Hari Pahlawan Nasional yang diperingati setiap 10 November merupakan momentum untuk mengenang jasa para pejuang bangsa yang telah berkorban demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tahun ini menandai delapan dekade sejak peristiwa heroik tersebut. Peringatan Hari Pahlawan 2025 hadir dengan tema dan logo baru yang menggambarkan semangat perjuangan serta nilai keteladanan yang tetap relevan di tengah perubahan zaman.
Melalui Kementerian Sosial, pemerintah menetapkan tema resmi “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.” Tema ini menjadi arah dan identitas utama dalam peringatan nasional tahun 2025.
Tulisan ini mengulas makna filosofis di balik tema dan logo tersebut, sekaligus menelusuri kembali sejarah lahirnya Hari Pahlawan.
Sejarah Singkat Hari Pahlawan 10 November
Hari Pahlawan diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai bentuk penghormatan terhadap mereka yang gugur dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Peristiwa tersebut menjadi simbol keberanian rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Namun, situasi pascakemerdekaan tidak berlangsung damai.
Pada September 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris datang ke Indonesia dengan alasan melucuti tentara Jepang yang kalah perang. Ketegangan meningkat ketika sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera mereka di Hotel Yamato, Surabaya. Aksi itu memicu kemarahan rakyat karena dianggap bentuk penjajahan baru.
Upaya perundingan antara pihak Indonesia dan Belanda pun dilakukan, tetapi justru berakhir dengan bentrokan yang menewaskan korban dari kedua pihak. Konflik semakin meluas ketika pasukan Inggris di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby terlibat baku tembak dengan rakyat pada 27 Oktober 1945.
Situasi memuncak setelah Mallaby tewas pada 30 Oktober, yang kemudian mendorong Inggris mengeluarkan ultimatum pada 10 November agar rakyat menyerah dan meletakkan senjata. Namun, para pejuang, seperti Bung Tomo dan para ulama, menolak tunduk.
Seruan “Merdeka atau mati!” menggema di seluruh penjuru Surabaya. Pertempuran pun pecah besar-besaran dan menjadi salah satu pertempuran paling heroik dalam sejarah Indonesia. Dari perjuangan itulah lahir penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Satu tahun setelah peristiwa terebut, yakni pada 10 November 1946, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 yang menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional.
Makna Tema Hari Pahlawan 2025
Frasa pertama, “Pahlawan Teladanku”, menegaskan bahwa semangat para pejuang dalam mempertahankan kedaulatan bangsa harus dijadikan contoh nyata bagi generasi penerus. Nilai-nilai nasionalisme, keberanian, integritas, dan persatuan menjadi pedoman moral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga ajang refleksi untuk menghidupkan kembali nilai-nilai keteladanan di masa kini. Di tengah tantangan zaman modern, semangat pengorbanan tanpa pamrih yang diwariskan para pahlawan perlu terus dipelihara. Setiap warga negara dapat berkontribusi bagi bangsa sesuai bidangnya masing-masing sebagai wujud kecintaan terhadap tanah air.
Frasa kedua, “Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”, menyiratkan bahwa perjuangan tidak berhenti di masa lalu. Perubahan zaman melahirkan bentuk perjuangan baru bukan lagi di medan perang, melainkan dalam menghadapi tantangan global, menjaga nasionalisme, dan meningkatkan kualitas bangsa.
Semangat untuk terus bergerak menjadi dorongan bagi seluruh elemen masyarakat agar berinovasi, memperbaiki kesalahan, dan memperkuat daya saing bangsa. Dengan meneladani jiwa kepahlawanan, Indonesia dapat melangkah menuju masa depan yang lebih maju dan berkontribusi aktif di tingkat internasional.
Logo Hari Pahlawan 2025 dan Filosofinya
Logo Hari Pahlawan Nasional 2025 (Dok. Kemensos RI)
Logo resmi Hari Pahlawan 2025 dirancang dengan tampilan sederhana, tetapi sarat makna. Desainnya menampilkan sosok manusia yang melangkah maju sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Gerak dinamis ini menggambarkan tekad kuat dan semangat pantang menyerah dalam menatap masa depan bangsa.
Visual tersebut melambangkan kesinambungan semangat perjuangan para pahlawan yang terus hidup dalam diri generasi muda. Setiap elemen dalam logo merepresentasikan nilai-nilai keteladanan, semangat juang, dan gerak menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Simbol Gerak Maju
Figur manusia yang melangkah maju melambangkan generasi penerus bangsa yang siap menghadapi masa depan dengan semangat para pahlawan. Gerakan ini menjadi simbol tekad bersama rakyat Indonesia untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa. Visual gerak tersebut juga mencerminkan keberanian, keteguhan, dan aksi nyata untuk terus membangun negeri.
Sementara itu, bendera Merah Putih yang berkibar menjadi lambang kebanggaan dan identitas nasional. Warna merah mencerminkan keberanian dan semangat juang, sedangkan putih menggambarkan ketulusan dan kesucian dalam berjuang demi kepentingan bangsa.
Filosofi Warna
Pemilihan warna merah dan biru dalam logo Hari Pahlawan 2025 bukan tanpa alasan. Merah merepresentasikan semangat, ketegasan, dan tekad kuat untuk meneladani para pahlawan dalam membawa Indonesia ke masa depan. Biru melambangkan keikhlasan, optimisme, serta komitmen dalam mewujudkan kejayaan bangsa.
Tema “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” mengandung pesan kuat agar seluruh masyarakat meneladani nilai-nilai kepahlawanan melalui tindakan nyata sesuai konteks zaman. Sementara itu, logo yang dinamis menjadi simbol semangat kolektif bangsa untuk terus melangkah maju.
Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang penghormatan, tetapi juga momentum untuk meneguhkan komitmen bersama dalam meneruskan perjuangan para pahlawan menuju Indonesia yang lebih berdaulat, maju, dan bermartabat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
