Perjalanan yang panjang kala itu diawali dengan niat dan tekad yang kuat. Dengan kondisi cuaca yang tidak bersahabat karena hujan semakin lebat, tidak mengubah sekecil apa pun bagi para relawan untuk tidak bersemangat. Bahkan dari lubuk hati mereka, ketulusan itu sudah menyatu dalam ikatan yang melekat.
Pada awal tahun 2025, Mudo Sosial Ekspedisi bekerja sama dengan Badan SAR Nasional, Rumah Zakat, dan Rabbaniyin Care, melakukan sebuah program pengabdian masyarakat dengan mengunjungi Desa Sungai Lisai, yang berada di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Dengan menghadirkan relawan yang berasal dari berbagai daerah, seperti: Jambi, Bangko, Palembang, Kota Bengkulu dan sekitarnya.
Butuh berjam-jam lamanya perjalanan itu ditempuh untuk sampai tujuan. Langkah demi langkah terasa semakin payah, hembusan napas mulai terengah-engah, dan beban bawaan yang tak terkira membuat punggung kian goyah. Namun, dengan sekejap saja sudah berubah, di saat para warga menyambut dengan senyuman yang merekah.
Gemercik air hujan menyambut di pagi hari, padahal cuaca cerah sangat dirindukan oleh banyak kalangan. Percakapan demi percakapan mewarnai keriangan hati. Suguhan pemandangan desa yang sudah tidak diragukan lagi, menjadikan para relawan menorehkan kenangan yang tidak pernah terlupakan.
"Perjalanan kaki selama 6 jam menuju desa tidak menyurutkan semangat, kita berharap dengan adanya program ini dapat menumbuhkan semangat perjuangan warga desa sungai lisai, dengan segala keterbatasan dan lokasi yang terpencil tidak boleh membuat kita tertinggal dan adik adik didesa sungai lisai dapat terus melanjutkan dunia pendidikan ke jenjang lebih tinggi hingga dunia perkuliahan," terang Singgih Triwibowo selaku ketua yayasan Mudo Sosial Ekspedisi yang dikutip dari laman siberbengkulu.co.
Awal sebelum menjadi desa, Sungai Lisai merupakan salah satu dusun yang bernama Seblat Ilir. Dusun yang masih tergabung di Desa Madras Provinsi Jambi. Tertutup oleh dinding hijau yang jarang terjamah dan jauh dari hiruk pikuknya metropolitan, membuat Desa Sungai Lisai menjadi ikon menarik bagi Kecamatan Lebong. Dengan menyusuri denai sempit yang dipenuhi lumpur, bebatuan, dan tanjakan menjadi pengalaman yang berkesan sekaligus menantang bagi mereka. Suasana sejuk nan asri masih sangat terjaga, sehingga kebisingan kendaraan bermotor dan polusi udara tidak pernah mendekat darinya.
Jauhnya jarak untuk bisa sampai ke kota, berbagai bidang mengalami kendala. Seperti, akses berkomunikasi yang masih ala kadarnya, layanan kesehatan dan pendidikan dinilai masih belum maksimal, bahkan pemenuhan untuk kebutuhan keseharian lainnya juga menjadi hal tersulit bagi warga Desa Sungai Lisai. Meskipun begitu, warga Desa Lisai tidak berusaha menyulitkan kehidupannya. Mereka senantiasa memanfaatkan alam sekitar yang ada di lingkungan di sekitarnya.
Selama seminggu para relawan Mudo Sosial Ekspedisi mengabdi di Desa Sungai Lisai, terdapat berbagai kegiatan dari divisi-divisi yang sudah ditentukan.
Pertama, Kesehatan. Kegiatan dari divisi ini berupa pemberian layanan kesehatan dan obat secara gratis; memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga pola hidup yang bersih sekaligus pemberian alat kebersihan; dan pembagian menu sarapan bergizi berupa susu dan roti.
Kedua, Pendidikan. Beberapa kegiatan dari divisi ini di antaranya, belajar membaca, menulis, dan menghitung; pemberian alat-alat sekolah; pembagian Al-quran serta speaker untuk menunjang kegiatan belajar mengaji di TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an).
Ketiga, Ekonomi. Dalam divisi ini terdapat kegiatan penyaluran sembako dan pakaian gratis dan pelatihan pemanfaatan sumber daya alam khususnya dalam pengolahan biji kopi.
Keempat, Lingkungan. Kegiatan dari divisi terakhir ini berupa pembuatan plang jalan dan struktur pengurus desa; pengajaran tentang pentingnya penanaman TOGA (Tanaman Obat Keluarga); serta pembangunan insektarium, tempat penyimpanan serangga yang telah diawetkan, biasanya digunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, atau bahkan pameran.
Terhitung sejak 2018, tepat tahun berdirinya Yayasan Mudo Sosial Ekspedisi, program pengabdian yang diadakan pada tahun 2025 ini merupakan program yang ke delapan dalam pelaksanaan. Dibalik program mulia ini terdapat sosok yang sangat inspiratif, yakni Singgih Tri Wibowo, selaku ketua dari Yayasan Mudo Sosial Ekspedisi dan salah satu Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards pada tahun 2020 tingkat Provinsi Bengkulu, bidang pendidikan. Besar harapan dari pengabdian ini, nantinya mampu menumbuhkan semangat perjuangan masyarakt desa khususnya yang termasuk golongan 3T (Tertinggal, Terpencil, dan Tertular).
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News