anugerah kebudayaan indonesia 2025 tahap ii penghargaan negara bagi penjaga warisan dan inovator budaya - News | Good News From Indonesia 2025

Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 Tahap II: Penghargaan Negara Bagi Penjaga Warisan dan Inovator Budaya

Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 Tahap II: Penghargaan Negara Bagi Penjaga Warisan dan Inovator Budaya
images info

Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 Tahap II: Penghargaan Negara Bagi Penjaga Warisan dan Inovator Budaya


Kementerian Kebudayaan RI (Kemenbud) menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2025 Tahap II. Bertajuk Bertajuk 'Merawat Harmoni Budaya, Menginspirasi Dunia', kegiatan ini menjadi momentum menyampaikan capaian satu tahun program dan kinerja Kemenbud.

"Bapak, Ibu, kami mengucapkan selamat dan terima kasih atas kerja sama yang luar biasa selama setahun ini. Persis setahun ini, Kementerian Kebudayaan lahir atas komitmen dukungan dari Bapak Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto," tutur Menbud Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).

Fadli mengatakan AKI hadir sebagai wujud upaya nyata pemerintah dalam melestarikan dan merayakan kerja nyata pemajuan kebudayaan. Apresiasi ini, jelasnya menjadi bentuk penghargaan bagi individu, komunitas, maupun lembaga yang konsisten dan berani mendedikasikan diri dalam upaya pemajuan kebudayaan.

Fadli menjelaskan Anugerah ini merupakan pengakuan negara atas kerja-kerja konsisten dan inovasi yang sering lahir jauh dari sorotan publik, tetapi berdampak bagi masyarakat. Dia juga menyampaikan rasa hormat dan apresiasi yang tak terhingga atas peran nyata dan kerja sama yang terjalin setahun ini.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang meletakkan kebudayaan sebagai jantung peradaban, bukan sekadar tempelan atau pelengkap, melainkan fondasi bagi kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kekuatan kepribadian bangsa," tegas Fadli.

Sampaikan empat pilar strategis

Pada kesempatan itu, Fadli juga menggarisbawahi empat pilar strategis yang harus dijalankan serentak, terintegrasi, dan berkelanjutan. Empat pilar tersebut ialah, pelindungan terhadap Objek Pemajuan Kebudayaan; Pengembangan Ekosistem dan Potensi Budaya; Pemanfaatan Budaya untuk Kesejahteraan Diplomasi; dan Pembinaan Sumber Daya Manusia Kebudayaan.

"Tujuannya jelas, agar ekosistem kebudayaan kita terus tumbuh, inklusif, dan adaptif, sehingga kebudayaan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif, sumber inovasi, dan yang paling fundamental, perekat persatuan bangsa. Kita sepakat, bahwa kebudayaan adalah manifestasi jiwa bangsa," ujar Fadli.

AKI Tahun 2025 diberikan dalam dua tahapan. AKI Tahap I berlangsung pada 25 Agustus silam dan mengapresiasi 14 orang pelaku seni budaya. 14 figur tersebut ialah penerima Tanda Kehormatan dari Presiden RI, baik Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra maupun Tanda Kehormatan Bintang Budaya Paramadharma. Kini, di penghujung tahun 2025, Kemenbud menyelenggarakan apresiasi AKI Tahap II.

"Kita jarang sekali melakukan apresiasi terhadap lembaga dan perorangan. Memang ada lembaga asing dan perorangan asing yang memiliki dedikasi luar biasa kepada budaya Indonesia, mereka mungkin bukan warga negara Indonesia tapi punya kecintaan," jelas Fadli.

Pada kesempatan yang sama, tiga Direktur Jenderal (Dirjen) di lingkungan Kementerian Kebudayaan turut menyampaikan rangkuman capaian dan kinerja selama setahun. Dirjen Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan menyampaikan sejumlah program strategis.

Program tersebut di antaranya Gerakan Seniman Masuk Sekolah yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten, Fasilitasi Kekayaan Intelektual Berbasis Sejarah, penulisan buku sejarah Indonesia, penetapan hari-hari kebudayaan, pemberdayaan dan penguatan lembaga kepercayaan dan lembaga adat, gerakan pangan lokal, hingga pelestarian dan giat budaya.

Sementara itu Dirjen Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah TD Retnoastuti menegaskan penguatan budaya dalam ruang lingkup global. Sejumlah capaian di antaranya, warisan budaya Indonesia untuk repatriasi, pencatatan Warisan Budaya Takbenda Indonesia ke UNESCO, aktivasi Rumah Budaya Indonesia di sejumlah negara sahabat, pembentukan forum kerja sama internasional, edukasi kebudayaan melalui House of Indonesiana, dan penguatan hubungan diplomatik dengan negara-negara sahabat.

Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra turut memaparkan berbagai capaian kinerja dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, di antaranya penguatan ekosistem seni budaya; revitalisasi aset budaya; inovasi bidang digital budaya; peningkatan kapasitas pelaku budaya; hingga penguatan Manajemen Talenta Nasional.

"Kita harus mimpi bersama, bahwa kebudayaan Indonesia bisa menjadi pusat kebudayaan dunia, kebudayaan kita bisa menjadi superpower, menjadi adikuasa seperti yang kita harapkan," kata Fadli.

Lantas, siapa sajakah pemenangnya?

Berikut daftar lengkap para peraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025. 

  • 1. Kategori Museum 

- Museum Aceh (Aceh) 

- Museum Adityawarman (Sumatera Barat) 

- Museum Lambung Mangkurat (Kalimantan Selatan) 

- Museum Sonobudoyo (D.I Yogyakarta) 

- UPTD Museum Bali (Bali) 

- Museum Bung Karno Blitar (Jawa Timur) 

- Museum RA Kartini Rembang (Jawa Tengah) 

- Museum Sasmitaloka Jenderal Besar AH. Nasution (DKI Jakarta) 

- Museum Bung Hatta (Sumatera Barat) 

- Museum Dewantara Kirti Griya (D.I Yogyakarta) 

  • 2. Kategori Lembaga Asing/Perorangan Asing

I. Perorangan Asing

- He Lu: Budayawan Musik Angklung (Cina) 

- Dietreich Drescher: Budayawan Keris (Jerman) 

- Dr. Ulrich Kozok: Sejarawan (Jerman) 

- Vilen Vladimirovich Sikorsky: Orientalis, Indonesianist, Philogist, Translator & Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia (Rusia) 

- Harry Albert Poeze: Sejarawan, Peneliti senior KITLV Leiden (Belanda) 

- Peter Carey: Sejarawan (Inggris) 

- Madoka Fukuoka: Penelitian Seni Pertunjukan, Ethnomusicologi, Cultural Antrologi (Jepang) 

- Daniele Zapatore: Etnomusikolog, Filmmaker (Italia) 

- Elizabeth Rose McPherson Davis: Bidang Kajian Budaya (Portugal) 

- Dr. Viktor Sumsky: Orientalis Indonesia, Philippines (Rusia) 

- Vladimir Nikolaevich: Pelukis, Indonesianis (Rusia) 

- Prof. Yilmaz Aydin: Pelopor Pencak Silat di Turki (Turki) 

- Prof. Dr. Bernard (Ben) Arps: Guru Besar Bahasa dan Budaya Jawa-Indonesia (Belanda) 

- Prof. Kim Yekyoum: Akademisi (Korea Selatan) 

- Elena Diez Villagrasa: Seniman Wayang dan Teater Bayangan (Spanyol) 

II. Lembaga Asing 

- Lila Cita: Kesenian Gamelan (Inggris) 

- Friends of the Gamelan: Kesenian Gamelan (Amerika Serikat) 

- Kintari Foundation: Bidang Pendidikan (Republik Ceko) 

- Indonesia Scholarship Fiji Alumni (ISFA): Beasiswa Kebudayaan (Fiji) 

- Kelompok Gamelan Semara Winangun: Kesenian Gamelan (Kanada) 

  • 3. Taman Budaya 

- UPTD Taman Budaya Provinsi Bali

- UPTD Taman Budaya Provinsi Jawa Timur

- UPTD Taman Budaya Provinsi Jawa Tengah

  • 4. Kategori Anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) 

- Anjungan Bali

- Anjungan Jawa Barat

- Anjungan Jawa Timur

  • 5. Kategori Pemerintah Daerah

- Pemerintah Daerah DIY

- Pemerintah Daerah Bali

- Pemerintah Daerah Jawa Tengah

- Pemerintah Daerah Bengkulu

- Pemerintah Daerah Riau

- Pemerintah Daerah Jawa Timur

- Pemerintah Daerah Jambi

- Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Senggigi

- Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna

- Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong

Sebagai informasi, Malam Apresiasi AKI turut dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI III Akhmad Wiyagus; Gubernur Jambi Al Haris; Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana; Plt Direktur Utama TMII Ratri Paramita; sejumlah perwakilan kementerian dan lembaga, di antaranya Kementerian PPN/Bappenas RI dan Kementerian Luar Negeri RI; perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan; pejabat daerah, museum, serta tentunya para budayawan.

Hadir mendampingi Fadli dan Giring, di antaranya Inspektur Jenderal Fryda Lucyana; Ketua Lembaga Sensor Film Naswardi; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan Anindita Kusuma Listya; Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan Masyithoh Annisa Ramadhani Alkatiri; Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Ismunandar; Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik Muhammad Asrian Mirza; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual Putri Woelan Sari Dewi; Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono; serta jajaran pejabat di lingkungan Kemenbud.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.