dicky dwi alfandy aksi laut bersih melalui lampung youth marine debris summit - News | Good News From Indonesia 2025

Gajahlah Kebersihan, Aksi Laut Bersih melalui Lampung Youth Marine Debris Summit

Gajahlah Kebersihan, Aksi Laut Bersih melalui Lampung Youth Marine Debris Summit
images info

Gajahlah Kebersihan, Aksi Laut Bersih melalui Lampung Youth Marine Debris Summit


Bandar Lampung, kota pesisir di Sumatra, menghadapi masalah serius terkait sampah laut. Tumpukan sampah plastik menutupi pantai Sukaraja dan Telukbetung Selatan, merusak ekosistem dan merugikan masyarakat.

Terinspirasi oleh pengalaman mengikuti Indonesian Youth Marine Debris Summit 2017, empat anak muda Lampung Dicky Dwi Alfandy, Edy Fajar Prasetyo, Putri Winda Sari, dan Mutia Lagan mendirikan komunitas Gajahlah Kebersihan pada 28 Oktober 2017.

Nama komunitas ini merupakan permainan kata dari “Jagalah Kebersihan” dan mengacu pada gajah sebagai ikon Lampung.

Misi Gajahlah Kebersihan adalah memberikan edukasi tentang manajemen sampah laut dan gaya hidup zero waste. Komunitas ini menjalankan berbagai program: Online Talk menghadirkan pakar lingkungan, Gajahlah Goes to School (GGS) mengedukasi pelajar, dan Workshop Zero Waste & Combating Marine Debris untuk masyarakat umum.

Puncaknya, mereka meluncurkan Lampung Youth Marine Debris Summit (LYMDS), sebuah program intensif bagi pemuda untuk menjadi agen perubahan.

Lampung Youth Marine Debris Summit

LYMDS pertama kali diadakan pada 24–27 Januari 2019. Program ini memilih 30 pemuda Lampung melalui seleksi untuk mengikuti workshop gratis. Tujuan utamanya adalah menciptakan kesadaran tentang sampah laut dan mempromosikan gaya hidup zero waste.

Selain itu, LYMDS bertujuan memberdayakan pemuda melalui pengembangan edukasi dan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah serta mitra lain untuk proyek pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan utama LYMDS meliputi:

  • Workshop pengelolaan sampah laut dan zero waste yang menghadirkan ahli lingkungan untuk berbagi praktik terbaik dan inovasi.
  • Field trip dan aksi bersih pantai peserta diajak ke Pantai Sukaraja untuk melihat langsung kondisi pantai yang dipenuhi sampah. Mereka kemudian melakukan clean-up bersama sebagai bentuk edukasi dan tindakan nyata.
  • Sesi ecopreneurship, di mana pemuda diajarkan cara mengubah sampah menjadi produk bernilai ekonomi, seperti kerajinan dari plastik daur ulang.
  • Kampanye digital yang mendorong peserta mengedukasi masyarakat luas lewat media sosial tentang zero waste, membawa botol minum sendiri, menghindari kantong dan sedotan plastik, serta membuat ecobricks.

LYMDS berhasil menciptakan jaringan pemuda yang peduli lingkungan dan menginspirasi mereka untuk memulai aksi di komunitas masing-masing. Para alumni program kemudian membentuk komunitas Ocean Rangers yang terus melakukan clean-up pantai dan sosialisasi.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Dengan kegiatan bersih pantai, LYMDS membantu mengurangi tumpukan sampah di pesisir Bandar Lampung dan menumbuhkan kesadaran peserta tentang urgensi menjaga laut.

Program ini juga memperkenalkan konsep ecopreneurship: peserta belajar membuat produk ramah lingkungan yang bisa dijual, sehingga mampu menciptakan peluang ekonomi sekaligus mengurangi limbah.

LYMDS mendorong pola pikir bahwa setiap orang bisa memulai perubahan dari kebiasaan sehari-hari. Pesan ini tercermin dalam himbauan untuk membawa tumbler, menggunakan sedotan stainless, membawa kantong belanja, dan memanfaatkan limbah plastik sebagai ecobricks.

baca juga

Dedikasi Dicky Dwi Alfandy dan tim Gajahlah Kebersihan terhadap isu sampah laut mendapatkan apresiasi nasional. Pada 2024, Dicky terdaftar sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang lingkungan untuk program Lampung Youth Marine Debris Summit.

Penghargaan ini menegaskan bahwa aksi lokal yang konsisten dapat memberikan dampak signifikan dan layak diakui.

Selain SATU Indonesia Awards, Dicky pernah mewakili Indonesia di forum internasional One Young World Summit dan menerima dukungan dari Sustainable Ocean Alliance. Melalui jaringan global ini, ia mendapat akses mentoring dan microgrant yang membantu memperluas program LYMDS.

Tantangan dan Visi ke Depan

Meskipun program LYMDS telah mencetak banyak alumni, tantangan besar masih dihadapi. Infrastruktur pengelolaan sampah di Lampung belum memadai, sementara budaya penggunaan plastik sekali pakai masih mengakar.

Dicky dan timnya terus mendorong kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah dan memperluas edukasi di sekolah.

Visi jangka panjang LYMDS adalah menjadi hub kepemimpinan pemuda pesisir di Indonesia. Dicky berencana mengadakan LYMDS di kota-kota pesisir lain seperti Palu, Makassar, dan Ternate, serta memperluas modul ecopreneurship.

Selain itu, Gajahlah Kebersihan ingin mengembangkan inkubator bisnis hijau yang mendukung startup berbasis pengelolaan sampah laut.

Dicky Dwi Alfandy menunjukkan bahwa perubahan besar untuk laut Indonesia bisa dimulai dari inisiatif lokal. Dengan mendirikan Gajahlah Kebersihan dan menginisiasi Lampung Youth Marine Debris Summit, ia menciptakan ruang bagi pemuda untuk belajar, beraksi, dan berinovasi.

Penghargaan SATU Indonesia Awards 2024 menegaskan pentingnya gerakan ini sebagai contoh bagi daerah pesisir lain. Saat kita menghadapi krisis plastik global, cerita Dicky mengingatkan bahwa generasi muda memiliki peran besar dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.