Pulau Timor merupakan salah satu pulau besar yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Terdapat sebuah cerita rakyat dari NTT yang mengisahkan tentang legenda asal usul Pulau Timor tersebut.
Konon, Pulau Timor tercipta dari tubuh seekor anak buaya. Bagaimana kisah lengkap dari cerita rakyat NTT tersebut?
Legenda Asal Usul Pulau Timor, Cerita Rakyat dari NTT
Dilihat dari buku Agnes Bemoe yang berjudul Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, pada zaman dahulu kemarau panjang melanda sebuah daratan di sekitar Laut Timor. Kemarau panjang ini membuat semua tanaman yang ada di sana mati.
Tidak hanya itu, tanah pun menjadi gersang dan retak. Hal ini membuat setiap makhluk hidup yang ada di sana menjadi kesusahan.
Hal yang sama juga dialami oleh seekor anak buaya. Dia memutuskan untuk pergi keluar dari sarang agar bisa menemukan makanan.
Anak buaya tersebut kemudian pergi berkeliling di sekitar sana. Namun setelah sekian lama berjalan, dia tetap tidak berhasil menemukan makanan.
Akhirnya anak buaya ini menyerah. Dia memutuskan untuk kembali pulang ke sarangnya.
Di tengah perjalanan, anak buaya ini melewati sebuah tanah lapang berpasir yang tandus. Akibat cuaca panas yang terus melanda, lapangan tersebut mulai mengeluarkan bara api yang membara.
Tanpa sengaja, anak buaya tersebut terperosok ke dalam lapangan itu. Dia berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri.
Meskipun demikian segala upaya yang dia lakukan tidak berhasil. Untungnya pada saat yang sama, ada seorang anak yang melewati daerah tersebut dan melihatnya.
Anak tersebut kemudian langsung menarik anak buaya itu keluar. Tidak hanya itu, dia juga berusaha menyelamatkan anak buaya yang hampir mati tersebut.
Kebetulan anak ini memang pergi keluar untuk mencari air. Akhirnya dia membawa buaya itu untuk ikut bersama dirinya.
Setelah mencari sekian lama, akhirnya anak ini menemukan sebuah sungai yang masih mengalir. Anak ini langsung memasukkan anak buaya tersebut ke dalam sungai itu.
Anak buaya pun selamat dari bahaya yang mengancam hidupnya. Sejak saat itu, anak buaya ini bersahabat dengan anak yang sudah membantunya tersebut.
Setiap hari mereka selalu bermain bersama. Namun lama kelamaan, anak buaya ini merasa keberatan karena selalu menggendong anak tersebut di punggungnya.
Dia pun berniat untuk meninggalkan anak itu. Meskipun demikian, anak buaya ini masih ragu dengan keputusan yang dia buat.
Akhirnya anak buaya ini bertanya kepada hewan-hewan lainnya. Pada awalnya, anak buaya ini bertanya kepada ikan-ikan perihal niatnya tersebut.
Ikan-ikan tersebut kemudian berkata bahwa anak buaya mesti mengurungkan niatnya. Malahan dia mesti membalas perbuatan baik yang sudah dilakukan anak tersebut dulunya.
Belum puas dengan jawaban ikan, anak buaya tersebut kemudian menanyakan hal yang sama kepada kambing. Jawaban kambing justru lebih keras lagi dibandingkan ikan-ikan.
Kambing berkata bahwa anak buaya tidak tahu malu jika memutuskan untuk meninggalkan anak tersebut. Sebab anak itu sudah menyelamatkan hidupnya.
Anak buaya masih bimbang dengan keputusannya. Akhirnya dia juga menemui monyet untuk menanyakan hal yang sama.
Jawaban monyet tidak jauh berbeda dengan ikan maupun kambing. Dia berkata bahwa anak buaya tidak tahu terima kasih jika memutuskan untuk meninggalkan anak tersebut.
Akhirnya anak buaya sadar dengan kesalahan yang dia miliki. Dia pun kemudian menemui anak tersebut dan meminta maaf atas niat yang sempat dipikirkan sebelumnya.
Sebagai balas budi, anak buaya ini kemudian berkata bahwa jika kelak dia mati, maka tubuhnya akan berubah jadi daratan. Daratan tersebut nantinya akan memiliki hasil alam yang melimpah.
Anak buaya tersebut berkata bahwa anak itu bisa tinggal di daratan tersebut nantinya. Tidak lama kemudian, anak buaya tersebut benar-benar mati dan jasadnya berubah menjadi daratan yang luas.
Konon daratan yang muncul dari jasad buaya dalam cerita rakyat NTT inilah yang diyakini sebagai legenda asal usul Pulau Timor.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News