inilah 8 istilah digital marketing - News | Good News From Indonesia 2025

Inilah 8 Istilah Digital Marketing

Inilah 8 Istilah Digital Marketing
images info

Inilah 8 Istilah Digital Marketing


Dalam dunia digital marketing, ada banyak istilah yang perlu dipahami terutama karena istilah-istilah ini sering muncul saat mengerjakan proyek, menyusun strategi, atau membaca laporan performa kampanye. Tanpa mengenal istilah tersebut, proses kerja bisa terasa membingungkan dan sulit diikuti.

Agar lebih mudah saat terjun dalam project digital marketing, berikut 8 istilah penting yang wajib kamu ketahui.

8 Istilah Digital Marketing

Call To Action (CTA)

Call To Action, atau CTA, adalah elemen yang mengarahkan audiens untuk melakukan tindakan tertentu setelah melihat konten atau iklan. Bentuknya bisa berupa kalimat pendek seperti “Daftar sekarang,” “Pelajari lebih lanjut,” atau “Klik di sini”.

Fungsinya sederhana tapi krusial yaitu CTA menjadi jembatan antara perhatian audiens dan aksi yang ingin kita capai. Tanpa CTA, konten yang bagus sekalipun bisa kehilangan peluang konversi, karena audiens tidak tahu langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Dalam digital marketing, CTA ibarat pemandu yang memastikan pesan tidak hanya dilihat, tetapi juga menghasilkan respons langsung.

Bounce Rate

Bounce Rate adalah persentase pengunjung yang membuka halaman website tetapi langsung meninggalkannya tanpa melakukan interaksi lebih lanjut. Misalnya tanpa klik tombol, membaca halaman lain, atau mengisi formulir.

Tingkat bounce yang tinggi biasanya menjadi tanda bahwa halaman tersebut belum cukup menarik, kontennya kurang relevan, atau pengalaman pengguna (user experience) tidak optimal. Namun, tidak selalu berarti buruk karena pada jenis halaman tertentu, seperti blog informasi atau landing page sederhana, memang bisa memiliki bounce rate yang lebih tinggi secara alami. Bounce Rate membantu mengukur sejauh mana konten atau halaman website mampu mempertahankan perhatian dan mendorong pengunjung untuk tetap menjelajah.

 Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi dan sistem yang digunakan bisnis untuk mengelola hubungan dengan pelanggan mulai dari mengumpulkan data, memahami kebutuhan mereka, hingga menjaga komunikasi agar tetap terjalin dengan baik. Dengan CRM, perusahaan dapat memantau riwayat interaksi pelanggan, menganalisis perilaku mereka, dan menciptakan pengalaman yang lebih personal. 

Tujuan CRM sederhana, yaitu membangun hubungan jangka panjang, meningkatkan loyalitas, dan mendorong penjualan yang berkelanjutan. Dalam praktiknya, CRM tidak hanya soal software, tetapi juga tentang bagaimana sebuah brand memahami pelanggan dan menciptakan layanan yang konsisten serta relevan di setiap titik kontak.

Organic Traffic

Organic Traffic adalah kunjungan ke website yang datang secara alami tanpa melalui iklan berbayar. Biasanya, traffic ini muncul dari pencarian di mesin pencari seperti Google, tautan dari media sosial, atau rekomendasi dari platform lain yang tidak menggunakan metode berbayar.

Jenis traffic ini sangat berharga karena menunjukkan bahwa audiens benar-benar tertarik dan menemukan konten kita secara mandiri. Untuk meningkatkan organic traffic, strategi seperti SEO (Search Engine Optimization), konten berkualitas, dan distribusi yang konsisten sangat dibutuhkan. Dengan organic traffic yang kuat, brand dapat membangun kehadiran digital yang lebih berkelanjutan dan tidak selalu bergantung pada biaya iklan untuk menarik pengunjung baru.

Engagement Rate 

Engagement Rate adalah metrik yang mengukur seberapa aktif audiens berinteraksi dengan konten yang kita bagikan, baik di media sosial maupun platform digital lainnya. Interaksi ini mencakup like, komentar, share, klik, hingga waktu yang dihabiskan audiens pada konten tersebut. Semakin tinggi engagement rate, semakin kuat kaitan antara konten dan audiens, yang menandakan bahwa pesan yang disampaikan berhasil menarik perhatian dan mendorong respons. 

Metrik ini juga menjadi indikator penting bagi brand untuk memahami apakah konten yang dibuat sudah relevan dan menarik bagi target pasar. Dengan memantau engagement rate, marketer dapat mengevaluasi strategi konten, menemukan pola yang disukai audiens, dan mengoptimalkan pendekatan agar hasil yang diperoleh semakin maksimal.

Impression

Impression adalah jumlah tampilan atau kemunculan sebuah konten di layar audiens, baik itu dalam bentuk iklan, postingan media sosial, maupun konten digital lainnya. Setiap kali konten muncul di feed seseorang, itu dihitung sebagai satu impression meskipun audiens tidak melakukan interaksi apa pun, seperti like atau klik.

Metrik ini membantu marketer memahami seberapa luas jangkauan atau eksposur konten dalam sebuah kampanye. Semakin tinggi impression, semakin besar peluang konten dilihat oleh lebih banyak orang. Namun, impression yang tinggi belum tentu berarti konten efektif. Jadi, tetap perlu dilihat bersama metrik lain seperti engagement, klik, atau conversion untuk menilai performanya secara menyeluruh.

Click-Through Rate (CTR)

Click-Through Rate (CTR) adalah metrik yang mengukur seberapa besar persentase audiens yang mengklik sebuah tautan, iklan, atau tombol setelah melihatnya. CTR dihitung dengan membandingkan jumlah klik dengan jumlah impression, sehingga memberikan gambaran seberapa efektif sebuah konten atau iklan dalam menarik perhatian dan mendorong tindakan.

Semakin tinggi CTR, semakin baik performa konten, karena berarti pesan yang disampaikan mampu memicu rasa ingin tahu atau ketertarikan audiens untuk mengetahui lebih lanjut. Sebaliknya, CTR rendah bisa menjadi indikator bahwa materi promosi perlu diperbaiki baik dari sisi visual, copywriting, maupun penempatan.

Ads

Ads, atau iklan digital, adalah konten promosi berbayar yang ditampilkan di berbagai platform online seperti media sosial, mesin pencari, website, hingga aplikasi. Tujuannya adalah menjangkau audiens yang lebih luas dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengklik website, mengenal produk, atau melakukan pembelian.

Berbeda dengan konten organik yang mengandalkan jangkauan alami, ads memungkinkan brand memilih target audiens yang lebih spesifik berdasarkan minat, lokasi, usia, atau perilaku online. Dengan strategi yang tepat, iklan dapat meningkatkan visibilitas brand, mempercepat pertumbuhan, dan memberikan hasil yang terukur dalam waktu singkat.

Namun, keberhasilan ads tidak hanya bergantung pada budget. Pemilihan konten, copywriting, visual, serta segmentasi audiens yang tepat menjadi kunci agar iklan benar-benar efektif dan tidak sekadar tampil tanpa menghasilkan konversi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

PA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.