Di bawah teduhnya lereng Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, tepatnya di Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, tersembunyi sebuah desa dengan keindahan alam yang memanjakan mata. Desa yang mendapat predikat Kampung Berseri Astra (KBA) ini menjalankan berbagai program dalam menjaga lingkungan dan menyejahterakan hidup warganya.
Letak Desa Gedepangrango yang berada di ketinggian 835-12000 mdpl menjadikannya memiliki potensi di sektor agraris baik tanaman pangan maupun hortikultura. Desa ini juga memiliki area hijau berupa hutan seluas 649,2 ha yang dimanfaatkan sebagai ekowisata untuk pusat wisata alam dan lokasi edukasi lingkungan.
Program KBA Desa Gedepangrango
Kampung Berseri Astra selalu menekankan pembuatan program sesuai dengan empat pilar yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan dan kewirausahaan. Desa Gedepangrango juga menjalankan program sesuai pilar tersebut dalam kesehariannya.
Pada pilar lingkungan warga desa ini memanfaatkan limbah sampah menjadi barang baru yang masih memiliki nilai guna. Salah satunya dengan pembuatan lubang biopori dari limbah galon air mineral untuk mengola sampah organik dan meningkatkan daya resap tanah. Warga juga memanfaatkan sampah kemasan deterjen menjadi tikar anyaman yang kombinasi warnanya memanjakan mata. Alih guna sampah lainnya adalah pembuatan biorama dan miniatur kendaraan dari limbah daur ulang. Beragam miniatur kendaraan seperti truk sampah, becak dan mobil listrik dibuat dengan detail dan bernilai estetika tinggi.
Pemerintah Desa Gedepangrango bekerjasama dengan Astra dan UPTD Puskesmas Kadudampit juga berkomitmen dalam pilar kesehatan melalui program intervensi penanganan stunting. Pemberian asupan gizi seimbang untuk anak usia 2 tahun dengan berat badan di bawah standar dilakukan agar berat badan dan status gizinya meningkat secara bertahap. Kader posyandu juga dibekali keterampilan dalam rangka implementasi Integrasi Pelayanan Primer (ILP). Keterampilan ini nantinya diharapkan bisa membekali kader keterampilan dalam mendukung kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, hingga lansia.
Dese Gedepangrango tidak hanya berfokus pada pendidikan formal dengan adanya sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA sederajat. Anak-anak dan remaja juga dibekali pendidikan nonformal yang berguna bagi kehidupan sehari-hari dan mengembangkan minat bakatnya. Salah satunya adalah kegiatan rutin latihan angklung Arumba. Dari kegiatan ini, kelompok remaja tidak hanya berlatih cara memainkan alat musik dengan merdu tapi juga memahami cara bekerjasama, displin dan mengembangkan kreativitas mereka.
Perempuan Janda Serba Bisa yang dikenal dengan Pujasera merupakan salah satu program di bidang kewirausahaan. Di sini sekumpulan ibu-ibu tangguh yang memberikan dedikasi tinggi pada produk olahan makanan hasil pertanian diberdayakan. Produk seperti dendeng bonggol, kue sus lapis susu keju, stik ubi ungu, brownies tahu kedele dan kerajinan limbah perca menjadi bukti bahwa mengembangkan potensi desa juga akan meningkatkan perekonomian rumah tangga serta produktivitas. Produk lain yang menjadi unggulan adalah kopi Mekarsari yang masih ditumbuk secara sederhana dengan alu dan tumpang. Proses ini penumbukan ini membuat kopi arabika Desa Gedepangrango memiliki rasa khas dibanding kopi pada umumnya.
Prestasi Desa Gedepangrango
Beragam program yang dijalankan membuat Desa Gedepangrango dipilih menjadi Kampung Berseri Astra sejak tahun 2021. Predikat ini membuka gerbang pada prestasi lain bagi desa ini seperti Penghargaan Program Iklim Utama Tingkat Nasional pada tahun 2024 dan Juara 3 Inovasi Kampung Aman dan Tangguh dalam ajang bergengsi Festival Astra Harmoni 2025. Hal ini menjadi bukti bahwa lokasi di kaki gunung tidak menyurutkan semangat Desa Gedepangrango untuk tetap berseri dan mengembangkan potensinya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News