industri agro jadi penggerak ekonomi sumbang hampir 10 juta lapangan pekerjaan - News | Good News From Indonesia 2025

Industri Agro Jadi Penggerak Ekonomi, Sumbang Hampir 10 Juta Lapangan Pekerjaan

Industri Agro Jadi Penggerak Ekonomi, Sumbang Hampir 10 Juta Lapangan Pekerjaan
images info

Industri Agro Jadi Penggerak Ekonomi, Sumbang Hampir 10 Juta Lapangan Pekerjaan


Industri agro telah menjadi salah satu sektor paling strategis dan kokoh dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sektor ini berperan sebagai motor utama dalam penciptaan nilai tambah bahan baku dalam negeri, pembukaan lapangan kerja, sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.

“Pada semester I tahun 2025, sektor industri agro mencatatkan kontribusi sebesar 52,07 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas, kemudian memberikan andil hingga 8,96 persen terhadap PDB nasional, dan tumbuh positif mencapai 4,99 persen,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari keterangan tertulis.

Dari sisi perdagangan luar negeri, industri agro juga menunjukkan kinerja gemilang dengan nilai ekspor menembus USD37,38 miliar dan mencetak surplus neraca dagang sebesar USD26,96 miliar.

Realisasi investasi sektor ini mencapai Rp85,05 triliun, dan menyerap sekitar 9,8 juta orang tenaga kerja, menjadikannya pilar pemerataan ekonomi.

 

Strategi Hilirisasi dan Posisi Kekuatan Global

Pencapaian positif ini sejalan dengan upaya percepatan industrialisasi melalui peningkatan nilai tambah, sesuai arahan Presiden. Kementerian Perindustrian tengah mengimplementasikan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN), yang berfokus pada penguatan sistem industri dari hulu ke hilir.

Dalam konteks sektor agro, pendekatan industrialisasi diarahkan untuk memperkuat hilirisasi berbasis sumber daya alam. Bahan baku seperti biji kakao, sagu, rumput laut, dan kopra didorong untuk diolah menjadi produk turunan bernilai tinggi di dalam negeri.

Langkah strategis ini diharapkan mampu menghasilkan nilai tambah hingga 180 kali lipat dibandingkan produk bahan mentahnya.

Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan besar dunia dalam industri ini. Indonesia adalah:

  • Produsen minyak sawit terbesar di dunia, dengan produksi lebih dari 51 juta ton CPO dan CPKO per tahun.
  • Produsen berbasis karet terbesar kedua di dunia, mencapai 3,32 juta ton per tahun.
  • Produsen rumput laut ketiga dunia, menjadikannya komoditas unggulan ekspor.

Selain itu, industri pulp dan kertas, kopi, kakao olahan, hasil laut, hingga minyak atsiri, terus memberikan kontribusi besar.

"Industri agro Indonesia tidak hanya berperan sebagai tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga sebagai lokomotif utama peningkatan daya saing ekspor berbasis sumber daya alam terbarukan," ujar Putu.

 

Mendorong Ekosistem Inklusif dan Industri Hijau

Kemenperin terus mendorong terbentuknya ekosistem industri agro yang inklusif dengan memperkuat kemitraan antara pelaku industri, koperasi, dan petani untuk menjamin keberlanjutan pasokan bahan baku.

Penerapan prinsip industri hijau dan berkelanjutan menjadi bagian penting dari strategi ini, termasuk melalui efisiensi energi dan penggunaan sertifikasi keberlanjutan internasional.

Pemanfaatan teknologi mutakhir dan integrasi sistem industri 4.0 menjadi kunci lain untuk mencapai target ambisius di sektor ini. Dengan langkah-langkah komprehensif ini, industri agro diyakini akan semakin memperkuat ketahanan ekonomi nasional dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.