cerita rakyat dari sumatera selatan legenda bujang remalun dan putri kedun - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan, Legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun

Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan, Legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun
images info

Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan, Legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun


Ada sebuah cerita rakyat dari Sumatera Selatan yang berkisah tentang legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun. Legenda ini berkisah tentang sepasang kekasih yang sempat terpisah akibat ajal menjemput.

Berikut kisah dari legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun, salah satu cerita rakyat dari Sumatera Selatan.

Legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun, Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan

Dilihat dari buku Subadiyono, dkk., yang berjudul Sembesat Sembesit: Kumpulan Cerita Rakyat Sumatera Selatan, alkisah pada zaman dahulu hiduplah seorang putra raja yang bernama Bujang Remalun. Dirinya sudah memiliki seorang tunangan yang bernama Putri Kedun.

Pada suatu hari, Bujang Remalun tengah ikut bergotong-royong bersama masyarakat yang ada di sana. Namun malang, Bujang Remalun terjatuh dan meninggal dunia.

Kabar kematian Bujang Remalun tidak diketahui oleh Putri Kedun. Bahkan sang raja berusaha untuk menutupi kabar kematian putranya tersebut.

Sang raja memerintahkan semua masyarakat untuk merahasiakan kematian Bujang Remalun. Jika ada yang membocorkan kabar itu, maka dia akan diberi hukuman yang sangat berat.

Bujang Remalun dikuburkan di atas Bukit Seenti Enti. Di atas kuburannya, diletakkan alat musik yang sering dimainkan Bujang Remalun.

Pada suatu malam, Bujang Remalun bangit dari kuburnya. Dia datang ke rumah Putri Kedun dan mengajak tunangannya itu pergi ke sebuah tempat.

Putri Kedun yang tidak tahu kabar kematian Bujang Remalun tentu ikut saja. Dirinya dibawa ke sebuah kebun oleh Bujang Remalun.

Sesampainya di sana, Putri Kedun diminta untuk menunggu. Bujang Remalun kemudian pergi menjauh dan menghilang.

Putri Kedun tetap menunggu di sana. Hingga pagi tiba, Putri Kedun ditemui oleh pemilik kebun itu.

Pemilik kebun merasa heran mengapa Putri Kedun berada di sana. Putri Kedun kemudian menjelaskan bahwa dia dibawa oleh Bujang Remalun ke sana.

Hal ini tentu mengejutkan pemilik kebun. Sebab dia tahu bahwa Bujang Remalun sudah tiada.

Dirinya kemudian membawa Putri Kedun ke hadapan sang raja. Sesampainya di sana, Putri Kedun bertanya di mana keberadaan Bujang Remalun.

Sang raja berdalih bahwa Bujang Remalun sedang pergi ke daerah lain. Namun setelah menunggu sekian lama, Bujang Remalun tidak kembali juga.

Akhirnya Putri Kedun memutuskan untuk mencari informasi sendiri. Setelah bertanya ke masyarakat, akhirnya Putri Kedun tahu bahwa Bujang Remalun sudah tiada.

Putri Kedun kemudian pergi ke atas Bukit Seenti Enti untuk melihat makam kekasihnya. Di sana Putri Kedun menangis dan bersedih karena sudah kehilangan sang pujaan hati.

Tiba-tiba muncul sebuah tanaman yang merambat dari makam Bujang Remalun. Tumbuhan itu membawa Putri Kedun ke dalam tanah dan menghilang bak ditelan bumi.

Ketika terbangun, Putri Kedun terbangun di depan sebuah rumah nenek tua. Di sana dia melihat Bujang Remalun tengah dikutuk oleh nenek tua tersebut.

Putri Kedun kemudian menyusun rencana agar bisa menyelamatkan Bujang Remalun. Ketika sang nenek sedang tidak di rumah itu, Putri Kedun kemudian membawa Bujang Remalun kabur dari sana.

Ajaibnya, Putri Kedun kembali terbangun di atas Bukit Seenti Enti. Di hadapannya sudah ada Bujang Remalun yang sehat seperti sedia kala.

Akhirnya pasangan kekasih ini kembali melepas rindu antara satu sama lain. Sejak saat itu, Bujang Remalun dan Putri Kedun menikah dan hidup bahagia selamanya.

Begitulah kisah legenda Bujang Remalun dan Putri Kedun, salah satu cerita rakyat dari Sumatera Selatan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Irfan Jumadil Aslam lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Irfan Jumadil Aslam.

IJ
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.