Setelah berhasil menyelesaikan program minggu pertama, Happy Bus 2025, AIESEC in President University melanjutkan rangkaian kegiatan ke minggu kedua. Happy Bus merupakan inisiatif selama 6 minggu yang berfokus pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan SDG7 (Energi Bersih dan Terjangkau).
Berbagai rangkaian kegiatan telah dipersiapkan, mulai dari menghadirkan pembicara dari bidang yang relevan hingga merangkum kerja sama dengan sekolah dan yayasan yang fokus pada pengembangan anak serta pendidikan dasar.
Program ini juga melibatkan Exchange Participants (EP) dari berbagai negara, seperti Sri Lanka, Tunisia, Belgia, dan Pakistan, serta Local Volunteers (LV) yang berasal dari wilayah sekitar President University.
Pada minggu kedua, kegiatan difokuskan pada praktik dan pengalaman langsung di lapangan. Kali ini, kegiatan edukatif juga melibatkan anak-anak penerima manfaat dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Rangkaian acara berlangsung mulai 27 Juli hingga 1 Agustus 2025, dengan penekanan pada pengalaman belajar yang berkesan, pertukaran budaya, serta dukungan emosional bagi para peserta.
Selama 2 hari awal rangkaian acara, yakni pada 27–28 Juli 2025, kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Sebanyak 15 anggota, yang terdiri atas 6 EP dan 9 LV, dibagi ke dalam 5 kelompok untuk disebar ke berbagai rumah sakit mitra YKAKI yang tersebar di Jakarta.
Rumah sakit mitra tersebut antara lain Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (lantai 7 dan 8), Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (Ruang Ade Irma, lantai 2), RS Kanker Dharmais (lantai 5), RS Harapan Kita (Ruang Anggrek), dan RS Fatmawati (Gedung Irna Teratai, lantai 3).
Pada hari pertama, kegiatan berfokus pada pembelajaran Bahasa Inggris dasar, sementara pada hari kedua, anak-anak diperkenalkan dengan budaya dari negara asal para EP. Setiap aktivitas dirancang untuk mengembangkan keterampilan berbahasa sekaligus memperkaya pengetahuan budaya, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memberikan dukungan emosional.
Melalui penyajian visual, teks, dan penggunaan perangkat elektronik sebagai media belajar, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dasar bagi anak-anak. Seluruh rangkaian berlangsung dalam suasana interaktif, santai, dan penuh kehangatan. Selain itu, anak-anak juga diajak mengikuti permainan dan diskusi singkat dengan pendampingan dari tim YKAKI di setiap rumah sakit.

Anak Muda Dukung SDGs lewat Happy Bus 2025 | Foto: Dokumentasi AIESEC in President University
Sebagai penutup rangkaian kunjungan, pada 30 Juli 2025, diselenggarakan acara perpisahan yang penuh kehangatan. Acara ini terdiri atas beberapa sesi, dimulai dengan sesi pembelajaran budaya.
Para EP dan LV menyampaikan materi mengenai budaya. Para EP juga membagikan budaya dari negara asal mereka, dilengkapi dengan pertunjukan yang merepresentasikan keberagaman tersebut serta pendukung visual yang menyuguhkan pemaparan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi engagement yang memungkinkan EP, LV, dan fasilitator dari AIESEC in PU untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak, mulai dari bernyanyi bersama, bermain, dan mengobrol singkat bersama anak-anak.
Setelah itu dilaksanakan pembuatan Friendship Tree sebagai simbol persatuan dan harapan. Dalam sesi ini, anak-anak bersama EP, LV, dan fasilitator menggambar daun, menuliskan nama serta harapan mereka, lalu menempelkannya pada satu media karton besar yang berisi kumpulan harapan seluruh peserta.
Sebagai penutup, diadakan aktivitas Color of Friendship yang memberi ruang bagi anak-anak untuk mengekspresikan rasa kasih sayang dan rasa syukur satu sama lain. Setiap kelompok dipanggil secara bergiliran, lalu menuangkan warna ke telapak tangan mereka untuk dicapkan kepada peserta atau penerima manfaat lain sebagai tanda saling menghargai.
Momen ini bukan hanya menjadi perayaan atas keberanian dan semangat anak-anak, tetapi juga mempererat kebersamaan antara anak-anak, relawan, dan pihak YKAKI.
“Perpisahan ini benar-benar menjadi momen yang berkesan. Melihat anak-anak tersenyum dan merasa mendapat dukungan adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Semoga pengalaman ini terus memberi mereka semangat sekaligus menjadi pengingat bagi kami untuk selalu peduli,” tutur Givani Sadukh, salah satu panitia.
Masih dalam semangat pertukaran budaya, para EP dan LV diajak untuk mengunjungi salah satu tempat bersejarah di Jakarta, yaitu Kota Tua. Melalui tur berpemandu berbahasa Inggris, peserta diajak memahami sejarah kolonial Indonesia dan mengunjungi berbagai landmark ikonik, seperti Taman Fatahillah, Kali Besar, Jembatan Kota Intan dan hal lainnya di sekitar Kota Tua.
Selain itu, para partisipan juga memiliki waktu untuk dapat mengeksplorasi lebih jauh mengenai ikon bersejarah yang memiliki berbagai cerita ini. Kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran langsung tentang warisan budaya dan sejarah Jakarta sekaligus mempererat persahabatan dan pemahaman antarbudaya terutama bagi para EP yang berasal dari berbagai negara lain.

Anak Muda Dukung SDGs lewat Happy Bus 2025 | Foto: Dokumentasi AIESEC in President University
Rangkaian acara ditutup pada 1 Agustus 2025 dengan "Happy Bus Academy #4" yang berfokus pada tema hand sign learning. Berlokasi di Jababeka Movieland, sesi ini berfokus pada peningkatan pemahaman EP dan LV terhadap bahasa isyarat. Dengan menghadirkan pembicara perwakilan dari President Special Needs Center(PSNC).
Peserta dibekali keterampilan dasar hand sign untuk komunikasi serta wawasan praktis mengenai cara berinteraksi dan membimbing mereka. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan empati dan kesadaran sosial dalam diri para peserta.
Mempelajari bahasa isyarat menjadi hal yang menarik bagi para EP. Pasalnya, kegiatan ini menjadi sarana pengenalan terhadap budaya serta keanekaragaman Indonesia, bahkan dalam hal berkomunikasi.
Sianne Joyceline Hoo, panitia Happy Bus, juga menambahkan, “Kami ingin para EP dan LV tidak hanya sekedar berkunjung, tetapi juga mempelajari hal-hal penting. Salah satunya adalah belajar hand sign ini. Selain itu, hal ini juga sebagai persiapan untuk kunjungan kami minggu depan bertemu dengan adik-adik dari President Special Needs Center (PSNC)."
Melalui rangkaian kegiatan Happy Bus 2025 minggu kedua ini, AIESEC in PU terus menunjukkan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna, menjembatani pertukaran budaya, serta menumbuhkan kepedulian sosial di kalangan pemuda. Pengalaman bertemu langsung dengan anak-anak dan masyarakat juga menjadi kesempatan nyata bagi para peserta untuk menerapkan aksi sosial secara langsung di lapangan.
Dengan kolaborasi antara anak-anak, relawan lokal, dan peserta internasional, program ini diharapkan mampu meninggalkan jejak positif yang berkelanjutan, memperkuat semangat kebersamaan, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Baik dalam lingkup kecil maupun dalam skala yang lebih luas, upaya ini menjadi langkah nyata untuk mendorong terciptanya dunia yang damai sekaligus memberi ruang bagi setiap individu agar dapat mengembangkan potensi terbaiknya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News