Banyak tokoh hebat dengan cerita inspiratif yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar saja, tokoh inspiratif ini juga berasal dari berbagai pelosok negeri yang ada di Bumi Pertiwi.
Trisno menjadi salah satu tokoh inspiratif dengan kisah menarik yang ada di Indonesia. Pemuda kelahiran 1981 ini membaktikan diri untuk kampung halamannya yang ada di Dusun Tanon, Semarang, Jawa Tengah.
Melihat realita yang terjadi di kampung halamannya, Trisno tidak berserah diri begitu saja. Dia memutuskan untuk bergerak dan mengajak masyarakat bahu membahu untuk terus berkembang ke depannya.
Apa gerakan yang diinisiasi oleh Trisno di kampung halamannya tersebut? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Sekilas tentang Dusun Tanon
Dusun Tanon merupakan salah satu daerah yang berada di Semarang, Jawa Tengah. Lebih tepatnya, Dusun Anon berada di bawah wilayah administratif Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Dusun yang berada di bawah kaki Gunung Telomoyo ini berada di ketinggian 100 mdpl. Suasana alam di dusun ini masih asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Secara umum, masyarakat yang ada di Dusun Tanon berasal dari rumpun keluarga Ki Tanuwijoyo. Sebagian masyarakat yang ada di dusun ini berprofesi sebagai petani dan peternak.
Selain diberkahi potensi alam, Dusun Tanon juga kental akan nuansa budaya dan kesenian. Apalagi secara historis masyarakat Dusun Tanon diketahui memang gemar berkesenian sejak dulunya.
Dusun Tanon Desa Menari
Dari dusun yang berada di bawah kaki Gunung Telomoyo inilah, muncul seorang tokoh inspiratif yang bernama Trisno. Dikutip dari E-Booklet SATU Indonesia Awards 2023, Trisno merupakan sarjana pertama yang berhasil menamatkan pendidikan di Dusun Tanon.
Lulus sebagai sarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Trisno memilih untuk kembali ke kampung halamannya. Dia ingin berbakti dan berkontribusi untuk memperbaiki kondisi yang ada di Dusun Tanon tersebut.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sebagian besar masyarakat di Dusun Tanon berprofesi sebagai peternak dan petani. Namun Trisno ingin mengembangkan potensi lain yang dimiliki oleh Dusun Tanon.
Dirinya berinovasi untuk memajukan Dusun Tanon, khususnya di bidang pariwisata. Atas keinginan inilah, Trisno yang mengajak masyarakat Dusun Tanon untuk berkolaborasi kemudian mengenalkan kampung halamannya tersebut dengan nama "Desa Menari".
Pemberian nama ini bukan tanpa sebab yang jelas. Kesenian memang menjadi salah satu hal yang lekat dengan kehidupan masyarakat Dusun Tanon.
Di dusun ini terdapat berbagai jenis tarian yang diwariskan secara turun temurun, seperti tari Topeng Ayu, Kuda Debog, Warok Kreasi, dan lainnya. Ketika datang ke dusun ini, Kawan juga akan melihat masyarakat Dusun Tanon mementaskan tarian tersebut dalam acara yang digelar.
Apresiasi SATU Indonesia Awards 2015
Berkat inovasi yang dia berikan, Trisno berhasil memberikan harapan baru bagi masyarakat Dusun Tanon. Sejak memulai "Desa Menari" di kampung halamannya, masyarakat sudah merasakan perputaran uang hingga ratusan juta Rupiah.
Trisno berharap dengan adanya potensi lain yang bisa dikembangkan ini, kehidupan masyarakat Dusun Tanon bisa lebih baik ke depannya. Bahkan para pemuda dari kampungnya bisa fokus memajukan Dusun Tanon, alih-alih harus mencari pekerjaan ke desa lain.
Perubahan yang diberikan Trisno untuk Dusun Tanon turut mengantarkan dirinya menjadi salah satu peraih Apresiasi SATU Indonesia Awards 2015. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas jasa yang sudah diberikan Trisno untuk kampung halamannya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News