putri saviera quaralia demi bumi palu dan inovasi sponge sabut kelapa ramah lingkungan - News | Good News From Indonesia 2025

Putri Saviera Quaralia: Demi Bumi Palu dan Inovasi Sponge Sabut Kelapa Ramah Lingkungan

Putri Saviera Quaralia: Demi Bumi Palu dan Inovasi Sponge Sabut Kelapa Ramah Lingkungan
images info

Putri Saviera Quaralia: Demi Bumi Palu dan Inovasi Sponge Sabut Kelapa Ramah Lingkungan


Putri Saviera Quaralia adalah mahasiswi asal Palu, Sulawesi Tengah, yang tertarik pada isu Sustainable Development Goals (SDGs). Selama kuliah di jurusan Hubungan Internasional di Binus University, ia mendalami konsep pembangunan berkelanjutan dan memutuskan menerapkan ilmunya di kampung halaman.

Palu, kota pesisir yang dilanda gempa dan tsunami 2018, memunculkan banyak tantangan lingkungan dan sosial yang mendorong Putri untuk bergerak.

Pada 2021 ia mendirikan Demi Bumi Palu komunitas yang mengajak anak muda terlibat dalam isu lingkungan. Putri menekankan pentingnya “superteam”, yakni kerja kolektif di mana setiap anggota memiliki ruang untuk berinisiatif dan berkarya.

Komunitas ini menjalin kolaborasi dengan sekolah, pemerintah, dan organisasi lokal untuk mengedukasi warga tentang pentingnya pengelolaan sampah, penghijauan, dan SDGs.

Demi Bumi Palu: Gerakan Lingkungan Anak Muda

Visi Demi Bumi Palu adalah memastikan setiap orang, khususnya generasi muda, berperan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan mereka meliputi:

  • Edukasi lingkungan di sekolah dan kampus, seperti mengadakan workshop daur ulang dan sosialisasi SDGs.
  • Kolaborasi dengan kelompok lokal untuk program penanaman pohon dan bersih-bersih pantai.
  • Pendampingan bagi anggota baru agar menjadi penggerak lingkungan. Putri tak segan mendelegasikan peran dan memberi ruang bagi inisiatif anggota.

Gerakan ini menarik perhatian berbagai pihak karena memadukan semangat aktivisme dan pemberdayaan. Putri yakin bahwa perubahan hanya dapat tercapai jika banyak orang terlibat, bukan hanya satu individu.

baca juga

Inovasi Sponge Sabut Kelapa

Sulawesi Tengah dikenal sebagai salah satu sentra produksi kelapa. Namun, sabut kelapa (serabut luar) sering dianggap limbah dan dibuang begitu saja. Putri melihat potensi sabut kelapa sebagai bahan alami untuk sponge pembersih rumah tangga. Penggunaan sabut kelapa sebagai sponge memiliki beberapa keuntungan:

  1. Ramah lingkungan sabut kelapa mudah terurai sehingga mengurangi polusi mikroplastik yang dihasilkan oleh sponge sintetis.
  2. Mendukung ekonomi lokal memanfaatkan limbah kelapa membantu petani dan pengrajin mendapatkan nilai tambah.
  3. Tahan lama dan multifungsi serat kelapa kuat untuk membersihkan peralatan dapur, namun cukup lembut untuk tidak merusak permukaan.

Putri memulai program “Sosialisasi Sponge Sabut Kelapa” untuk mengedukasi masyarakat mengenai alternatif ini. Ia memberikan pelatihan kepada siswa, ibu rumah tangga, dan UMKM tentang cara mengolah sabut menjadi sponge, mempromosikan manfaat kesehatan serta ekonominya.

Selain workshop, komunitasnya bekerja sama dengan pengusaha lokal untuk memproduksi dan mendistribusikan sponge sabut kelapa.

Inovasi ini berangkat dari fakta bahwa serabut kelapa di Palu jarang dimanfaatkan. Dengan memproses sabut menjadi sponge, Putri mendorong pengurangan sampah organik dan plastik sekaligus membuka peluang usaha baru.

Upaya ini juga mendukung tujuan SDGs, khususnya poin 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab) dan poin 8 (pertumbuhan ekonomi inklusif).

Dampak Sosialisasi

Program Sosialisasi Sponge Sabut Kelapa menimbulkan dampak nyata. Selain mengurangi limbah, Putri dan timnya berhasil:

  • Mengajak sekolah-sekolah di Palu untuk mengganti sponge sintetis dengan sponge sabut kelapa.
  • Menciptakan pelatihan kewirausahaan bagi ibu rumah tangga dalam memproduksi produk turunan sabut kelapa.
  • Membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Kerja keras Putri berbuah manis ketika ia dinobatkan sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 bidang lingkungan. Daftar penerima resmi menuliskan namanya sebagai peraih penghargaan untuk program “Sosialisasi Sponge Sabut Kelapa” dari Sulawesi Tengah.

Penghargaan ini mengapresiasi upaya inovatif Putri dalam memanfaatkan potensi daerah dan menginspirasi generasi muda untuk peduli lingkungan.

Tantangan & Harapan

Meskipun keberhasilan program ini cukup mengesankan, Putri menghadapi beberapa tantangan. Sosialisasi penggunaan sponge alami di tengah masyarakat yang terbiasa dengan produk plastik memerlukan pendekatan edukasi berkelanjutan. Selain itu, produksi massal sponge sabut kelapa masih memerlukan dukungan teknologi dan pasar yang stabil.

Ke depan, Putri berharap bisa memperluas jangkauan Demi Bumi Palu hingga kabupaten-kabupaten lain di Sulawesi Tengah. Ia juga ingin bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengintegrasikan edukasi lingkungan ke kurikulum sekolah.

Sementara itu, pengembangan bisnis sponge sabut kelapa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa setempat.

Putri Saviera Quaralia membuktikan bahwa kreativitas dan kolaborasi mampu menghasilkan solusi sederhana namun berdampak besar.

MelaluiDemi Bumi Palu dan inovasi sponge sabut kelapa, ia menyebarkan pesan bahwa setiap orang dapat berperan dalam menyelamatkan bumi dan memajukan kampung halamannya.

#kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IW
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.