daniel sedik papua berdaya dengan teknologi lokal - News | Good News From Indonesia 2025

Daniel Sedik: Papua Berdaya dengan Teknologi Lokal

Daniel Sedik: Papua Berdaya dengan Teknologi Lokal
images info

Daniel Sedik: Papua Berdaya dengan Teknologi Lokal


Daniel Sedik lahir di Sorong, Papua Barat, pada 4 April 1998. Sejak muda ia melihat ketimpangan akses teknologi di daerahnya dibanding kota‑kota besar Indonesia. Ia memilih merantau ke Yogyakarta untuk mempelajari ilmu komputer dan bergabung dalam berbagai komunitas teknologi seperti Kelompok Studi Linux dan Developer Student Clubs.

Pengalaman di kota pelajar membukakan wawasan bahwa teknologi digital bisa menjadi jembatan untuk menyelesaikan masalah sosial di kampung halaman.

Daniel berpegang pada moto “Tong juga bisa” ungkapan dalam bahasa Papua yang berarti “Kami anak Papua juga mampu”. Ia ingin membuktikan bahwa teknologi tidak hanya dikonsumsi, tetapi bisa diciptakan oleh talenta lokal.

Mendirikan PT Kasuari Solusi Teknologi

Pada 2020 Daniel kembali ke Sorong dan mendirikan PT Kasuari Solusi Teknologi, sebuah perusahaan rintisan yang menyediakan jasa pembuatan aplikasi web dan mobile, instalasi internet, peta geospasial, serta konsultasi digital untuk pemerintah dan swasta.

Kesadaran bahwa infrastruktur digital di Papua tertinggal sekitar satu dekade dibanding wilayah barat mendorongnya menciptakan solusi lokal. Ia percaya transformasi digital harus relevan dengan konteks sosial dan budaya Papua, dijalankan oleh mereka yang memahami daerah tersebut.

PT Kasuari tidak hanya berfungsi sebagai bisnis; Daniel memposisikannya sebagai gerakan untuk mengajak anak muda Papua menjadi produsen teknologi. Ia menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengembangkan aplikasi sistem pengaduan masyarakat, mengotomatiskan layanan perizinan, dan menerapkan manajemen data untuk transparansi publik.

Program Pemanfaatan Teknologi Untuk Papua Berdaya

Dedikasi Daniel terhadap teknologi inklusif membuahkan penghargaan SATU Indonesia Awards kategori teknologi pada 2024. Program yang diusulkannya, Pemanfaatan Teknologi Untuk Papua Berdaya, memiliki tiga pilar utama:

  1. Meningkatkan Infrastruktur dan Akses Digital Tim Kasuari memberi pendampingan digitalisasi bagi pemerintah daerah dan usaha kecil. Mereka mengembangkan sistem penghubung warga dengan instansi, seperti aplikasi pengaduan layanan publik dan platform data UMKM. Tujuannya menjembatani kesenjangan antara masyarakat dengan birokrasi lewat solusi yang mudah digunakan.
  2. Pengembangan SDM Lokal Berbasis Keterampilan Digital Daniel mengadakan pelatihan konten kreator, vlogging, pemasaran digital, serta manajemen media sosial bagi generasi muda. Peserta didorong menjadi digital ambassadors yang mempromosikan budaya Papua dan memberdayakan diri melalui ekonomi kreatif.
  3. Mengangkat Potensi Lokal melalui Platform Digital Melihat potensi pariwisata dan UMKM, Daniel meluncurkan Pacific Bliss, sebuah marketplace yang menyediakan layanan pemesanan tur, penginapan, dan produk lokal. Platform ini mempromosikan destinasi tersembunyi dan memberdayakan pemandu wisata serta pelaku usaha adat agar terlibat dalam ekosistem digital.

Program tersebut tidak hanya memberikan alat, tetapi juga membangun mindset bahwa orang Papua dapat menjadi pencipta teknologi. Daniel sering mengingatkan bahwa transformasi digital harus berpihak pada keadilan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pacific Bliss

Pada 2023 Daniel dan tim meluncurkan Pacific Bliss, platform digital yang memfasilitasi pemesanan trip, penginapan, dan event di Papua. Tidak seperti marketplace wisata umumnya, Pacific Bliss dirancang oleh anak muda Papua untuk memenuhi kebutuhan lokal. Keunggulannya mencakup:

  • Partisipasi UMKM lokal: Produk kerajinan, kuliner, dan jasa pemandu dari masyarakat adat dapat dipasarkan langsung kepada wisatawan, membuka peluang ekonomi baru.
  • Pendekatan berbasis budaya: Platform menampilkan cerita tentang sejarah dan budaya destinasi, sehingga wisatawan mengenal nilai-nilai lokal dan tidak sekadar menjadi penonton.
  • Inklusivitas digital: Daniel sadar literasi digital masyarakat masih rendah dan akses internet terbatas. Oleh karena itu, timnya menyediakan pendampingan bagi mitra UMKM dan pemandu wisata untuk menggunakan platform serta menyesuaikan desain antarmuka agar mudah digunakan di area dengan koneksi lemah.

Pacific Bliss menjadi contoh bagaimana teknologi dapat membantu pelestarian budaya dan pemerataan ekonomi. Meski menghadapi tantangan infrastruktur jaringan dan literasi digital yang belum merata, Daniel percaya platform ini menjadi pijakan penting untuk digitalisasi pariwisata Papua.

Tantangan dan harapan

Upaya digitalisasi Papua tidak bebas hambatan. Daniel menghadapi kendala berupa jaringan internet yang tidak stabil, biaya infrastruktur tinggi, serta minimnya tenaga ahli lokal. Selain itu, birokrasi yang lamban membuat implementasi teknologi sering tertunda.

Ia juga harus meyakinkan pemerintah dan masyarakat bahwa solusi digital bisa meningkatkan kesejahteraan tanpa menghilangkan budaya.

Kendati demikian, semangat Daniel dan tim tetap besar. Mereka terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan, termasuk kementerian dan komunitas adat, untuk memperluas jangkauan program.

Mimpi mereka adalah melihat Papua menjadi pusat inovasi teknologi timur Indonesia pada 2045, di mana anak muda dapat memimpin bisnis digital, sistem birokrasi berjalan efektif, dan pariwisata berkembang tanpa merusak alam dan budaya.

baca juga

Kisah Daniel Sedik menunjukkan bahwa transformasi digital Indonesia bukan hanya urusan kota besar. Berkat visi dan aksi lokalnya, anak muda Papua kini lebih percaya diri untuk belajar coding, berwirausaha, dan mengembangkan solusi berbasis teknologi yang sesuai dengan kebutuhan daerah mereka.

Melalui PT Kasuari Solusi Teknologi, program Pemanfaatan Teknologi Untuk Papua Berdaya, dan platform Pacific Bliss, Daniel tidak sekadar memanfaatkan teknologi dia memberdayakan generasinya untuk mengendalikan masa depan mereka sendiri.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.