Nagari Lunang merupakan salah satu daerah yang berada di Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ada sebuah cerita rakyat dari Sumatera Barat yang mengisahkan tentang asal usul terciptanya Nagari Lunang ini dulunya.
Bagaimana kisah dari legenda asal usul Nagari Lunang di Pesisir Selatan tersebut?
Legenda Asal Usul Nagari Lunang di Pesisir Selatan, Cerita Rakyat dari Sumatera Barat
Dinukil dari buku Ceritera Rakyat Daerah Sumatera Barat, pada zaman dahulu ada sebuah daerah yang bernama Baruh. Pada suatu masa, daerah ini dilanda wabah penyakit cacar yang dahsyat.
Banyak masyarakat yang menemui ajalnya akibat penyakit ini. Setiap orang yang terjangkit penyakit ini sukar untuk disembuhkan.
Hari demi hari selalu ada tanah kuburan baru yang digali di daerah tersebut. Hal ini membuat masyarakat di Baruh makin sepi akibat musibah ini.
Kini tinggal satu keluarga yang masih bertahan di Baruih, yakni keluarga Datuk Lareh. Di sana Datuk Lareh tinggal berempat bersama keluarganya, yakni sang istri, anaknya Rubiah, dan menantunya si Labai.
Pada suatu malam, Datuk Lareh mengumpulkan semua keluarganya. Dia membahas tentang situasi yang tengah mereka hadapi pada saat itu.
Datuk Lareh mengajak semua keluarganya untuk segera pergi dari sana. Dengan demikian, mereka bisa selamat dari wabah penyakit tersebut.
Akhirnya diputuskan bahwa Datuk Lareh dan semua keluarganya akan pergi meninggalkan Baruh esok hari. Namun malang, pada pagi hari Datuk Lareh dan sang istri ternyata terlebih dahulu terjangkit penyakit tersebut.
Tidak lama kemudian, Datuk Lareh dan istrinya tidak bisa bertahan dari penyakit cacar dan menemui ajalnya. Akhirnya hanya tersisa Rubiah dan si Labai dari keluarga kecil tersebut.
Setelah memakamkan ayah dan ibu mertuanya, si Labai merenung memikirkan nasib mereka. Setelah berpikir cukup lama, si Labai memutuskan untuk tetap meneruskan rencana yang sudah diatur oleh Datuk Lareh sebelumnya.
Si Labai kemudian mengajak Rubiah untuk meninggalkan daerah tersebut. Berangkatlah pasangan suami istri tersebut meninggalkan daerah yang sudah mereka huni sejak lama.
Berhari-hari berlalu, sampailah si Labai dan Rubiah di sebuah hutan lebat. Di sana mereka beristirahat dan tertidur akibat saking penatnya.
Si Labai mendapatkan sebuah mimpi dalam tidurnya. Dalam mimpi itu, dia bertemu dengan seekor beruk besar yang bisa bicara.
Beruk tersebut mengarahkan si Labai ke sebuah daerah yang ada di pinggiran sungai yang tidak jauh dari sana. Ketika terbangun, si Labai langsung mengajak Rubiah untuk pergi ke daerah tersebut.
Benar saja, si Labai berhasil menemukan daerah yang sama persis di sana. Dia kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah pondok dan menetap di sana.
Daerah yang ditinggali si Labai dan Rubiah sangat subur dan memiliki kekayaan alam yang melimpah. Si Labai bekerja mengolah lahan yang ada di sekitar pondoknya tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Rubiah mulai mengandung anak pertama mereka. Alangkah senangnya si Labai dan Rubiah menanti kehadiran anaknya tersebut.
Namun masalah muncul ketika kehamilan memasuki usia sembilan bulan. Si Labai merasa khawatir karena tidak ada seorangpun yang bisa membantu kelahiran anak mereka.
Di tengah kebingungan mereka, tiba-tiba muncul seorang laki-laki yang melintasi pondok mereka. Laki-laki tersebut mengaku sebagai tabib yang melakukan perjalanan dari Palembang.
Melihat hal ini, Si Labai langsung meminta bantuan dari tabib tersebut. Akhirnya proses melahirkan Rubiah bisa berjalan dengan lancar.
Si Labai dan Rubiah dikaruniai seorang anak laki-laki. Si Labai kemudian memberi nama anaknya tersebut dengan nama Bujang Lunang.
Kelak daerah tersebut kemudian diberi nama Lunang yang diambil dari nama anak si Labai. Seiring berjalannya waktu, Nagari Lunang mulai ramai didiami dari para perantau, termasuk sang tabib yang memutuskan untuk menetap di sana.
Begitulah kisah dari legenda asal usul Nagari Lunang di Pesisir Selatan yang jadi salah satu cerita rakyat Sumatera Barat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News