cerita diki arista belajar autodidak servis ponsel dari buku borneo flasher - News | Good News From Indonesia 2025

Cerita Diki Arista Belajar Autodidak Servis Ponsel dari Buku Borneo Flasher

Cerita Diki Arista Belajar Autodidak Servis Ponsel dari Buku Borneo Flasher
images info

Cerita Diki Arista Belajar Autodidak Servis Ponsel dari Buku Borneo Flasher


Borneo Flasher adalah sekolah pelatihan dan kursus servis handphone (HP) dan smartphone yang didirikan Rizal Arsyad Dini. Mengawali eksistensinya di Kalimantan (Borneo), kini sekolah pelatihan ini kini menjadikan Jawa Tengah sebagai tempat berkumpulnya para calon teknisi profesional dari seluruh Indonesia.

Tangan-tangan andal teknisi Borneo Flasher bekerja apik mereparasi gawai-gawai pelanggan yang tak berfungsi. Kepiawaian mereka pun membuahkan hasil dengan semakin dipercayanya mereka di mata publik.

Salah satu teknisi yang berhasil “lulus” dari pembelajaran teknik menservis ponsel ialah Diki Arista. Ia mengaku dari buku panduan Borneo Flasher dan keinginan belajar autodidak membuatnya bisa memperbaiki ponsel secara mandiri.

Buku Panduan

Borneo Flasher berdiri setelah sering tukar-menukar ilmu pengetahuan reparasi gawai melalui situs forum diskusi Kaskus. Rizal pun memberanikan diri menulis buku panduan bagaimana cara menservis yang diambil berdasarkan pengalamannya.

Diki Arista salah satu yang mendapat pencerahan dari buku tersebut. Ia mengakui dari situlah teknik memperbaiki ponsel didapatinya dengan cara autodidak.

“Dari zaman Nokia dulu saya belajar autodidak. Saya membeli produknya Pak Rizal berupa buku. Saya belajar dari situ, saya baca buku. Mudah dipahami untuk pemula, enggak menyulitkan tinggal buka, baca,” kata Rizal Arsyad Dini kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Berkat hasil belajar dan pengalaman keuntungan pun didapat, karena diakuinya setiap membalikkan halaman buku pekerjaan reparasi menjadi mudah dan tuntas.

“Sekali balikin balik modal ya?” ucap Rizal menimpali.

Tamatan SMP

Hal menarik baru-baru ini mengenai Borneo Flasher adalah mereka tidak hanya mengusahakan namanya bergema dari ruang kerjanya semata. Di luar negeri prestasi telah mereka raih dengan menjuarai kompetisi antarteknisi level dunia.

Circuit Global Championship (CGC) adalah kompetisi memperebaiki gawai yang melibatkan teknisi dari seluruh dunia. Pada 17-18 September 2025, kompetisi ini diadakan di Guanzhou, Republik Rakyat Tiongkok dengan diikuti berbagai negara.

Perwakilan Indonesia sendiri adalah Borneo Flasher yang beranggotakan Rizal Arsyad Dini, Gume, Atnan Mubarok, Diki Arista, dan Gugum Gumilar. Kelimanya sukses keluar sebagai juara dunia setelah mencatatkan sebagai kontestan tercepat memperbaiki ponsel iPhone dengan watu 5 menit 36 detik 91 milidetik.

Pencapaian membanggakan tentu bagi Borneo Flasher mengingat mereka memiliki latar belakang beragam.

“Kami ini banyak yang dari orang-orang yang cuman dulu pengangguran lalu jualan pulsa, ngelihat orang servis kok enak, lalu dapat duit. Atau dia Gojek. Juara dunia kemarin itu tamatan SMP,” kata Rizal.

Rizal menambahkan, Borneo Flasher didirikan sebagai sekolah pelatihan teknisi ponsel sejak 2007. Di sekolah itu para calon teknisi diuji keterampilannya untuk menservis ponsel dalm waktu satu bulan saja.

Hasilnya pun terlihat kini. Para teknisi dengan tangan terampil yang sudah terasah meskipun bukan lulusan sarjana bisa sukses bekerja dan berprestasi saat berkompetisi.

“bisa ketemu menteri sekarang. Masyaallah. Bisa jadi teman-teman kita mungkin enggak ada yang sarjana tapi boleh penghasilannya insyaallah di atas sarjana,” ucap Rizal bangga.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.