langkah awal angel mengubah dunia lewat pengalaman global volunteer di vietnam - News | Good News From Indonesia 2025

Langkah Awal Angel Mengubah Dunia lewat Pengalaman Global Volunteer di Vietnam

Langkah Awal Angel Mengubah Dunia lewat Pengalaman Global Volunteer di Vietnam
images info

Langkah Awal Angel Mengubah Dunia lewat Pengalaman Global Volunteer di Vietnam


AIESEC in Untan menggelar Debrief Meeting untuk menyambut kepulangan Okta Laudea Angel, salah satu Exchange Participant yang baru saja menuntaskan program Global Volunteer di Ho Chi Minh City, Vietnam. Pertemuan ini menjadi ruang refleksi untuk mendengarkan pengalaman, tantangan, serta perubahan pribadi yang dialami Angel setelah 6 minggu mengabdi di negeri orang.

Bagi Angel, perjalanan volunteering di Vietnam bukan sekadar pengalaman internasional, tetapi sebuah proses yang penuh warna, sarat cerita lucu, sekaligus momen yang mengubah cara pandangnya tentang hidup. Sejak awal ia tinggal bersama keluarga tuan rumah, tantangan komunikasi sudah terasa.

Keluarga yang menampungnya adalah pasangan lansia yang hanya bisa berbahasa Vietnam, sementara Angel tidak menguasai bahasa tersebut. Hal ini membuat setiap interaksi sederhana terasa seperti sebuah ujian.Salah satu kisah yang paling ia ingat adalah ketika harus menghadapi porsi makan yang sangat besar.

Saya bahkan pernah makan terlalu banyak karena tidak enak hati untuk menolak. Setelah susah payah menghabiskan porsi besar, mereka justru menambah makanan lagi. Saat itu saya hanya bisa tertawa dalam hati, meski sebenarnya perut sudah tidak kuat, kenangnya dengan nada bercampur tawa dan kagum.

Cerita lain yang juga melekat di ingatannya adalah saat menghadiri misa berbahasa Vietnam. Karena tidak memahami jalannya ibadah, Angel justru tersenyum dan tertawa di momen yang salah.

Saya tidak paham sama sekali, tapi malah ikut tertawa ketika orang lain serius. Orang-orang sampai menoleh heran. Kalau diingat lagi sekarang, rasanya lucu sekali,ujarnya sambil tersenyum.

Bagi Angel, momen-momen kecil semacam itu mengajarkan arti dari menghadapi situasi asing dengan hati yang ringan, tanpa takut terlihat salah.

baca juga

Namun di balik cerita lucu, pengalaman paling berharga bagi Angel adalah momen ketika ia berhasil menjalin ikatan dengan anak-anak tempatnya mengabdi. Meski perbedaan bahasa menjadi penghalang, ia menemukan cara untuk berkomunikasi melalui senyum, permainan, dan kepedulian sederhana.

Anak-anak selalu menunggu saya setiap hari. Melihat wajah mereka yang penuh semangat membuat saya sadar bahwa kehadiran saya benar-benar berarti. Dari situ saya belajar bahwa ikatan yang tulus bisa terbentuk tanpa harus berbagi bahasa yang sama, tuturnya dengan mata berbinar

Momen ini membuat Angel memahami bahwa dampak terbesar terkadang lahir dari tindakan sederhana yang konsisten.

Angel mengaku motivasi awal memilih Global Volunteer adalah keinginan untuk keluar dari zona nyaman dan mendapatkan pengalaman internasional yang bermakna. Ia ingin melihat dunia dari perspektif berbeda sekaligus memberi kontribusi nyata. Menurutnya, harapan itu terwujud bahkan melebihi ekspektasi.

Sebelum berangkat, saya tipe orang yang suka ragu dan sering overthinking. Tapi, setelah melalui semua pengalaman ini, saya jadi lebih percaya diri, lebih terbuka, dan berani mengambil inisiatif meski kondisinya belum pasti, jelasnya.

Perubahan ini menjadi salah satu pencapaian terbesar yang ia bawa pulang. Selama program, Angel juga berperan aktif dalam kegiatan mengajar anak-anak. Ia menyadari bahwa mengajar bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi bagaimana membuat anak-anak merasa senang dan terlibat.

Saya berharap bisa lebih mempersiapkan metode mengajar yang kreatif. Dengan begitu, pembelajaran bisa lebih menyenangkan dan anak-anak bisa lebih terlibat. Itu pelajaran besar untuk saya ke depan, katanya.

Refleksi ini menunjukkan bagaimana Iia tidak hanya belajar dari anak-anak, tetapi juga belajar tentang dirinya sendiri sebagai seorang pemimpin yang harus selalu beradaptasi.

Proses refleksi yang difasilitasi oleh AIESEC in Untan melalui Leadership Development Assessment (LDA) semakin memperjelas perkembangan yang dialami Angel. Ia menyadari bahwa kepemimpinan bukan selalu soal memimpin banyak orang, melainkan tentang memberi pengaruh melalui hal-hal kecil.

Saya belajar bahwa sekadar hadir, mendengarkan, dan memberi perhatian bisa membawa dampak yang besar. Itu adalah bentuk kepemimpinan yang nyata bagi saya,ucapnya dengan penuh keyakinan.

Ketika ditanya mengenai rencana ke depan, Angel tidak menutup kemungkinan untuk kembali mengikuti program Global Volunteer. Baginya, Vietnam adalah awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan terus membentuknya menjadi pribadi lebih matang.

Saya akan mempertimbangkannya di masa depan. Yang jelas, pengalaman ini membuka mata saya bahwa dunia sangat luas, dan masih banyak hal yang bisa saya pelajari sekaligus saya kontribusikan, ujarnya.

Kisah Angel adalah bukti nyata bagaimana keberanian keluar dari zona nyaman mampu membawa transformasi mendalam. Dari pengalaman sederhana yang mengundang tawa, hingga momen penuh emosi bersama anak-anak, semuanya menjadi rangkaian proses yang membuatnya lebih percaya diri, terbuka, dan tangguh.

AIESEC in Untan percaya bahwa cerita Angel dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak pemuda Pontianak untuk berani melangkah ke dunia, belajar dari budaya baru, serta kembali dengan kapasitas kepemimpinan yang lebih kuat. Dengan semangat ini, AIESEC terus berkomitmen menghadirkan program pertukaran yang mendorong generasi muda untuk tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas dan berdaya saing global.

Penulis: Chintya Joan Riby Cantika Dewi

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
FA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.