Selain dikenal sebagai kota pelajar, Jogja juga populer sebagai kota wisata. Destinasinya lengkap, dari pantai-pantai di pesisir selatan hingga kawasan sejuk di lereng Merapi.
Salah satu destinasi yang sedang naik daun di kaki Merapi adalah Ekowisata Kalitalang. Secara administratif, tempat ini berada di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Dari sini, pemandangan Merapi terlihat begitu gagah dan dekat, seolah kamu bisa menjangkau puncaknya hanya dengan satu langkah lagi.
Awalnya, Kalitalang dikenal sebagai spot foto dengan latar Merapi yang megah. Namun belakangan, kawasan ini mulai ramai dikunjungi para pehobi camping dan tracking. Dua aktivitas ini bisa kamu padukan sekaligus di sini.

Puncak Merapi tertutup kabut terlihat dari jalur tracking Kalitalang | Dokumen pribadi
Bangun tenda di sore hari, lalu keesokan paginya lanjutkan petualangan dengan menyusuri jalur tracking. Rutenya menantang, tapi tetap bersahabat hingga ke puncak bukit pandang.
Bermalam di Bawah Langit Kalitalang
Bermalam di ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (mdpl) membuat jaket hangat jadi wajib dibawa. Namun, udara dingin terbayar lunas oleh pemandangan malam yang menakjubkan. Kelap-kelip lampu Kota Jogja terlihat indah di kejauhan. Saat cuaca cerah, langit Kalitalang berubah menjadi kanvas gelap bertabur bintang.
Kalau ingin kenyamanan lebih, pengelola juga menyediakan glamour camping (glamping). Memang biayanya sedikit lebih tinggi, tapi fasilitas dan pelayanannya sebanding dengan pengalaman yang kamu dapat.

Camping ground Kalitalang dengan suasana sejuk dan hijau | Dokumen pribadi
Namun bagi Kawan GNFI yang ingin suasana alam yang lebih autentik, bermalam di tenda adalah pilihan tepat. Baik glamping maupun tenda biasa, panorama yang kamu nikmati tetap sama. Sunrise memukau di pagi hari dan puncak Merapi yang tampak begitu dekat, hanya sekitar 4 kilometer dari area camping ground.
Menyusuri Jalur Trekking di Kaki Merapi
Setelah bermalam, pagi hari adalah waktu terbaik untuk memulai trekking di Kalitalang. Jalurnya tidak terlalu panjang dan cocok untuk pemula. Dari camping ground, kamu bisa menyusuri jalur tanah yang terbentuk dari material erupsi Merapi.
Kontur jalannya naik turun dengan sudut yang bervariasi, cukup untuk membuat jantung berdetak cepat tanpa harus benar-benar mendaki gunung. Tak perlu khawatir jika pengunjung ramai, karena rutenya bercabang tetapi tetap mudah diikuti.
Di beberapa titik, kamu akan menemukan pos pandang alami dengan panorama spektakuler. Saat cuaca cerah, puncak Merapi tampak gagah di hadapanmu. Tak jarang Kawan berpapasan dengan warga setempat yang sedang beraktivitas, menambah nuansa hidup di tengah suasana alam yang tenang.
Mendekati puncak jalur tracking, dua batu raksasa berjejer seperti gapura alam. Spot ini jadi favorit pengunjung untuk berfoto sebelum kembali turun.

Dua batu berbentuk seperti gerbang di jalur tracking Kalitalang | Dokumen pribadi
Tips Camping dan Trekking di Kalitalang
Datang lebih awal. Cuaca di lereng Merapi bisa cepat berubah. Disarankan tiba sebelum sore agar sempat mendirikan tenda dengan aman.
Gunakan alas kaki yang sesuai. Jalur trekking cukup licin saat lembap, jadi kenakan sepatu dengan grip kuat.
Bawa pakaian hangat. Suhu malam hari bisa turun drastis, terutama di musim kemarau.
Jaga kebersihan. Bawa kembali sampahmu, termasuk sisa makanan atau bungkus plastik. Jargon yang sering beredar di kalangan pecinta alam adalah: Jangan ambil apapun kecuali foto, jangan tinggalkan apapun selain jejak langkah.
Hormati warga lokal dan alam sekitar. Jangan membuat kebisingan berlebihan atau menyalakan api di luar area yang diizinkan.
Kalitalang menawarkan kombinasi yang jarang ditemukan: sensasi camping di bawah langit bintang, sekaligus petualangan tracking dengan latar Merapi yang megah.
Jadi kalau Kawan sedang mencari destinasi yang tak sekadar indah dipandang tapi juga menantang untuk dijelajahi, Kalitalang layak masuk daftar akhir pekanmu berikutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News