Air Terjun Way Kalam adalah objek wisata berbasis ekowisata yang populer di Penengahan, Lampung Selatan. Berada di kawasan lereng Gunung Rajabasa, air terjun ini menawarkan kekayaan alam yang memukau, dikelilingi oleh hutan dengan keanekaragaman jenis tumbuhan.
Keunggulan utama Way Kalam adalah suasananya yang masih alami dan asri. Air terjun ini terletak di tengah-tengah hutan, dengan gemericik air yang jatuh dari ketinggian menciptakan nuansa segar dan menenangkan.
Way Kalam merupakan pilihan tepat bagi Kawan GNFI yang ingin menghilangkan penat dan stres. Panorama alam yang hijau dan indah di lokasi ini seakan bisa menyegarkan mata dan menenangkan jiwa.
Sekilas Mengenai Air Terjun Way Kalam
Nama Air Terjun Way Kalam diambil dari nama desa tempat air terjun ini berada, yaitu Desa Way Kalam. Nama tersebut memiliki arti dalam beberapa versi bahasa daerah dan serapan.
Dalam Bahasa Lampung, Way berarti air, dan Kalam dalam Bahasa Arab berarti berbicara, sehingga bisa diartikan sebagai "air yang berbicara." Namun, ada juga versi yang menyebut Kalam dalam Bahasa Lampung berarti batu cadas, menjadikannya "air yang keluar dari batu cadas."
Destinasi wisata alam yang eksotis dan menawan ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sejak tahun 2013. Way Kalam menjadi istimewa karena Kawan GNFI dapat menikmati dua air terjun sekaligus: Air Terjun Indukan (sekitar 40 meter) dan Air Terjun Anakan (sekitar 8 meter), yang letaknya berdekatan.
Daya Tarik Utama Air Terjun Way Kalam
Way Kalam menawarkan pengalaman berwisata yang menantang sekaligus memuaskan bagi pecinta alam.
Selain air terjunnya, hal menarik dari petualangan di sini adalah perjalanan menuju air terjun itu sendiri. Kawan GNFI harus menuruni ratusan anak tangga untuk mencapai lokasi air terjun utama. Perjalanan ini, meskipun menantang adrenalin dan menguras tenaga, tidak akan terasa membosankan.
Sepanjang perjalanan menuruni jalan setapak yang tersusun rapi dari kayu tersebut, Kawan GNFI akan disuguhi pemandangan pepohonan, bebatuan tebing, dan suara tonggeret yang saling bersahutan, menambah suasana menyatu dengan alam. Bagian yang menarik adalah jalur tangga ini dijuluki "Tangga Jodoh" yang memikat banyak pengunjung.
Selain itu, kesempatan menikmati dua air terjun dalam satu kunjungan, yaitu ndukan yang tinggi dan Anakan yang lebih rendah, sehingga memberikan variasi pemandangan. Air terjun Indukan memiliki fasilitas yang lebih lengkap, seperti gazebo, toilet, mushola, dan ruang ganti pakaian.
Akses Menuju Air Terjun Way Kalam
Air Terjun Way Kalam terletak di lokasi yang strategis, memudahkan akses bagi para pengunjung. Dapat dijangkau dengan berbagai jenis transportasi, termasuk mobil pribadi, Way Kalam menjadi opsi wisata yang nyaman.
Jika Kawan GNFI berangkat dari pusat Kota Kalianda, jarak tempuh menuju Way Kalam adalah sekitar 20 kilometer. Dari Kantor Balai Desa Way Kalam, jaraknya hanya sekitar 3 kilometer.
Setelah tiba di loket menggunakan kendaraan, Kawan GNFI masih harus berjalan kaki kurang lebih 15 menit atau sekitar 200 meter, menyusuri Tangga Jodoh yang menurun dan cukup terjal menuju air terjun.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Air Terjun Way Kalam termasuk objek wisata alam, sehingga dapat dikunjungi setiap hari.
Salah satu daya tarik utamanya adalah harga tiket yang terjangkau, membuat Way Kalam cocok untuk semua kalangan.
Berikut rincian biaya yang perlu disiapkan:
Tiket Masuk (HTM): Rp5.000 per orang. (Catatan: Sumber lain menyebut Rp7.000 per orang)
Parkir Sepeda Motor: Rp5.000.
Parkir Mobil: Rp10.000 (Catatan: Sumber lain menyebut Rp20.000)
Way Kalam juga menyediakan homestay di dekat objek wisata dengan biaya sewa sekitar Rp100.000 per hari, sudah termasuk sarapan.
Ayo Berkunjung ke Way Kalam!
Kawan GNFI, bosan dengan pantai? Air Terjun Way Kalam menawarkan destinasi alam yang segar dan menantang.
Kapan lagi Kawan bisa menikmati dua air terjun eksotis, menaklukkan "Tangga Jodoh," dan mengisi baterai mentalmu dengan panorama hutan alami Gunung Rajabasa, semua dengan biaya yang ramah di kantong?
Jadi, ayo berkunjung ke Air Terjun Way Kalam!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
