Setelah keberhasilan kegiatan perdana bertema “Ekspresi Jiwa dalam Kata dan Warna”, rangkaian Sahabat Jiwa BEM FEMA IPB x Humanies Project kembali berlanjut pada Day 2 dengan tema “Hidup Sehat untuk Jiwa Bahagia.”
Kegiatan ini dilaksanakan di Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, bekerja sama dengan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Nanggung.

Dokumentasi pribadi kegiatan
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kesehatan mental dan fisik tidak dapat dipisahkan. Dari hasil observasi lapangan, banyak pasien ODGJ di yayasan tersebut mengalami masalah kulit akibat sanitasi lembab dan kebersihan yang buruk, serta kekurangan gizi yang belum tertangani optimal. Melihat hal itu, BEM FEMA IPB bersama Humanies Project menginisiasi kegiatan edukatif, konsultatif, dan pengobatan langsung agar para sahabat istimewa dapat memperoleh kesehatan yang lebih layak.
“Kita melihat kesehatan bukan hanya soal jiwa, tetapi juga raga. Banyak teman istimewa kita di yayasan yang mengalami gatal, infeksi kulit, dan kelelahan karena kebersihan lingkungan yang terbatas,” ujar , Ketua Departemen Sosial dan Pengembangan Masyarakat BEM FEMA IPB. “Lewat Sahabat Jiwa, kami ingin hadir bukan hanya sebagai teman berbagi cerita, tetapi juga membawa manfaat nyata untuk kesehatan mereka.”

Dokumentasi pribadi kegiatan
Pagi hari dimulai dengan pembukaan dan senam bersama yang menggembirakan. Senyum dan tawa para sahabat istimewa menjadi awal penuh semangat sebelum sesi utama dimulai. Setelah itu, penyampaian edukasi dan interaksi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta kesehatan kulit dari tenaga kesehatan Puskesmas Nanggung, kemudaian dilanjut pemeriksaan fisik, pengecekan gula darah, serta penimbangan berat badan.

Dokumentasi pribadi kegiatan
Kehadiran tenaga medis Puskesmas disambut penuh haru oleh pihak yayasan.
“Biasanya memang perbulan ada bidan yang datang tapi ini sudah hampir tiga bulan tidak ada tenaga kesehatan yang datang ke sini,” ungkap Ibu Eva, pengurus Yayasan Bina Tauhid Darul Miftahudin. “Kami berterima kasih sekali kepada adik-adik IPB dan Humanies Project. Kalian bukan hanya membawa obat, tapi juga membawa perhatian dan semangat baru untuk mereka.”

Dokumentasi kegiatan pribadi
Tenaga kesehatan yang hadir juga menuturkan keprihatinan mereka terhadap kondisi fisik lingkungan tempat tinggal para sahabat istimewa.
“Kami menemukan banyak pasien dengan kondisi kulit yang cukup parah dan infeksi yang belum tertangani,” ujar Tenaga kesehatan dari Puskesmas Nanggung. “Lingkungannya sangat lembab, kebersihannya kurang baik, dan harusnya perlu dilakukan sterilisasi serta perbaikan fasilitas agar mereka bisa hidup lebih sehat tapi mengingat yayasan ini swadaya dan mereka bisa makan saja sudah alhamdulillah sekali.”
Hasil pemeriksaan pun menunjukkan kondisi kesehatan yang beragam.
“Banyak dari mereka hasil tes gula darahnya tinggi,” tambah salah satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Nanggung.
Lebih lanjut, Tenaga kesehatan Pusksmas nanggung menambahkan refleksi yang menggugah tentang prioritas layanan kesehatan masyarakat di daerah.
“Sekarang isu yang paling disoroti di lapangan adalah stunting dan gizi seimbang,” ujarnya. “Kadang, penyakit seperti yang dialami teman-teman istimewa ini jadi dinomorsembilankan karena keterbatasan sumber daya. Padahal, mereka juga punya hak yang sama untuk sehat.”
Selain pemeriksaan, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang disampaikan oleh tim Departemen Gizi Masyarakat IPB University. Materi disajikan dengan cara yang menyenangkan mulai dari mengenal komposisi gizi seimbang melalui “Isi Piringku”, hingga praktik “Cuci Tangan Pakai Sabun” sesuai enam langkah WHO.
“Kami ingin membuat kegiatan ini bukan sekadar penyuluhan, tapi juga pengalaman belajar yang menyenangkan untuk teman-teman semua,” tutur fasilitator dari BEM FEMA IPB.

Dokumentasi Pribadi Kegiatan
Para peserta tampak antusias. Mereka tertawa bahagia saat mengikuti gerakan cuci tangan bersama bahkan beberapa teman istimewa hingga hafal lagu dan gerakan cuci tangan yang telah diajarkan dan ikut journaling mengenai hal yang membuat bersyukur, perasaan, makanan favorit mereka yang sesuai dengan konsep Isi Piringku. Pendekatan edukatif ini menjadi cara sederhana untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya gizi dan kebersihan.
Kegiatan berlangsung dalam suasana penuh tawa, interaksi, dan rasa saling peduli. Para sahabat istimewa terlihat sangat bersemangat mengikuti setiap sesi. Salah satunya, Karina, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Saya senang banget diperiksa dan dikasih obat,” ujarnya sambil tersenyum malu. “Biasanya kalau sakit, gatal, atau luka, kami cuma obatin pakai air. Jadi pas ada dokter datang saya bisa tanya dan dapat pengobatan”.
Ungkapan tulus Karina menjadi pengingat bahwa kegiatan sederhana bisa memberikan makna besar bagi mereka yang jarang mendapat akses kesehatan.

Dokumentasi pribadi kegiatan
Menjelang siang, teman istimewa duduk rapi sambil menikmati makanan yang sudah tertakar isi piringku dengan riang dan bahagia. Suasana hangat dan kekeluargaan terasa kental seolah hari itu menjadi ruang pemulihan kecil bagi semua yang hadir.

Dokumentasi kegiatan pribadi
Melalui kegiatan Day 2 ini, Sahabat Jiwa menegaskan bahwa pengabdian sosial bukan hanya sebatas hadir, melainkan menyentuh aspek kehidupan yang paling nyata kesehatan, kebersihan, dan keseimbangan gizi. Kolaborasi lintas sektor antara mahasiswa, tenaga kesehatan, dan Pengurus Yayasan ini membuktikan bahwa kepedulian adalah bahasa universal yang mampu menyembuhkan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News