Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) mengadakan kegiatan skrining kesehatan dan edukasi pemanfaatan tanaman laut untuk mencegah penyakit degeneratif di Kelurahan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Kegiatan yang berlangsung pada 20 Oktober 2025 ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan tenaga medis dari FFUI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir terhadap pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular seperti diabetes dan hipertensi.
Berdasarkan data Riskesdas Provinsi DKI Jakarta tahun 2021, prevalensi diabetes melitus di Kepulauan Seribu mencapai 3,43% dan hipertensi sebesar 10,17%.
Kedua penyakit tersebut termasuk Penyakit Tidak Menular (PTM) atau penyakit degeneratif yang berkaitan dengan proses penuaan.
Melihat tingginya prevalensi penyakit tersebut, Tim Pengabdi dari Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Farmasi (FF) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) di Pulau Harapan, kepulauan Seribu.
Salah satu ketua tim pengmas FFUI, apt. Tri Wahyuni, M.Biomed., Ph.D., menyampaikan bahwa program pengmas ini bertujuan untuk skrining penyakit degeneratif pada masyarakat pulau harapan, sehingga masyarakat akan dapat lebih tanggap terhadap penyakit degeneratif.

Skrining kesehatan berupa pengukuran tekanan darah, kadar gula sewaktu, kadar asam urat, kadar kolesterol, dan Hb yang dipimpin oleh apt. Tri Wahyuni, M.Biomed., Ph.D. | Dokumentasi Pribadi
Selain itu, Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, M.Biomed juga menyampaikan bahwa kegiatan pengmas ini merupakan kegiatan tahunan yang berkelanjutan terutama di area Kepulauan Seribu yang melakukan skrining, pengenalan penyakit dan edukasi pemanfaatan tanaman laut untuk penyakit degeneratif.
Dalam kegiatan tersebut, Tim Pengabdi UI melakukan pengecekan kesehatan masyarakat yang meliputi tensi darah, kadar gula darah, kadar asam urat, kadar kolesterol, dan kadar hemoglobin (Hb).
Selanjutnya, mereka memberikan edukasi dan pemanfaatan tanaman laut untuk penyakit degeneratif melalui metode interaktif.
Setelah mendapatkan hasil pengecheckan kesehatan, masyarakat juga menerima paket berisi makanan tambahan dan alat tulis. Noer, yang merupakan salah satu warga yang mengikuti kegiatan merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini.
Ia mengatakan, “Kami sangat bersyukur dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis dan edukasi tentang penyakit degeneratif yang diberikan oleh Tim UI. Masyarakat jadi lebih tanggap dan peduli terhadap kesehatan mereka.”
Sementara itu, Kepala Desa Pulau Harapan, Muhammad Yusuf, S.IP, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat menjadi jembatan dalam menurunkan prevalensi penyakit degeneratif.
“Kami berupaya untuk menurunkan prevalensi penyakit degeneratif terutama penyakit diabetes melitus dan hipertensi di wilayah ini. Kolaborasi Fakultas Farmasi UI dan pemerintah setempat diharapkan dapat memberi kesadaran bagi masyarakat bahwa penyakit degeneratif dapat dicegah dengan menjaga kesehatan dan asupan makanan. Kami berharap program serupa dapat terus kita jalankan bersama,” ungkap Kades Pulau Harapan.
Program pengmas ini dipimpin oleh Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FFUI, Prof. Dr. apt. Anton Bahtiar, M.Biomed dan apt. Tri Wahyuni, M.Biomed., Ph.D. dan melibatkan para mahasiswa baik S1, Profesi Apoteker, dan S2.
Tim tenaga pendidik dari FFUI adalah Ratri Syafira Putri, S. Psi. Adapun mahasiswa FFUI terdiri dari Johansen Partogi, apt. Noval Kurnia Wati, S.Farm, apt. Asfaraeni Rahmah, S.Farm, Mayang Fitrialda, S.Si.T, apt. Gizha Adhira Salsabila, S.Farm, apt. Heryana Ramadhaniati, S.Farm, apt. Nabila Azis Adelina, S.Farm dan Shafa Pratiwi, S.Si.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Puskesmas Pulau Harapan yang diwakili oleh dr. Abdi Nusa Persada.
Aktivitas tersebut menunjukkan komitmen Universitas Indonesia, khususnya Fakultas Farmasi, dalam memperkuat peran akademisi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir. Melalui kolaborasi lintas sektor dan penerapan ilmu pengetahuan, program ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kesehatan yang berkelanjutan serta mendorong kemandirian masyarakat dalam memanfaatkan potensi alam lokal secara bijak.
Inisiatif seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara kampus dan masyarakat mampu melahirkan perubahan positif bagi Indonesia yang lebih sehat dan berdaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News