menyalakan lentera di pedalaman perjuangan stenli gilbert membangun sekolah alam dongi dongi - News | Good News From Indonesia 2025

Menyalakan Lentera di Pedalaman: Perjuangan Stenli Gilbert Membangun Sekolah Alam Dongi-Dongi

Menyalakan Lentera di Pedalaman: Perjuangan Stenli Gilbert Membangun Sekolah Alam Dongi-Dongi
images info

Menyalakan Lentera di Pedalaman: Perjuangan Stenli Gilbert Membangun Sekolah Alam Dongi-Dongi


Fenomena Pendidikan di Indonesia

Salah satu komponen penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia yaitu dengan adanya pendidikan.

Berjalannya pendidikan di Indonesia juga dapat mengubah pola pikir masyarakat, sehingga terhindar dari berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), tercatat sebanyak 439.049 sekolah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Total sekolah yang ada di Indonesia merupakan angka yang besar dan menunjukkan bahwa Indonesia peduli terhadap pendidikan masyarakat Indonesia.

Namun disisi lain, terdapat kesenjangan yang terjadi di beberapa daerah Indonesia bagian pedalaman.

Faktanya, masyarakat daerah pedalaman Indonesia kurang mendapatkan akses pendidikan yang layak dan nyaman, dikarenakan beberapa faktor.

Faktor penyebab sulitnya mendapatkan akses pendidikan di wilayah pedalaman diantaranya yaitu, jauhnya lokasi sekolah, akses transportasi yang tidak memadai, cuaca daerah pedalaman yang buruk, hingga kurangnya tenaga pendidik di wilayah tersebut.

Kisah Stenli Gilbert Dirikan Rumah Alam

Kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia ini memberikan pengaruh yang signifikan, baik secara individu maupun keseluruhan.

Secara individu, kurangnya pendidikan dapat menciptakan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM). Sedangkan secara keseluruhan, Indonesia akan kesulitan dalam menghadapi tantangan global karena kurangnya SDM yang terampil untuk bekerjasama.

Berdasarkan permasalahan tersebut, tentu saja diperlukan partisipasi masyarakat Indonesia untuk menjadi agen perubahan yang dapat memperbaiki tantangan pendidikan yang ada.

Hal itulah yang menjadikan seorang pemuda bernama Stenli Gilbert asal Desa Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, terdorong untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak pedalaman.

Awalnya, Stenli Gilbert melihat banyaknya anak-anak yang tidak mendapatkan fasilitas pendidikan, sehingga putus sekolah, tidak bersekolah, stunting, hingga pernikahan dini yang banyak terjadi di lingkungannya.

Permasalahan tersebut menjadikan Stenli memiliki pemikiran bahwa pendidikan dapat merubah pola pikir masyarakat Indonesia, serta membentuk anak bangsa yang berguna di masa depan.

Stenli pun mendirikan Sekolah Alam Dongi-Dongi, yaitu sebuah wadah belajar bagi anak-anak di Dusun IV, Desa Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi pada tahun 2015.

Sekolah alam tersebut terletak di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), dengan dukungan dan keterlibatan masyarakat sekitar untuk melindungi hutan.

Terdapat kurang lebih 60 orang anak dari beragam usia yang ikut belajar di Sekolah Alam binaan Stenli Gilbert.

Sekolah Alam Dongi-Dongi dibangun dengan harapan dapat menjadi solusi terhadap tantangan pendidikan, yaitu sulitnya akses pendidikan bagi anak-anak pedalaman yang kurang mampu.

Stenli memilih lokasi sekolah yang dekat dengan alam dengan tujuan agar kreativitas anak-anak mudah terbentuk dengan menggunakan sumber alam sebagai media pembelajaran.

Tentu saja, metode pembelajaran yang diterapkan Stenli merupakan metode yang menyesuaikan dapat dimengerti oleh anak-anak pedalaman.

Dalam prosesnya, Sekolah Alam Dongi-Dongi terus melakukan inovasi terhadap pembelajaran serta perubahan bangunan sekolah menjadi lebih baik

Pengaruh Baik Sekolah Alam Dongi-Dongi

Seiring berjalannya waktu, dampak positif pun mulai terjadi berkat Sekolah Alam Dongi-Dongi yang dibentuk Stenli dengan tulus.

Sejak adanya Sekolah Alam tersebut, semakin banyak anak-anak yang bersekolah, turunnya angka pernikahan dini, hingga semakin berkurangnya permasalahan stunting.

Selain itu, masyarakat sekitar Sekolah Alam Dongi-Dongi juga semakin paham betapa pentingnya pendidikan bagi setiap orang.

Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan perilaku serta meningkatkan kualitas setiap individu.

Upaya yang dilakukan Stenli Gilbert menunjukkan bahwa masyarakat dapat memberikan kontribusi terhadap tantangan pendidikan di Indonesia.

Berdasarkan hal itulah Stenli Gilbert berhasil meraih Apresiasi Satu Indonesia Award pada tahun 2017, yang diberikan oleh PT Astra International Tbk.

Harapannya, masyarakat Indonesia dapat menjadikan Stenli sebagai inspirasi dan dapat menerapkannya dalam menjawab permasalahan yang ada di Indonesia. #kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.