dibalik tepung mocaf terdapat jeritan petani singkong - News | Good News From Indonesia 2025

Dibalik Tepung Mocaf, Terdapat Jeritan Petani Singkong

Dibalik Tepung Mocaf, Terdapat Jeritan Petani Singkong
images info

Dibalik Tepung Mocaf, Terdapat Jeritan Petani Singkong


Di negeri sendiri dianggap jadi makanan orang susah bahkan makanan orang miskin, justru bahan ini dengan mudahnya diterima oleh orang luar negeri. Belum lagi harganya yang begitu murah membuat para petani terjepit karena kebutuhan yang terus melangit. Namun, Tuhan rupanya mendengar jeritan para petani singkong dengan adanya inovasi tepung mocaf dari para pemuda negeri.

Makanan orang susah

Bukan tanpa alasan singkong sering disebut-sebut makanan orang susah. Kilas balik di tahun 1942-1945, tepatnya pada saat penjajahan Jepang dimana krisis padi dimana-mana membuat singkong menjadi alternatif yang tepat untuk menggantikan padi. Selain perawatannya mudah, bahan ini dianggap mengenyangkan bagi masyarakat.

Sayangnya, sebutan itu masih bertahan hingga sekarang. Bahkan konsumsi singkong di Indonesia masih kalah saing dengan konsumsi tepung terigu yang mana berbahan gandum dan tentunya masih impor dari negara lain. Menurut laporan dari CNBC Indonesia, konsumsi tepung terigu di Indonesia saja pada tahun 2024 lalu mengalami peningkatan sekitar 8,04% atau mencapai 7,41 juta metrik ton (MMT) dibanding tahun sebelumnya..

Sedangkan data dari BPS untuk rata-rata konsumsi singkong atau ubi kayu per kapita seminggu di tahun 2024 lalu totalnya hanya 55.362 kg dari kabupaten/kota di Indonesia. Ini jelas perbedaan yang kontras, bahkan sebelum ditetapkan harga singkong pada September 2025 oleh pemerintah yaitu Rp1.350/kg, dulu singkong hanya dipatok Rp200/kg di daerah-daerah terpencil seperti di Banjarnegara. Menyaksikan petani singkong yang mengeluh sembari menangis membuat Riza Azyumarridha dan rekan-rekannya menjadi terenyuh dan tergerak hatinya untuk mencari solusi untuk petani singkong di Banjarnegara.

Munculnya tepung mocaf dari Rumah Mocaf

Singkong | Sumber foto: Pexels (Kridho कृढ)
info gambar

Singkong | Sumber foto: Pexels (Kridho कृढ)


Berbekal riset bahkan berkonsultasi dengan para ahli, lahirlah sebuah inovasi tepung mocaf atau Modified Cassava Flour dari Rumah Mocaf yang menjadikan singkong memiliki nilai jual lebih tinggi. Bersama rekannya juga, Riza mencoba mengembangkan dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar Banjarnegara bagaimana memproduksi tepung mocaf.

Mulai dari petani singkong yang difokuskan menanam singkong agar kualitas singkong terjaga dan ketersediaannya terus ada. Kemudian mengajak warga sekitar untuk melakukan pengupasan singkong hingga mencacahnya dalam bentuk kecil-kecil supaya lebih mudah saat proses fermentasi hingga menjadi tepung. Lalu pemuda-pemudi memastikan kualitas tepung mocaf yang terjaga dan membawa tepung mocaf ke market yang lebih luas. 

Rumah Mocaf percaya bahwa kegiatan sosial yang dilakukannya ini dengan dipadukan bisnis tidak hanya menghasilkan profit yang tinggi bagi bisnis saja, namun juga bisa berdampak baik bagi lingkungan. Caranya dengan memastikan bahwa lingkungan yang terbebas dari pencemaran serta tidak ada eksploitasi petani singkong dan hutan. Sayangnya, masalah datang ketika hasil produksinya mulai menumpuk. Sehingga perlunya kolaborasi dari pemuda-pemudi agar tepung mocaf ini bisa menjangkau lebih luas dan lebih bersaing dari tepung terigu.

baca juga

Kolaborasi berbagai pihak

Dan dari sinilah munculnya kolaborasi apik dari Rumah Mocaf dan MPM Muhammadiyah dengan Desa Sejahtera Astra atau DSA Lamongan dan DSA Banjarnegara yang sudah dilakukan dari 2021 lalu. Dengan adanya program DSA ini yang berfokus pada pengembangan produk unggulan desa, hasilnya pertanian singkong mampu berkembang di 10 desa dengan diantaranya tujuh desa di Banjarnegara dan tiga desa di Lamongan. Pendapatan petani singkong dari kedua daerah ini juga meningkat hingga 75% dilansir dari IDN Times Jabar.

Seperti yang kita tahu bahwa tepung terigu terbuat dari gandum yang membuatnya mengandung gluten. Ini menyebabkan banyak orang yang intoleransi gluten mencari berbagai cara alternatif pengganti bahan baku tepung terigu. Tepung mocaf yang berbahan dasar singkong mempunyai kesempatan untuk dilirik karena tepung ini bebas gluten yang membuatnya aman bagi orang yang intoleransi gluten.

Hal ini juga yang menyebabkan tepung mocaf akhirnya banyak dilirik pasar luar negeri dan membuka peluang ekspor ke luar negeri. Berdasarkan laporan dari akun instagram paguyubandsakba, produksi dari tanaman singkong berupa tepung mocaf yang melimpah itu mampu mengekspor 45 ton ke Turki dengan nilai Rp1,2 miliar atau senilai 76.500 USD. Bahkan sebelumnya tepung mocaf juga sudah lebih dulu di ekspor ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura yang kemudian lebih luas lagi ke Inggris dan Oman.

Ini bukanlah hal yang mustahil membuat makanan pinggiran seperti singkong disulap menjadi makanan yang memiliki nilai lebih tinggi dan bisa bersaing menjadi komoditas ekspor pilihan. Namun, dalam prosesnya perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak agar bisa terjalin hasil yang lebih baik. Seperti langkah kecil memulai konsumsi tepung mocaf atau produk olahannya. Toh, soal rasa juga tak kalah enak dari produk olahan tepung terigu?

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.