wanita asal Flores, NTT ini paham betul bagaimana ekosistem alam harus dijaga penuh, yang salah satunya melalui pelestarian lebah.

Oleh karena itu, pada tahun 2016, ia mendirikan Rumah Madu atau disingkat Rumadu. Usahanya pun tak main-main, lima tahun setelahnya, ia mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Awards yang diadakan oleh Astra. Yuk, simak kisahnya berikut ini!

Madu dan Masyarakat Flores

Kembali pada tahun 2016, pendirian Rumah Madu oleh Helena berangkat dari kaitan erat antara Flores dan madu itu sendiri. Di balik bentangan alam Flores yang indah, ternyata tersimpan kekayaan madu yang melimpah. 

Posisi geografisnya yang terletak di antara Laut Sawu dan Laut Flores dengan kontur alam yang beragam, membuat madu di sana memiliki bermacam rasa. Madu yang berasal dari lereng gunung ataupun hutan mangrove akan memiliki rasa khasnya tersendiri.

Pun dengan masyarakatnya, mereka telah lama menyadari bahwa madu dari Hutan Flores merupakan sumber makanan yang penting. Akan tetapi, mulanya, pengolahannya tidak dibarengi dengan tindakan yang tepat agar dapat menjaga kelestarian hutan.

Rumah Madu Ala Helena

Maka dari itu, Helena menginisiasi sebuah program bernama Rumah Madu. Di sana, para petani madu diajarkan untuk memanen lebah hutan sesuai standar yang telah diterapkan. Tak hanya itu, mereka juga diajarkan melakukan tindakan pasca panen agar tetap menjaga lingkungan. 

Sejak berdiri hingga tahun 2023, Rumah Madu telah memiliki 50 petani madu untuk mengelola madu hasil hutan secara lestari. Usahanya ini tentunya menghasilkan dampak ekonomi untuk membangun masyarakat sekitarnya.

Tantangan Demi Tantangan hingga Membuahkan Hasil

Perjalanan yang dilalui oleh Helena tentu tidak semulus kedengarannya. Banyak tantangan demi tantangan yang ditemui oleh Helena dan Rumadunya.

Mulai dari tidak adanya standar pengolahan madu yang jelas, pengelolaan keuangan yang tidak efisien, hingga munculnya konflik dengan kompetitor. Namun, usaha yang ikhlas tentu akan mendatangkan hasil yang baik. Satu persatu masalah tidak akan menghalangi Helena.

Usaha Helena dalam mengembangkan Rumah Madu patut diacungi jempol. Secara signifikan, Rumadu di bawah komandonya dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Satu persatu buktinya pun berdatangan, harga penjualan madu meningkat, pembangunan rumah dan listrik bagi para petani madu, hingga lapangan-lapangan pekerjaan yang terbuka untuk masyarakat sekitar.

Tak terbatas pada dampak ekonomi, Rumadu juga berhasil mengubah pola pikir masyarakat terkait pelestarian hutan. Perlahan tapi pasti melalui sosialisasi yang dilakukan, masyarakat pun turut serta melestarikan alam.

Helena dan Rumadunya menjadi contoh bahwa perubahan dapat datang dari hal-hal yang mendasar. Melalui programnya, ia dapat menginspirasi banyak orang untuk turut serta membangun masyarakat. Tak heran jika ia menerima penghargaan SATU Indonesia Awards pada 2021 lalu.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IH
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.