antara globalisasi dan kearifan lokal menjaga eksistensi bahasa sunda di tengah arus zaman - News | Good News From Indonesia 2025

Antara Globalisasi dan Kearifan Lokal, Jaga Eksistensi Bahasa Sunda di Tengah Arus Zaman

Antara Globalisasi dan Kearifan Lokal, Jaga Eksistensi Bahasa Sunda di Tengah Arus Zaman
images info

Antara Globalisasi dan Kearifan Lokal, Jaga Eksistensi Bahasa Sunda di Tengah Arus Zaman


Bahasa merupakan unsur budaya yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, karena bahasa berperan sebagai alat untuk manusia berkomunikasi satu sama lain. Tak hanya berperan sebagai alat komunikasi, bahasa juga mencerminkan nilai dan identitas sebuah kelompok masyarakat.

Seperti halnya bahasa Sunda yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat di Tatar Pasundan. Bahasa ini mencerminkan kepribadian, cara berkomunikasi, serta cara pandang mereka dalam melihat dunia.

Terlahir sebagai bagian dari masyarakat Sunda, menurut saya bahasa Sunda adalah bahasa yang unik karena memiliki aturan penggunaan yang berbeda kepada orang dengan berbagai usia.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam bahasa Sunda, cara berkomunikasi dengan orangtua, anak-anak, dan teman sebaya memiliki perbedaan yang mencerminkan nilai kesopanan dalam bertutur kata.

baca juga

Lalu, bagaimana eksistensi bahasa Sunda saat ini? Simak penjelasan yuk, Kawan GNFI.

Tantangan Arus Globalisasi

Saat ini, kita telah menikmati banyak sekali hal positif yang dibawa oleh arus globalisasi. Selain mempermudah kehidupan sehari-hari, globalisasi juga telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat, termasuk dalam penggunaan bahasa.

Bahasa yang digunakan oleh anak zaman sekarang yang dipengaruhi oleh globalisasi ini menyebabkan bahasa Sunda sendiri semakin jarang terdengar dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Misalnya ketika para ibu muda yang berkomunikasi dengan anak mereka yang masih balita. Di daerah saya, para ibu muda ini lebih sering berbicara dengan anak mereka memakai bahasa Indonesia dibandingkan bahasa Sunda, yang sebenarnya merupakan bahasa ibu mereka.

Secara tidak langsung kebiasaan ini membuat anak-anak lebih kenal dengan bahasa Indonesia sejak dini, sementara bahasa Sunda menjadi sangat asing ditelinga mereka. Padahal, rumah seharusnya menjadi tempat paling utama dalam proses pewarisan dan nilai budaya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa globalisasi telah mengubah banyak sekali aspek kehidupan manusia, termasuk dalam berbahasa. Tetapi hal ini tidak boleh dijadikan halangan untuk terus melestarikan bahasa dan budaya nusantara.

Bahasa Sunda sebagai Warisan Budaya

Bahasa Sunda merupakan warisan budaya yang akan selalu melekat dalam kehidupan masyarakat Pasundan. Melalui bahasa Sunda, nilai-nilai kesopanan dan rasa hormat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Setiap ungkapan, peribahasa, dan sapaan dalam bahasa Sunda memiliki makna yang mencerminkan kehidupan masyarakatnya dalam memandang kehidupan dan menjaga keharmonisan antar sesama manusia.

Saya sering mendengar beberapa peribahasa Sunda yang masih digunakan di lingkungan saya, salah satunya adalah "hadegoreng kubasa".

Peribahasa ini bermakna bahwa baik buruknya seseorang bisa dilihat dari bagaimana ia bertutur kata. Masyarakat Sunda menilai seseorang tidak hanya dari tindakannya tetapi juga dari bagaimana ia berbicara, apakah jujur, sopan, atau bahkan justru menyakitkan.

Peribahasa "hade goreng ku basa" mengingatkan kita bahwa tutur kata merupakan salah satu aspek yang dapat mencerminkan sifat seseorang. Karena itulah, bertutur kata yang baik sangat penting agar kita dapat saling menghargai sesama.

Keterlibatan Generasi Muda dalam Lestarikan Bahasa Sunda

Meskipun globalisasi dapat mengubah banyak aspek dalam kehidupan manusia, bukan berarti tidak ada cara untuk tetap menjaga eksistensi bahasa Sunda.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan platform digital yang merupakan hasil dari perkembangan globalisasi itu sendiri. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda sangat diperlukan.

Melalui berbagai platform digital yang ada, para generasi muda dapat menuangkan kreativitasnya untuk memproduksi konten-konten terkait bahasa Sunda seperti konten edukatif, musik, maupun storytelling.

Memproduksi konten seperti ini dapat menjadi upaya yang menyenangkan untuk mempertahankan eksistensi bahasa Sunda di era yang semakin modern. Dengan kreativitas generasi muda, bahasa Sunda bisa tetap hidup dan bersaing di tengah kuatnya arus globalisasi.

baca juga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.