mengenal rizki dwi rahmawan naikkan kelas produk penderes banyumas lewat gula kristal desa kemawi - News | Good News From Indonesia 2025

Mengenal Rizki Dwi Rahmawan, Naikkan Kelas Produk Penderes Banyumas lewat Gula Kristal Desa Kemawi

Mengenal Rizki Dwi Rahmawan, Naikkan Kelas Produk Penderes Banyumas lewat Gula Kristal Desa Kemawi
images info

Mengenal Rizki Dwi Rahmawan, Naikkan Kelas Produk Penderes Banyumas lewat Gula Kristal Desa Kemawi


Di Bukit Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah, ribuan pohon kelapa tumbuh subur. Pohon-pohon ini menjadi sumber penghidupan utama bagi warga yang berprofesi sebagai penderes (sebutan untuk penyadap nira kelapa). Sudah lama mereka terbiasa mengolah nira menjadi gula merah cetak konvensional.

Namun, tradisi yang stagnan ini mulai berinovasi menjadi sebuah industri modern berkat inisiatif seorang pemuda lokal. Rizki Dwi Rahmawan namanya.

Rizki, pria kelahiran Banyumas, jeli melihat potensi besar yang terpendam di desanya, sebuah daerah yang berjarak sekitar satu jam perjalanan dari pusat Kota Purwokerto.

Ia menyadari bahwa kekayaan alam berupa nira yang melimpah tidak akan mampu mengangkat kesejahteraan penderes secara maksimal jika produknya masih berada di level komoditas dasar. Jadi, apa yang dia lakukan, Kawan?

baca juga

Kisah Rizki dimulai pada saat ia masih menjadi mahasiswa di Akademi Telkom Purwokerto. Ia memulai observasi, di mana mendapatkan kesimpulan bahwa gula merah (gula jawa) tradisional memiliki keterbatasan daya jual di pasar modern, apalagi untuk ekspor.

“Sudah saatnya gula jawa tidak lagi dipandang sebagai produk sederhana, tetapi sebagai produk premium yang layak bersaing dengan gula komersial,” ujar Rizki.

Dari pemikiran ini, pada sekitar tahun 2013, Rizki bersama rekan-rekannya merintis CV Mekanira Nusantara. Tujuan utamanya adalah mengubah nira menjadi produk dengan nilai tambah yang jauh lebih tinggi, yakni gula kristal atau gula semut.

Gula kristal, yang mana punya tekstur yang lebih halus dan proses pengolahan yang higienis, bepeluang pasar ekspor yang jauh lebih besar.

Langkah Rizki tentunya tidak disambut mulus. Tantangan terberat yang dihadapinya adalah mengubah pola pikir dan kebiasaan para petani penderes yang sudah turun-temurun mengolah nira secara tradisional. Sebagian petani menolak karena merasa sudah memiliki cara pengolahan sendiri.

Untuk mengatasi resistensi ini, Rizki tidak memaksa. Ia memilih pendekatan edukasi dan pendampingan berkelanjutan.

Pria ini secara rutin berkunjung ke para penderes, memberikan pelatihan tentang teknik pengolahan nira yang lebih efektif dan standar higienitas. Selain itu, ia juga memperkenalkan penggunaan teknologi modern dalam proses pengolahan guna meningkatkan efektivitas dan kualitas produk.

baca juga

Upaya Rizki kini berbuah manis dan menciptakan detak ekonomi baru di Desa Kemawi. Di bawah dukungan Rizki, industri gula kristal lokal telah berhasil memberdayakan hingga ratusan petani penderes yang menjadi mitra pemasok nira.

Dampak utamanya adalah peningkatan signifikan pada harga jual produk. Jika sebelumnya gula merah cetak memiliki harga yang fluktuatif dan rendah, gula kristal premium buatan Kemawi mampu naik kelas dan bersaing di pasar online maupun ekspor.

Peningkatan pendapatan ini secara langsung memperbaiki taraf hidup para petani penderes dan keluarga mereka.

Selain perubahan cara mengolah nira, Rizki juga memperkuat struktur kelompok tani agar mereka memiliki daya tawar yang lebih kuat. Hal ini memungkinkan petani mendapatkan harga yang lebih adil untuk nira mereka.

Rizki Dwi Rahmawan, yang juga merupakan penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2013 di bidang Kewirausahaan, tidak berhenti pada produksi. Ia ingin menjadikan Kemawi sebagai destinasi wisata edukasi, di mana pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan gula kristal. Belum lagi, keindahan alam desanya yang begitu indah akan memanjakan mata.

Di sisi lain, Rizki akan tetap mempekerjakan warga lokal, membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

Melalui inovasi dan konsistensinya, Rizki Dwi Rahmawan telah membuktikan bahwa dengan kejelian melihat potensi dan semangat untuk berkolaborasi, produk lokal dari desa kecil di Banyumas mampu bersaing di kancah nasional dan internasional, sekaligus menjadi motor penggerak kesejahteraan komunitasnya.

#kabarbaiksatuIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.