kombira komputer bicara inovasi syifa urrachmah bantu akses digital bagi penyandang disabilitas netra - News | Good News From Indonesia 2025

KOMBIRA (Komputer Bicara): Inovasi Syifa Urrachmah, Bantu Akses Digital bagi Penyandang Disabilitas Netra

KOMBIRA (Komputer Bicara): Inovasi Syifa Urrachmah, Bantu Akses Digital bagi Penyandang Disabilitas Netra
images info

KOMBIRA (Komputer Bicara): Inovasi Syifa Urrachmah, Bantu Akses Digital bagi Penyandang Disabilitas Netra


Mata mungkin tidak melihat, tapi telinga masih mampu mendengar meski di tengah keterbatasan yang melanda, dan hal ini bukan menjadi hambatan untuk terus berkarya.

Dunia bukan terasa sunyi karena keterbatasan, tetapi pintu informasi seolah-olah terkunci rapat bagi penyandang tuna netra yang ingin merasakan kemajuan teknologi. Alat ketik itu jauh dari genggaman, sulit mengetahui urutan abjad, dan layar monitor cukup sulit dilihat.

Padahal di era digital saat ini akses adalah segalanya dan adanya inovasi untuk akses bagi penyandang disabilitas dapat membantu mereka ikut beraktivitas tanpa terkendala apapun.

Syifa Urrachmah, seorang inovator yang lulus dari jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala tahun 2018, lahir dengan keistimewaan, yaitu tidak bisa melihat dunia alias tuna netra. Baginya hal ini bukan menjadi hambatan, melainkan ada tekad untuk menunjukkan peran besar yang mengubah sekitarnya.

Syifa Urrachmah kemudian menciptakan KOMBIRA (Komputer Bicara) dan menjadi jawaban dari sebuah teknologi yang mengubah teks menjadi suara. Adanya KOMBIRA ini membuat setiap kata di layar dapat dikuasai dari suara mesin yang menjadi petunjuknya.

Dari Mimpi Jadi Motivasi Untuk Maju

Awalnya, saat menempuh pendidikan dasar di SLB, mengakses pendidikan terasa sangat sulit. Guru-guru di sana mengajarkannya dengan membuat media pendidikan tuna netra sendiri untuk diajarkan kepada siswa, termasuk Syifa.

Dari pengalaman itu, Syifa memutuskan melanjutkan studi ke universitas umum dan mulai mempraktikkan mimpinya dengan ilmu yang dimilikinya hingga menjadi pengajar di Lembaga Pengembangan Sumber Daya Tunanetra Aceh (Lempesta) pada tahun 2014-2015.

Saat ini, Kombira telah mengajak Syifa Urrachmah terus melaju mengabdikan dirinya sebagai guru di SLB Negeri Banda Aceh hingga menjadi instruktur pelatihan TIK bagi disabilitas remaja dan dewasa.

Pelatihan KOMBIRA | Foto: Youtube/Syifa Urrachmah
info gambar

Pelatihan KOMBIRA | Foto: Youtube/Syifa Urrachmah


Syifa Urrachmah bukan hanya menjadi seorang guru, tetapi juga pelopor pendidikan inklusif di Aceh. Teknologi KOMBIRA inovasinya membuktikan bahwa anak-anak tuna netra juga memiliki potensi yang sama untuk belajar, berkembang, menguasai teknologi, dan meraih masa depan yang gemilang.

Komputer berbicara (KOMBIRA), dilengkapi dengan program screen reader yang mampu menerjemahkan informasi dan semua aktivitas pada layar monitor menjadi data audio, kemudian dikirim ke sound card di CPU.

Inovasi ini membantu pengguna, terutama siswa SLB, dalam mengakses informasi dan materi pembelajaran digital secara lebih luas, tak terbatas hanya melalui huruf Braille saja. Teknologi screen reader yang dikembangkan Syifa Urrachmah ini mampu berbicara cepat, membaca setiap ikon, huruf, dan tombol saat disentuh.

Meskipun awalnya agak sulit untuk menghafal kombinasi tombol dan belajar mengetik dengan sepuluh jari, ada hambatan lain dalam KOMBIRA, yaitu bahasa pemrograman screen reader yang masih menggunakan bahasa Inggris, serta ruang khusus untuk mengarahkan pengguna dan kebutuhan pelatihan lanjutan agar pengguna bisa mengoperasikan KOMBIRA secara optimal.

Baca juga: Teknologi Asistif Delara, Ubah Aksara Jadi Informasi Audible Bagi Tuna Netra

Tekadnya Merepresentasikan Kemandirian

Hambatan itu jelas dirasakan Syifa saat dirinya juga pertama kali terlibat dalam percobaan hingga Syifa perlu berpikir keras agar inovasi KOMBIRA benar-benar bisa membantu penyandang tunanetra dalam menggunakannya.

Awalnya, Syifa mencoba menulis esai panjang di Microsoft Word, memeriksa email, menjelajahi internet, membaca berita terbaru, dan berjejaring dengan orang luar, semuanya dilakukan dengan teks yang didengarkan, dan sangat efektif membantunya.

Dari KOMBIRA, tugas Syifa adalah memastikan suara KOMBIRA bisa didengar oleh semua yang membutuhkan. Untuk itu dalam membantu penggunaannya, Syifa menyusun rangkaian kegiatan yang dilakukan mulai dari pengenalan hardware dan software, latihan mengetik sepuluh jari, membuat tulisan di Microsoft Word, serta akses internet untuk mencari informasi pelajaran.

Pengenalan hardware program KOMBIRA | Foto: Youtube/Syifa Urrachmah
info gambar

Pengenalan hardware program KOMBIRA | Foto: Youtube/Syifa Urrachmah


Dari kegiatan inilah yang menjadi pelajaran untuk memulai membuka jendela baru menuju dunia luar yang lebih indah, bukan jadi hambatan karena solusinya pasti dan ada.

KOMBIRA mengubah kehidupannya, hingga Syifa mengajak semangat untuk penyandang tuna netra mencoba inovasinya. Dari KOMBIRA, suara memberinya kemandirian, kepercayaan diri, dan yang paling penting kesempatan yang setara.

Atas inovasinya ini, Syifa Urrachmah mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Award pada tahun 2022 dari PT Astra International, Tbk. Apresiasi ini menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah akhir dari segalanya, tetapi bisa jadi awal dari inovasi berharga yang membantu kehidupan secara berkelanjutan.

Kisah KOMBIRA dan Syifa Urrachmah menjadi bukti bahwa semangat dan tekad kerja keras di tengah keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk meraih mimpi dan berkontribusi bagi sesama. Kini, KOMBIRA bukan hanya teknologi, tetapi menjadi alat untuk meraih kesetaraan dan kemandirian.

#kabarbaiksatuindonesia

Baca juga: Alopecia Friends for Indonesia (AFFI): Rayakan Percaya Diri Di Tengah Beda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.