Potensi Limbah Sampah di Indonesia
Limbah sampah merupakan permasalahan yang harus diselesaikan di Indonesia. Banyaknya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat Indonesia.
Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbulan sampah yang ada di Indonesia tercatat sebanyak 35,278,675.12 ton per tahunnya. Data ini terhitung dari 331 Kabupaten/kota se-Indonesia.
Banyaknya limbah sampah memberikan dampak buruk, yaitu adanya pencemaran lingkungan, air, udara, tanah, hingga mempengaruhi kesehatan tubuh manusia.
Namun disisi lain, limbah sampah memiliki potensi yang dapat diolah dan didaur ulang menjadi suatu barang yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sampah yang didaur ulang dapat diolah menjadi tas, tong sampah, gantungan kunci, celengan, dan masih banyak lagi.
Salah satu limbah sampah yang dapat dijadikan suatu kreasi yaitu limbah sampah korek gas.
Korek gas merupakan salah satu jenis pemantik api yang memerlukan bahan bakar dari gas sehingga menghasilkan api.
Biasanya, korek gas ini banyak dipasarkan di seluruh Indonesia, mulai dari warung, toko, hingga supermarket.
Uniknya, limbah korek gas ini dapat dibentuk menjadi berbagai karya mulai dari miniatur hewan, robot, dan lain sebagainya lho!
Kisah Seto Krisna Manfaatkan Limbah Sampah Korek Gas
Peluang dari limbah korek gas ini menarik perhatian seorang pemuda bernama Seto Krisna, yang merupakan staff Peran Serta Masyarakat dan Penataan Hukum di Suku Dinas Lingkungan Hidup (Sudin LH) Jakarta Timur.
Memiliki kreativitas yang tinggi, Seto memanfaat limbah korek gas menjadi berbagai karya seni yang unik, yaitu menciptakan korek gas menjadi sebuah miniatur hewan dan robot.
Awalnya, ide mengolah limbah sampah ini bermula ketika Seto melihat banyaknya limbah korek gas yang tidak digunakan di lingkungannya.
Inovasi yang unik ini dimulai pada tahun 2015, dengan memanfaatkan bagian kepala korek gas sebagai bahan dasarnya.
Bahan baku korek gas Seto dapatkan dari bank sampah dan tumpukan sampah di lingkungannya.
Setelah terkumpul, limbah tersebut dirakit menjadi berbagai bentuk yang unik seperti hewan, robot, hingga kendaraan.
Walaupun sibuk bekerja, Seto memanfaatkan waktu luangnya untuk membuat berbagai kreasi yang unik dan menarik.
Selain memanfaatkan limbah korek gas, Seto juga memanfaatkan berbagai limbah sampah seperti jam, bubble wrap, baterai, kawat, handphone bekas, hingga kayu.
Seto memandang bahwa limbah sampah dapat dijadikan sumber cuan dengan mengolahnya menjadi barang yang menarik dan bermanfaat.
Diantara olahan limbah sampah yang dijadikan sebuah karya, olahan limbah korek gas yang paling banyak diminati oleh pembeli.
Banyak masyarakat yang menawar untuk membeli, sehingga Seto menjual olahan limbah korek gas dengan harga Rp 50.000 hingga jutaan rupiah tergantung ukuran dan tingkat kesulitan dalam membuatnya.
Hebatnya, miniatur robot yang berasal dari limbah korek gas berhasil tembus ke pasar luar negeri, sepeti Jepang dan Brunei Darussalam.
Pencapaian Seto Krisna Lewat Kreasi Limbah Korek Gas
Hasil karya Seto juga berhasil dikenalkan melalui pameran-pameran dan diliput di berbagai media Indonesia.
Disisi lain, pemanfaatan limbah sampah yang dilakukan oleh Seto merupakan bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.
Selain itu, usaha yang dilakukan juga tidak hanya menguntungkan diri sendiri, tetapi juga berdampak besar bagi permasalahan sampah di Indonesia.
Adanya pengolahan sampah mejadi barang yang berguna menunjukkan bahwa permasalahan sampah di Indonesia yang semakin menggunung dapat diatasi dengan cara yang unik dan memiliki nilai ekonomis.
Uniknya usaha yang dilakukan Seto berhasil menarik perhatian salah satu perusahaan besar di Indonesia, yaitu PT Astra International Tbk,
Pada tahun 2018, Astra memberikan Apresiasi Satu Indonesia Awards tingkat Provinsi dengan kategori lingkungan.
Upaya yang dilakukan Seto dapat dijadikan motivasi bagi masyarakat Indonesia, dengan melihat permasalahan dapat diselesaikan dengan cara yang positif dan menguntungkan. #kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News